Tuan Tak Bernama

10.7K 583 40
                                    

1830, London 2:30 pagi

"Apa?!" Deputi Deph mengecilkan volume suaranya, takut-takut jika membangunkan petugas lain yang sedang beristirahat.
Ia menghela napas kesal, lalu membanting gagang telponnya.

"Kenapa, Pak?" seorang petugas yang berusia lebih muda darinya mengerutkan alis.

"Cepat! Kita pergi ke Bridgehills." ucapnya sembari meraih sebuah pistol dari laci mejanya.

"Kapan?" tanya petugas itu lagi.

"Sekarang!!!"

***

Deputi Deph menginjak gas dan membawa mobil polisinya melaju lebih kencang. Petugas yang tadi, John namanya, duduk di sebelahnya sambil menatap keluar jendela. Benar-benar sepi. Setelah beberapa menit beradu dengan jalanan mereka pun sampai di tempat yang disebut Bridgehills itu.

"Tenanglah, Nyonya." John menepuk pundak wanita yang tengah menangis di sebelahnya. Kira-kira usianya 40-an.

Deph meraba kumis putihnya sambil pandangannya terus mengitari tubuh mayat pria yang tergeletak di depan kakinya. Sepertinya mayat itu adalah suami wanita tadi. Ia menegakkan tubuh.

"Apa yang kalian lakukan disini malam-malam begini, Nyonya?" tanyanya.

"Kami ... kami sedang dalam perjalanan menuju ke rumah, lalu mobil kami mogok. Suamiku bermaksud mencari bantuan dan meninggalkanku seorang diri di mobil. Karena lama sekali ia tidak kembali aku kemari mengeceknya. Dan ternyata ... dan ternyata dia sudah ..." ujar wanita itu sambil terisak.

"Apa kau melihat pelakunya?" Deph menyipitkan kedua matanya, seperti mencurigai sesuatu.

"Tidak!" sahut wanita itu lagi.

"Baiklah. Akan kami kabari besok jika sudah mendapat hasil otopsinya."

"Terima kasih, Deputi."

***

Antisocial [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang