Page 1 Amazing "Grace": Prince and I
Pada suatu hari, hidup seorang gadis sederhana di pedasaan. Ia tinggal bersama seorang pria tua dan pekerja ladang.
Namanya Grace.
Grace tak bercita-cita, ia tak pernah bermimpi untuk hal yang akan mengubah dirinya dimasa depan.
Suatu ketika seorang pria dari desa melamarnya. Dengan membawa sebuah kuda sebagai hadiah lamaran.
Lama Grace berfikir tentang lamaran sang pria, namun tiba-tiba semua berubah. Ia merasa bercita-cita dan bermimipi. Bermimpi memiliki masa depan. Bermimpi menjadi milik seseorang.
Grace memimpikan pria itu.
Keberhasilan sang prialah yang membuatnya berubah. Si pria tak henti-hentinya membuat Grace kagum akan ketekunannya sabagai pedagang.
Suatu waktu. Saat Grace dalam keadaan baik ia ingin menemui Sang pria.
Sesampainya ia di Gubuk sang pria. Grace merasa senang akan bertemu dengannya. 1menit, 5menit dan berjam jam ia tak kunjung keluar. Sang pria tak ada disana. Grace mencarinya dan bertanya pada setiap orang atas kepergian Si pria.
'Ia pergi kenegri sebrang' kata salah seorang pedagang. Grace bertanya mengapa, si pedagang tak tahu alasanya. Sang pria tak pernah mengatakannya padanya atau oranglain. Akhirnya dengan rasa berat hati ia pergi kembali kerumahnya.
Berminggu minggu ia menunggu kabar, ia menunggu kepulangan pria itu. Ia menunggu untuk mengucapkan perasaannya. Namun ia tak pernah kembali.
Hingga pada satu titik Grace menangisi kepergian sang pria ia begitu sedih karena seharusnya pada hari itu ia mengatakan perasaannya pada sang Pria. Tapi nasib berkata lain.
'Pria itu adalah takdir yang tertunda atau mungkin bukan sama sekali'
[Here alone]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.***
Jiyeon menutup buku itu, lalu berjalan kearah sebuah tembok dengan sebuah bingkai terpajang disana. Jiyeon menekan ujung dari bingkai itu.
Trek
Dinding itu terbuka menggeser secara otomatis dan Jiyeon tak terkejut sama sekali. Ia memasuki ruangan itu. Ada sebuah tangga ke bawah untuk masuk kedalam ruangan itu. Semuanya nampak seperti rumah tua, semua dinding lantai juga tiang tiang penyangga terbuat dari kayu. Derit kayu terdengar saat langkah Jiyeon menuruni tangga.
Kakinya menginjak lantai kayu tempat itu. Lalu Jiyeon berjalan kesebuah nakas, dan dikeluarkannya kotak berukuran sedang. Lalu ia membawanya ke sofa berwarna biru disana. Dihadapannya ada sebuah proyektor juga penyetel Cd.
Jiyeon mengambil sebuah cd dari dalam kotak.
'Ungkapan Dara' begitulah tulisan diatas Cd itu.
Ia memasukannya kedalam penyetelnya. Sebuah video muncul dengan latar disebuah ruangan rumah sakit dan disana belum terlihat siapapun.
Tak lama seorang gadis datang dengan setelan khas rumah sakit, di dalam video itu ia menduduki sebuah kursi.
'Khm, Hallo' wanita di dalam video itu berdehem lalu tersenyum.
'Hallo Sehun ah apa ini begitu aneh haha' Wanita di video itu terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince And I [Revisi berjalan]
FanfictionCinta sejati tidak di dapat dengan mudah, mungkin itu terjadi pada Park Jiyeon, ibarat kata menunggu saja mustahil atau menyerah saja adalah jalan terbaik. Oh Sehun tidak pernah tahu jika wanita yang selama ini ditakdirkan dengannya, bukan cinta per...