part 10

21.7K 1K 11
                                    

Seorang pemuda melangkah dengan santai menyusuri lorong sebuah kamar hotel. Lelaki itu tampak menawan dengan kemeja polos grey model slimpit dan celana jeans hitam pekat.

Dengan tenang ia mengetuk salah satu pintu yang berjejer rapi di lorong hotel tersebut.

Tidak lama kemudian, seorang gadis berpenampilan memukau, memunculkan kepalanya di balik celah pintu kamar yang terbuka sebagian. Rambutnya yang hitam dan panjang diurainya lepas. Senyum manisnya tampak tercetak jelas di bibir ranumnya yang merah alami tanpa Sapuan lipstick.

Jack sekejap terpukai oleh senyum menawan gadis itu.
Pria itu buru-buru menerima sebuah koper kecil dari tangan sang gadis, setelah tersadar dari kekagumanya.

"Terimakasih Jack," ucap gadis itu lembut.

"Kita akan langsung menuju bandara, bibi Naura sudah menuggu di lobby," ucap Jack sambil melangkah beriringan dengan Eren melewati kembali lorong hotel yang sepi dengan koper beroda milik sang gadis yang masih berada dalam genggaman tangannya.

"Jack Kau tidak Seharusnya bersusah payah membawa koperku, kita bisa memakai jasa room boy," ucap Erena merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa, lagipula koper ini samasekali tidak berat," jawab Jack dengan senyum santainya.

Jack segera menekan tombol di samping pintu lift, menunggu sejenak hingga pintu persegi itu terbuka, membawa mereka menuju lantai dasar.

Sepanjang perjalanan menuju lobby, tidak sedikit pemuda yang memandang penuh minat pada gadis yang saat ini melangkah di sebelah Jack. Tapi Erena seolah tidak peduli dengan keadaan sekitarnya, dia berjalan dengan tenang dan anggun, sambil sesekali memainkan hand phone miliknya.

Gadis itu mengenakan terusan berwarna hijau tanpa lengan,  dengan motif bunga tulip sebatas lutut. Sehelai scraft berwarna hitam polos, melingkar manis di leher jenjangnya.

Erena menghampiri bibi Naura yang sedang duduk sambil membaca majalah, mereka saling melempar senyum dan berbincang sejenak, sebelum ketiganya melangkah keluar dari lobby hotel. Di halaman gedung, sebuah mercy hitam telah menunggu, yang siap mengantarkan mereka menuju bandara secepatnya.

Paras Erena terlihat sangat ceria, dirinya tidak sabar untuk bertemu Karel kembali, ia sangat merindukan suara dan wajah pemuda itu, berkali-kali gadis itu mengulum senyum tanpa sadar, membuat bibi Naura ikut tersenyum memperhatikan tingkah laku wanita muda yang duduk bersebelahan dengannya.

Jack yang duduk di sebelah supir, hanya diam di sepanjang perjalanan, sesekali ia melirik gadis di belakangnya melalui kaca spion, tentu saja tanpa sepengetahuan gadis itu.

Gadis itu masih tampak ceria di sepanjang perjalanan. Bagaimana Erena tidak bahagia saat ini, sudah hampir dua tahun ia pergi meninggalkan Karel dan negaranya, ketika harus menjalani beberapa kali oprasi plastik untuk memperbaiki wajahnya yang rusak akibat kecelakaan itu, dan juga menjalani berbagai pelatihan kepribadian.

Kini Erena yang lugu dan polos telah berubah menjadi gadis yang elegan dan penuh pesona.

TBC

Fotonya Erena aku ganti ya, dengan foto seorang model cantik dari Rusia.

Dendam Dan Cinta (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang