[You and I in The Middle Of Happiness]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kau tidak akan tahu kebahagiaan mu jika kau menyerah sekarang
***
Kau tidak akan pernah menyangka gadis yang kelihatannya tegar bisa begitu rapuh dan mengeluarkan airmatanya begitu saja.
Aku dulu begitu naif, hingga tertipu dengan penampilan yang selama ini ia perlihatkan. Kebahagian sepertinya begitu terpancar diwajahnya.
Ya aku memang sepolos itu, aku tidak akan menyangkanya sama sekali karena aku tahu ia benar-benar tulus menjalani semuanya.
Hidup sebatangkara dengan orang yang tidak kau kenal itu pasti sangat menyakitkan. Berjuang sendiri melawan penyakit dan memikirkan segala cara untuk mewujudkan mimpi yang salah, adalah sebuah siksaan terbesar.
Memakai topeng lalu membukanya dikala orang-orang disekitarmu seperti hanya menontonmu seperti televisi. Sepertinya hidupnya begitu tak berarti.
Tidak akan ada yang menyangka gadis dengan wajah cantik itu, bisa melakukan semua ini sendiri hingga pertahanan terakhirnya dikehidupan ini.
Cerita itu, cerita yang dibangunnya untuk membuat dirinya tersalahkan sukses bertahan hingga semua orang keliru. Dia bahkan merelakan dirinya menjadi kambing hitam yang nyatanya tidak.
Hati emasnya bahkan bisa tertutupi dengan baik. Bahkan seseorang yang seharusnya paling dekatnya tidak bisa benar-benar mengetahuinya. Atau mungkin dia juga berhasil hidup di balik layar panggung gadis itu yang diam diam mulai memikatku.
Dia adalah wanita paling terindah yang pernah ada yang dapat membuat orang lain mencintainya. Dia orang pertama yang kukenal seperti itu.
***
Gadis kecil itu duduk terpaku sambil terus menatap paman asing--menurutnya--yang duduk tepat dihadapannya. Ia menunduk lalu mengusap selimut yang membalut setengah tubuhnya.
Lalu mendongak "Eonni, dia sudah tenang disana bila tahu kau baik-baik saja"
Pria dihadapannya tersenyum manis mendengar itu lalu mengedarkan pandangannya menatap napak tilas yang sudah ditinggalkan disana. Diujung sana ia bisa melihat Dara tersenyum manis padanya dengan baju khas rumah sakit dan selang oksigen terpasang di hidungnya.
Tak lama gambaran tak kasat mata itu menghilang bersama senyum Dara yang menyungging indah.
"Dia bahkan lebih dari itu" pria itu tak sungkan untuk kembali melanjutkan
"Aku tak tahu apa artinya ini, tapi aku mengira dialah yang kini sudah menuntunku kedalam kebahagiaan kedua ku."
Gadis itu mendelik dan menatapnya penuh tanya, pria itu lantas memikirkan hal lain selain gadis yang tengah ia bicarakan.
"Seseorang telah dikirim untuk menyempurnakan hidupku. Dan lebih dari itu, wanita itu tidak jauh berbeda dengan Sandara"
Pria itu menatap gadis kecil dihadapannya dengan hangat lalu mengusap pucuk kepalanya yang tertutupi dengan topi rajut berwarna krem. "Aku telah mendapat penggantinya"
Gadis itu sedikit menaikkan alisnya karena rasa penasaran "Dia pasti cantik dan baik hati. Kau tak perlu khawatir paman, tuhan akan adil untukmu. Dia akan mengirim malaikat yang tak kalah jauh dengan Eonni Sandara. Tapi aku ingin tahu, siapa eonni yang bisa membuatmu berpaling dan mengangguminya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince And I [Revisi berjalan]
FanficCinta sejati tidak di dapat dengan mudah, mungkin itu terjadi pada Park Jiyeon, ibarat kata menunggu saja mustahil atau menyerah saja adalah jalan terbaik. Oh Sehun tidak pernah tahu jika wanita yang selama ini ditakdirkan dengannya, bukan cinta per...