"Sumpah demi tuhan jiso hanya berpamitan padaku sayang. Tidak ada yang terjadi antara aku dan dirinya, apa yang kau fikirkan itu sama sekali tidak benar"
"Hentikan bicaramu aku pusing" kei memejamkan kedua matanya. Menyandarkan kepala ke jendela mobil
Kekacauan yang mino buat di perusahaan membuat kepalanya sakit. Pria gila yang kini menjadi suaminya sudah memperkenalkan dirinya
Sudah pasti namanya akan di sebut di setiap kesempatan
Oh ya tuhan..
Mulai detik ini kei akan makan berhati-hati jika tidak akan tersedak dan mati karna semua orang mengumpatkannya
Kei membuka matanya ketika menyadari mobil berhenti "kenapa?"
"Aku--"
"Iya aku percaya, sudahlah. Lagi pula bukan itu yang aku fikirkan"
"Jangan fikirkan apapun kecuali aku. Kau tau jika aku suami pencemburu"
Hampir saja kei tertawa keras mendengar ucapan mino "jiso berpamitan padamu, dia ingin pergi ke mana?"
Mino mengangkat bahunya acuh dan menjalankan mobilnya kembali "aku belum sempat bicara banyak padanya. Kau bisa pulang naik taxi? Aku ada rapat siang ini"
Kei mengangguk lalu mino menghentikan mobilnya. Ia menghadang sebuah taxi dan memastikan kei di antar dengan selamat "aku akan pesankan makan untukmu"
"Tidak" tolak kei cepat "aku akan belanja dan belajar masak, bisakah aku kursus masak? Aku sudah tidak bekerja lagi di perusahaan"
"Untuk hari ini jangan lakukan apapun, aku tidak yakin saat aku pulang keadaan masih baik-baik saja--aww" mino mengelus pinggangnya yang di cubit kecil oleh kei
"Kau mengejekku"
Mino tersenyum mengelus pipi kei dan mencium keningnya "saranghae. Aku pulang cepat" kei mengangguk lalu menutup kaca mobil setelah memberikan lambaian pada mino
Usai menerima kembalian uang dari supir taxi, kei langsung meletakkan dua keranjang berisikan makanan ringan. Bukan hanya mino yang tidak yakin, kei juga tidak bisa menjamin jika dirinya memegang alat dapur
Isi dalam kulkas kini berisikan makanan kesukaannya, setengahnya adalah ice cream, cake, puding, coklat dan masih banyak lagi.
**
**
**"Apa mereka mengatakan hal yang macam-macam tentang aku?" Tanya kei menatap mino
"Tidak. Jika aku mendengarkan mereka berbicara tentangmu aku akan langsung memecatnya saat itu juga"
"Jangan seperti itu" kei bangkit "kau tidak boleh membawa masalah pribadi ke pekerjaan" Mino menoleh sebentar, menghembuskan nafasnya dan kembali fokus pada layar laptop di pangkuannya "kau dengar?"
"Em"
Kei mencibir lalu kembali merebahkan kepalanya di pangkuan mino, menggeser laptop sedikit membuat mino terhenti dari pekerjaannya "apa? Kau hanya menatap laptop selama dua jam ini, kau tidak lelah?"
"Aku ada rapat penting besok pagi"
"Benarkah? Aku akan kesepian mulai besok"
Mino terdiam lalu meletakkan laptopnya di meja "mau ku beri teman?" Kei mengangguk semangat "baiklah ayo"
"Kemana?" Kei menahan tangan mino
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Girl [COMPLETED]
Fanfictionkau itu sahabatku kenapa kita tidak pernah melakukannya. SEBAGIAN CERITA DI PRIVAT HARUS FOLLOW DULU. TERIMAKASIH