Chapter 20 [A Chance]

1.5K 200 25
                                    

Aku gatel mau update

Kan updatenya cepet so i hope your vote is bigger!!

Budayakan menghargai karya orang yah!

Happy reading!!

[A Chance]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

***

Setelah malam yang panjang dan jam yang bertukar dengan hari membuat suasana Sehun dan Jiyeon agak berbeda. Keduanya tidak saling sapa untuk hari ini bahkan untuk berpapasan merekapun tidak sempat.

Jiyeon berakivitas seperti biasa kembali, begitupun dengan Sehun. Jiyeon sekarang berada bersama Seunghwan dan Jaerin mereka sedang melakukan syuting iklan.

Jiyeon sedang diarahkan oleh seorang sutradara dan mereka berjalan pada tempat pengambilan take. Sutradara yang sedang mengarahkan Jiyeon memberitahu Jiyeon untuk melakukan beberapa hal yang harus dilakukan ketika pengambilan iklan.

Seunghwan dan Jaerin memerhatikan dari jauh, tak lama ponsel Jiyeon berdering dan pada saat itu juga Jiyeon memulai take pertamanya. Seunghwan akhirnya mengangkat telfon itu untuk Jiyeon.

"Yeobseo"

'Seunghwan, apa Jiyeon ada disana?'

"Dia sedang syuting, ada apa?" Jawab Seunghwan sambil memerhatikan Jiyeon dari kejauhan lalu kembali fokus pada sambungannya.

'Aku dan Iu ingin bertemu dengannya, apa ia ada jadwal kosong?'

"Yah setelah ini ia kosong"

'Baiklah tolong sampaikan padanya kami ingin bertemu. Kita bisa bertemu di
Kafe didekat lokasinya, jadi tolong kabari kami jika Jiyeon sudah selesai'

"Baiklah tapi Suzy-ah sebenarnya ada apa? Apa ini mengenai Jiyeon? Karena aku merasa hari ini ia agak berbeda?"

'Yah, kau akan tahu nanti'

"Baiklah akan aku sampaikan" Seunghwan akhirnya mematikan sambungan itu. Ia memicingkan kepalanya dan disambut pertanyaan dari Jaerin.

"Apa ada yang salah?" Tanyanya seraya menatap Seunghwan heran.

Seunghwan mengangguk dan ia menatap Jiyeon yang kini sedang melakukan syuting.

"Jaerin, ada yang sedang Jiyeon tutupi" ujar Seunghwan menimang-nimang.

Jaerin mengerutkan keningnya "Kenapa? Apa ada sesuatu yang aneh?"

Seunghwan berdecak "Lihatlah sejak tadi ia sangat serius. kau tahu dia bukan seperti Jiyeon yang kita kenal. Apa kau tidak sadar? Jiyeon selalu malas dihari pertama dan ia pasti selalu meminta saran pada kita dan yah dipagi hari ia tak kunjung juga berbicara bawel. Masih tidak aneh?"

Jaerin mulai menyadari apa yang Seunghwan ucapkan. "Jiyeon dia kenapa?"

"Maka dari itu aku tidak tahu, aku khawatir ada sesuatu yang ia sembunyikan. Mungkin ini soal Sehun" ucap Seunghwan cemas.

***

Sehun berada dikantornya dan yah pekerjaan seorang direktur sangatlah padat sejak tadi ia bahkan sudah menandatangani berkas-berkas. Lalu Chen sekarang membacakan jadwal Sehun, dengan para investor dan kerjasama dengan perusahaan lain.

Prince And I [Revisi berjalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang