Karel sedang memandang photo seorang gadis cantik yang berada di genggaman tangannya. Wajah lelaki itu tampak berduka. Ia lalu menyentuh gambar di hadapannya dengan jemari sedikit bergetar. Ekspresi di paras tampannya berubah cepat, tatapannya tampak membara penuh amarah.
"Aku akan membalaskan dendammu sayang, tidak akan kubiarkan dia hidup tenang, tidak akan pernah," geram pemuda itu
+++
Sore ini Karel kembali menemui Erena, setelah pembicaraan terakhir mereka tiga minggu lalu di ruang kerja pemuda tersebut. Gadis itu sempat kaget, ketika pemuda itu mendadak masuk ke kamarnya. Padahal ia baru saja selesai mandi, dan masih mengenakan handuk.
Dan dengan cueknya Karel mengucapkan kata-kata yang membuatnya semakin di landa rasa malu.
"Cepat pakai bajumu, atau ... Kau lebih suka diriku yang memakaikannya sayang." Ucapnya dengan nada mengejek.
Erena tidak tahu lagi sudah semerah apa wajahnya, lalu dengan cepat ia berlari menuju walk in closet untuk berganti pakaian. sialnya, tadi kakinya sempat tersandung karpet dan hampir jatuh. Dan parahnya, pemuda itu tanpa merasa bersalah malah tertawa mengejeknya.
Menyebalkan!
"Ini tiket dan paspor mu, kau akan berangkat dengan bibi Naura besok," ucap Karel, sambil menyerahkan benda tersebut ke tangan Erena.
Erena mengernyitkan alisnya, atas ucapan pemuda itu.
Apa maksud semua ini, Apa dia berniat ingin mendepakku dari negaraku sendiri?
"Kau mengusirku?!" Tanya gadis itu bernada cemas.
Karel sedikit terkejut, ia menatap intens gadis itu lalu tertawa keras.
"Kau lucu sekali. Jika aku berniat mengusirmu, untuk apa aku menyiapkan semua ini Erena, aku bisa saja langsung menendangmu keluar sekarang juga." Ucap Karel sinis, raut wajahnya kembali serius.
"Lantas, apa maksud semua ini?" tanya Erena lagi, tidak mau ambil perduli atas perkataan sinis Karel barusan.
"Aku akan melanjutkan pengobatanmu. Di sana ada dokter ahli bedah yang akan memperbaiki wajahmu. Aku mengenalnya dengan sangat baik, telah banyak pasien dengan kasus hampir serupa denganmu yang telah berhasil di tangani oleh mereka, bahkan beberapa diantaranya terlihat jauh lebih cantik dari aslinya," ucap pemuda itu datar.
"Tapi aku..."
"Jangan pernah untuk membantah. Aku tidak suka itu, persiapkan segala keperluan dirimu. Aku sudah mengirim Jack terlebih dulu, ia yang akan mengurus semuanya, termasuk keperluan kalian berdua," ucap pemuda itu lagi.
Pemuda itu lalu beranjak dari tempatnya, ia berdiri lalu kembali melangkah. Menghampiri Erena yang masih duduk di pinggir tempat tidur.
"Aku akan merindukanmu sayang." Ucap karel lembut, pemuda itu lalu menunduk, untuk mengecup puncak kepala gadis itu.
Tubuh gadis itu kembali menegang akibat dari sentuhan Karel, membuat kinerja jantungnya semakin berdetak cepat.
Erena sadar kalau dirinya mulai tertarik dengan pemuda itu, dan perasaan berlebih itu, semakin hari bertambah dalam di rasakannya. Bahkan perlahan-lahan, perasaan cintanya pada Kevin kini mulai memudar. Secepat itukah Karel berhasil mengubah hatinya.
"Apa yang kau pikirkan?" Pertanyaan pria itu kembali menyadarkannya, gadis itu lalu menggelang cepat.
Karel tersenyum melihat gadis itu, dan senyuman itu membuat Erena semakin terpukai.
Oh, dia sempurna sekali.
"Baiklah, selamat beristirahat Erena. Kurasa aku harus pergi sekarang juga, ada beberapa urusan yang harus segera kutangani secepatnya, maaf aku tidak bisa mengantarmu ke bandara besok," ucap pemuda itu dengan nada menyesal
Pemuda itupun akhirnya beranjak pergi dari kamar Erena, yang tanpa dia sadari, telah turut serta membawa pergi hati gadis itu.
Erena hanya dapat tertunduk sedih, ia tahu pasti hari-harinya akan terasa hampa tanpa Karel.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta (End)
Romance[18+] Dia datang saat kuterpuruk dan dicampakkan, dia dgn sejuta pesonanya, dapatkah diriku memilikinya, pada kenyataannya aku hanyalah sebatas alat, untuk balas dendam kepadanya (sebagian cerita di private)