Life : A Side Story

1.8K 93 13
                                    

Warning!

Babnya panjang. Harap buang air terlebih dahulu atau sarapan/makan siang/sore/malam/tengah malam dulu biar ga nyanyi "i didn't know that i was starving till i tasted you" /eak

/kalo ini bukan tasted sih, tapi read/

/oke gajelas/

Silakan membaca side story dan chapter very last dari antisocial (udah gabakal ditambah bab lagi dah suer) yay🎉🎊

***

Chicago, Amerika Serikat, Desember 1871

Seorang wanita berjalan menembus hujan salju di tengah malam. Waktu menunjukkan pukul sebelas malam kala wanita itu baru selesai bergelut dengan pekerjaannya di sebuah toko roti. Di sepanjang perjalanan ia terbayang sosok pria yang telah meninggalkannya, tentang cerita hidup mereka dulu, tentang jati diri mereka sesungguhnya. Ia menitikkan air mata yang segera ia hapus kemudian. Langkah ia percepat, dan segeralah ia tiba di salah satu rumah di antara sederet lain yang lampu terasnya masih menyala.

"Aku pulang!" serunya begitu masuk. Ia mengunci pintu, kemudian mematikan lampu teras.

"Di luar hujan?" tanya seorang wanita paruh baya yang sepertinya tengah menyeduh teh—ia membawa serbet putih bergaris merah di tangan keriputnya.

"Ya. Sudah lumayan mereda," sahut wanita muda.

"Agatha sudah tidur?" tanyanya lagi.

"Sejak pukul delapan. Tadi kau dapat telepon dari Michele, sudah kucatat nomornya," tutur wanita paruh baya selagi pergi. "Aku akan mengambil teh."

Wanita muda itu meletakkan tas dan melepas mantelnya, kemudian menghampiri meja telepon. Di sana terdapat secarik kertas bertuliskan sederet nomor telepon. Ia segera menghubungi nomor tersebut.

"Halo, selamat malam," sahut seorang pria di seberang.

"Selamat malam, Tuan. Apa saya bisa berbicara dengan Ny. Gaundermann?" ucapnya dengan setengah berbisik.

"Dengan siapa ini?"

"Anna Rosemary Bloodwell,"

Pria di seberang terdengar diam sesaat. "Oke. Tunggu sebentar, Ny. Bloodwell."

Wanita itu—Anna—menghela napas. Ia menundukkan wajahnya selagi kebisuan di seberang sana menyiksa inderanya.

"Halo, Anna?" suara seorang wanita di seberang melenyapkan kesenyapan malam itu. Anna mengangkat wajahnya.

"Hai, Michele. Maaf, aku baru pulang," balasnya.

"Oh, tak apa, sayangku. Bagaimana kerjamu?"

"Sama seperti biasanya."

"Kau harus semangat, Anne. Kau masih punya Agatha. Ingat itu."

Anna terdiam. "I lost everything. Aku kehilangan Abraham ... " ia terisak perlahan.

Antisocial [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang