Hembusan angin masuk menerbangkan gorden yang terbuka. Matahari sudah menampakkan wajahnya siap untuk berdiri kokoh di atas kedudukannya, dan sepertinya hujan tidak akan turun melihat betapa cerahnya hari ini
Mino kembali menarik selimut hingga menutup tubuh kei sampai ke leher. Tangan kirinya menjadi bantal kepala untuk memandangi kei yang masih terlelap
Tangan kanan mino tergerak untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah jiyeon, membelai pipinya.
Senyuman di bibirnya merekah. Malam terindah untuknya
Kei menggeliat pelan membuka matanya perlahan menatap mino yang tersenyum padanya. Kei merasakan dingin di sekujur tubuhnya lalu ia baru teringat apa yang terjadi. Gadis itu langsung mempertahankan selimut di tubuhnya
"Pembohong" mino mendorong kepala kei dengan telunjuknya
Kei menyeritkan keningnya. untuk beberapa detik ia tidak mengerti tapi setelah itu kei tau kemana pembicaraan mino "apa?" Ucapnya malas
"jika kau mengatakan dari awal aku akan bermain pelan dan setenang mungkin, dasar pembohong" mino menelusupkan tangan kirinya di bawah leher kei, membawa istrinya ke pelukan "Jadi menurutmu sangat menyenangkan bukan? Kau pasti menyesal menolakku dulu"
"Menyenangkan? Kau bercanda" kei berbohong
"Gomawo karna telah memilih aku untuk yang pertama berjumpa"
"Aku tidak memilihmu, aku hanya mempertahankan untuk suamiku"
"Dan aku suamimu"
Kei mencari posisi yang nyaman untuk menyandarkan kepalanya. Dada mino selalu menjadi pilihan terbaik. Sentuhannya, deru nafasnya dan juga prilaku mino selalu membuat dirinya melambung tinggi
Permainan jenis apa yang mereka mainkan kei tidak tahu tapi itu adalah sebuah sensasi luar biasa selama ia hidup di dunia. Ketika tubuhnya bersatu dan tenggelam dalam gairah yang memabukkan
"kau berbohong lagi, kau bahkan mendesah nikmat semalam. Ahh.... suaramu membangkitkan yang di bawah sana ji" mino menutup matanya semakin mendekap tubuh kei sehingga gadis itu bisa merasakan sesuatu keras di perutnya
"Kau bisa merasakannya? Dia sudah mengeras bahkan hanya mendengar suaramu"
Kei melepas pelukan mino dan bergeser kebelakang "Jangan bercanda-ah" rencana kei untuk berdiri gagal bahkan untuk duduk sakit rasanya
"Sakit?" Tanya mino khawatir "aneh jika kau tidak sakit karna kita sudah menghabiskan 6 ronde semalam" ucapnya jahil "dan tentu saja karna kau perawan"
kei memandang horor membuat senyuman jahil mino ciut seketika "3 bulan kedepan kau tidak bisa melakukannya lagi"
mino langsung meraih tangan kei "awalnya memang seperti itu sayang. Sebenarnya itu juga masih kurang, aku tidak tahu senikmat ini bermain bersama mu. Kau membuatku tidak merasa puas, aku menghentikanya karna ku fikir tidak akan lucu kau pingsan"
"Hya! Mesum!" Kei menarik tangannya
mino tersenyum "mau mandi bersama? Ku lihat kau tidak mungkin bisa berjalan"
"Mino!" Pekiknya
"Seks pagi baik untuk kesehatan sayang" Kei melilitkan tubuhnya dengan selimut lalu dengan menahan perih ia berangsut turun dari atas ranjang tanpa memperdulikan mino "kau akan tetap membiarkan aku seperti ini?" Mino memainkan alisnya naik turun
kei berbalik "Hya!! Pakai celanamu!" Pekik kei histeris menutup wajahnya dengan kedua tangan sedangkan mino masih berbaring sambil menatap kei lucu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Girl [COMPLETED]
Fanfictionkau itu sahabatku kenapa kita tidak pernah melakukannya. SEBAGIAN CERITA DI PRIVAT HARUS FOLLOW DULU. TERIMAKASIH