Suara mobil ambulanc berhenti tepat di depan rumah sakit ruang UGD. Setelah mobil berwarna hitam putih itu berhenti 2 orang perawat langsung menghampiri untuk membantu petugas ambulanc membawa pasien masuk.
Pria yang sudah terbaring lemah itu masih meronta ketika seorang suster hendak memasang infus dan oksigen ke hidungnya, membanting dengan kesal menimbulkan keributan kecil di ruang UGD sebelum seorang dokter pria berhasil memukul punggungnya hingga pingsan
"Kenapa dengannya?" Tanya dokter pria itu menunjuk pria bernama kim myung soo dengan dagunya
"Seseorang menemukannya pingsan di atap gedung"
Setelah mendapatkan perawatan di UGD myung soo yang masih belum sadarkan diri lalu pindahkan ke ruang penginapan dengan di dorong oleh 2 orang suster.
"Kim myung soo bangun" panggil seorang gadis yang sudah berdiri setengah jam yang lalu di ruangan itu.
Gadis itu menghela nafasnya kasar lalu menghempaskan pantatnya di sofa melipat tangannya di dada. Seperjalanan ia dari kantin rumah sakit, matanya langsung tertuju pada seorang suster mendorong bad dengan seorang pria dengan tubuh penuh dengan memar, wajahnya bengkak dan berwarna merah kebiruan
Kim myung soo mengerjapkan matanya perlahan silau karna sinar lampu tepat di atas kepalanya. Ia sedikit kesulitan membuka mata karna seseorang yang nyaris membunuhnya
"ahh.. Boby brengsek" gumannya menutup mata dengan lengan kirinya menghalangi sinar lampu masuk kedalam pupil
"Boby?"
Kim myung soo menoleh "k-kau? Kenapa kau ada disini?"
Jiso melipat tangannya di dada berjalan menghampiri myung soo "kenapa boby memukulmu? Kau punya masalah dengan pria itu?"
"Bukan urusanmu"
"Pasti kau menganggunya"
"Keluar, aku muak melihatmu disini"
Jiso tersenyum lalu mengibaskan rambutnya kebelakang. Myung soo lebih merasa jijik ketika tau kini bajunya sama seperti gadis di sebelahnya "aku juga ingin keluar. Apa kau begitu frustasi kehilangan diriku sehingga menghancurkan diri seperti ini? Ck"
"Tutup mulutmu"
"Baiklah. Aku hanya memastikan jika kau bertengkar bukan karna diriku"
Myung soo menutup matanya kembali tidak menggubris ucapan jiso "aku akan menikah dengan mino akhir minggu ini jadi ku harap ini pertemuan terakhir kita" jiso berjalan menjauh dari tempat tidur hendak meninggalkan ruang rawat myung soo.
"Kau tidak akan pernah menikah dengannya" gumam myung soo dengan mata tertutup membuat tangan jiso terhenti di kenop pintu menatap myung soo. gadis itu Mencibir lalu kembali melanjutkan perjalanannya yang baru ia ketahui kamarnya bersebelahan dengan myung soo
Suasana kembali sunyi tidak ada suara pergerakan sama sekali. Kim myung soo membuka mata menatap langit ruangannya memutar kembali memory beberapa jam yang lalu
"OH SHIT BOBY! apa yang sudah aku lakukan, hah? Aku bahkan tidak menyentuhnya!"
"Tidak menyentuhnya?! Kau bahkan telah merusaknya brengsek!" Untuk yang kesekian kalinya myung soo mendapatkan pukulan dan tendangan di seluruh tubuhnya yang sudah tidak berdaya
Boby menarik kera baju myung soo menatap wajah pria yang sudah berlumuran darah "kau pikir aku berbohong dengan ancaman waktu itu? Kau tidak akan pernah lagi bertemu dengannya kau puas sekarang. Dia jatuh lagi dan itu karnamu"
Myung soo menghela nafasnya kasar, ia tidak mengerti kenapa boby berkata seperti itu bahkan ucapan pria itu terus mengiang di kepalanya, semakin ia memikirkan semakin membuatnya sesak. Pria itu menatap benda persegi panjang di meja samping tempat tidurnya dengan sebuah dompet hitam miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Girl [COMPLETED]
Fanfictionkau itu sahabatku kenapa kita tidak pernah melakukannya. SEBAGIAN CERITA DI PRIVAT HARUS FOLLOW DULU. TERIMAKASIH