Chapter 3

5K 450 28
                                    

Secret

Jiyeon kembali ke ruang keluarga sambil menggerutu "Aku akan mengutuk pria itu! Napeun!"

Ia lantas berdiri di pintu masuk ruangan tanpa bersuara.

"Eoh Jiyeon kau sudah kembali? Dimana Sehun" tanya nyonya Oh saat melihat Jiyeon datang tanpa Sehun disana.

Jiyeon menggaruk belakang tengkuknya "Itu, itu aku—"

"Aku disini eomma" sahut Sehun dari belakang Jiyeon.

"Dia dibelakang mu Jiyeon" tanggap nyonya Oh lantas tersenyum lalu menitah mereka duduk.

Jiyeon menatap Sehun seketika lalu menjawab kikuk "Ah ne"

'Jika kau bukan anak teman ayah aku pasti sudah membunuhmu' umpatnya

30 menit sebelumnya

Saat kedua anak itu pergi, para orangtua itu terlihat lebih serius. Lebih tepatnya terlihat dari raut wajah Park Jaesuk.

"Kau benar-benar yakin jika semua ini tak akan menyakiti Jiyeon?" Mulai nyonya Oh

Tuan Park terlihat muram sekarang. "Aku tak tahu reaksinya jika ia tahu, aku tak sanggup untuk memberi tahunya" ucapnya khawatir

"Kami tahu apa yang kau rasakan Jaesuk, apa keputusan untuk menyuruhnya tinggal disini tepat? Kau tak apa tanpanya? " ucap Tuan Oh

"Aku tak apa, demi kebaikannya jika harus jauh darinya itu tak apa, aku harus merahasiakan penyakitku darinya, jadi aku benar-benar minta bantuan pada mu Wujae " ucap Tuan Park pada Tuan Oh sambil menatapnya sendu

"Kami tahu semua perasaan itu kau telah mengambil keputusan yang tepat Jaesuk, dia perlahan akan mengerti. Saat pengobatanmu berhasil nanti kau bisa bicara padanya aku yakin dia akan mengerti " ucap Nyonya Oh

"Istriku benar kau sudah tepat, kita rahasiakan ini hingga mereka melangsungkan pernikahan dan hingga kanker mu sembuh nanti , kami mendukung mu seperti kau percaya pada kami tentang keadaan Sehun" ucap Tuan Oh begitu sedih

"Kita memiliki beban yang sama, Sehun memiliki keterbatasan mental yang kita tahu bahwa ia sakit karna trauma masa lalu, aku pun juga mengerti dengan pengorbanan yang kau berikan pada kami dengan memberikan Jiyeon untuk dapat membuat Sehun sembuh, kami sungguh berhutang pada mu kami janji akan menjaga Jiyeon dan menganggapnya sebagai bagian keluarga kami" ucap Nyonya Oh yang sudah mengeluarkan air matanya

Mereka semua terlihat sedih dengan semua keadaan ini tapi mereka melakukan ini untuk kebaikan keduanya.

'Jiyeon-ah maafkan ayah karna mengorbankan mu untuk hal ini maaf tak bisa membuatmu bebas tapi aku melakukan ini hanya demi kebaikanmu mianhae'. Gumam Tuan Park dalam hati.

***

Mereka duduk setelah kembali. Jiyeon tidak menikmati perkenalan mereka tepatnya atau itu sudah sangat buruk baginya. Mungkin ia berencana membatalkan rencana dengan ayahnya karena perjodohan ini tidak akan berhasil.

"Jiyeon, kau sudah melihat kamarnya?" Tanya nyonya Oh membuyarkan lamunannya.

Jiyeon tersenyum kikuk "Aku belum melihatnya mian"

Prince And I [Revisi berjalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang