Malam ini kei sudah sangat rapi dengan gaun putih tanpa lengan terdapat pita di depannya di tambah high hils putih mempercantik penampilannya. Kei membiarkan rambutnya tergerai menutupi leher jenjangnya.
Ia tidak bisa berhenti tersenyum di depan kaca membuat soo jung berkata "gila" dari tadi. Kei memang belum menceritakan pasal ia dan mino yang sudah mengakui perasaan masing-masing. Ia pasti akan memberi tahu tapi tidak sekarang karna ia terlalu senang
"Ayo turun mino sudah sudah memanggil dari tadi" ajak soo jung merapikan dirinya sekilas, soo jung mengenakan gaun juga berwarna coklat
"Apa aku sudah terlihat sangat tapi? Bagaimana dengan penampilanku?" Tanya kei sekali lagi
Soo jung mendengus bosan karna kei selalu bertanya seperti itu dari tadi "kau ikut turun bersamaku atau ku tinggal?" Ucap soo jung sakartis
"Sepertinya kau duluan saja, aku akan menyusul nanti" Soo jung menghentakkan kakinya kesal seharusnya kei mengatakan itu dari tadi sehingga ia bisa makan duluan. Kei hanya memberikan senyuman polos menatap soo jung yang habis mengomelinya
Soo jung berjalan menulusuri koridor hotel dengan karpet merah. Ia tersenyum lalu melambaikan tangannya ketika melihat boby dan mino sudah duduk di meja makan
"Mana kei?" Tanya mino menyeritkan keningnya ketika gadis yang ia tunggu tidak muncul
"Dia bilang nanti akan menyusul. Kurasa ada yang aneh dengannya, dia tidak berhenti tersenyum di kaca merapikan baju dan rambutnya lalu menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang 'soo jung-ah bagaimana dengan penampilanku' dia menyebalkan" soo jung menarik kursi di sebelah boby lalu menghempaskan pantatnya. Ia masih kesal dengan kei
Mino tersenyum mendengarnya sepertinya ia tau alasan kei seperti itu "aku akan memanggilnya, makanlah duluan" ucap mino lalu bergegas pergi dari meja makan
Mino menggulung lengan bajunya hingga ke siku memperlihatkan otot tangannya yang sexy bahkan beberapa wanita sempat melirik ke arahnya yang mino balas dengan kedipan mata menggoda membuat para wanita itu berteriak histeris
Pesona mino tidak pudar sama sekali, wajahnya yang tampan dengan dua kancing baju atasnya terbuka memperlihatkan dirinya tambah sexy malam ini. Mino berdiri di depan pintu kamar dengan nomor 1717 mengetuknya sampai ia melihat kei kaget karna kedatangannya
Kei lapar sama seperti soo jung tapi rasanya rasa itu hilang memikirkan ada mino di bawah. Entahlah.. ia gugup sekarang dan merasa sangat canggung untuk bertemu mino
Jantungnya bahkan tidak bisa berhenti berdetak dengan normal sekarang di tambah kenyataan bahwa kini mino sudah berdiri di hadapannya dengan sebuah kemeja putih dengan dua kancing atasnya terbuka, lengannya di gulung dan rambutnya yang di tata rapi. Mino sexy
Pria itu selalu bisa mengganggu imannya dengan menggoda seperti itu "kenapa kau kesini?" Tanya kei gugup
"Untuk menjemputmu tapi karna aku sudah disini bukan sebaiknya kita melakukan sesuatu dulu?" Mino masuk kedalam kamar membuat kei berjalan mundur kebelakang, membiarkan pintu kamar hotel sedikit terbuka
Kei menahan nafasnya. Ia tidak pernah merasakan begitu ketakutan jika berhadapan dengan mino. Kei berdeham kecil menghilangkan kegugupannya "melakukan apa, huh?" Tanya kei terus berjalan mundur sampai ia tersandung di sudut ranjang membuat tubuhnya terduduk
"Tidak perlu polos begitu, kita lanjutkan yang tadi sore"
"Hya!" Pekik kei berdiri tapi mino langsung mendorong tubuhnya ke belakang menghempaskannya di ranjang lalu menindih tubuh kei "mino-ya" lirihnya
Mino mengelus wajah kei dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya menompang tubuhnya agar kei tidak keberatan "kenapa kau tidak turun bersama soo jung?" Tanya mino menatap manik mata kei, suaranya terdengar sangat sexy
"Aku baru saja ingin turun" jawab kei mengatur detak jantungnya yang berdetak tambah parah
"Kau gugup bertemu denganku? Katakan saja iya karna aku sudah bisa menebaknya" ucap mino percaya diri
"Gugup? Kenapa aku harus gugup?" Tanya kei berbohong.
Mino menatap setiap inci wajah kei memeriksanya dengan sangat teliti "karna kau mencintaiku" ucap mino berbisik di telinga kei membuat seluruh bulu kuduknya merinding
Kei terdiam. Mino selalu bisa membuatnya tidak bisa mengelak lagi, kei bisa mencium parfum dari tubuh pria itu memeriksa wajah mino dengan tangan kirinya, mata, hidung dan tangannya berhenti di bibir pria itu. Mino meraih tangan kei lalu menciumnya lembut membuat kei harus menelan salivahnya
"Mino-ya seperti apa gadis berama lisa?" Pertanyaan itu muncul begitu saja dari mulut kei, tidak ada reaksi berlebihan yang mino tunjukkan
"dia gadis polos, bawel, pekerja keras, suka bersih-bersih dan juga cantik" jawab mino jujur. Wajah lisa tidak akan pernah hilang dari ingatannya
"Apa karna gadis itu kau selalu bermain wanita sampai sekarang?"
Mino menggeleng "tidak juga atau mungkin iya"
Kei terdiam menatap mata mino yang terkesan datar. Ia hanya ingin tahu gadis seperti apa yang sudah membuat mino begitu kesulitan "kau mencintainya?"
Tidak ada jawaban, kei bisa melihat mata mino hanya memandangnya kosong lalu pria itu meneggelamkan kepalanya di tengkuknya dan kei dapat merasakan mino mangangguk
"Lisa pasti sangat senang tau kau begitu mencintainya. Setidaknya kau berusaha untuk berada di sampingnya"
Kei mengelus punggung mino yang kini memeluknya semakin membuat darahnya mengalir menghujami organ vital ketika mino menghisap tengkuknya "apa karna itu kau sangat marah karna aku dekat dengan myung soo?"
Mino kembali mengangkat kepalanya membuat kei bernafas legah. Mino menggeleng "kupikir iya, tapi sekarang bukan itu alasan aku marah" mino memiringkan kepalanya menyatukan hidungnya menikmati setiap hebusan nafas kei yang keluar "karna aku cemburu" ucap mino langsung mencium kei
Sekarang mungkin alasannya berbeda jika dulu ia takut kei dekat dengan myung soo karna kejadian lisa sekarang alasannya karna ia tidak ingin kei dimiliki orang lain, simple. Ia tidak suka kepunyaannya disentuh orang lain
Mino menahan wajah kei dengan tangan kanannya melumatnya dengan lebut menelusuri setiap inci bibir itu yang membuatnya tidak pernah bosan. Kei memeluk mino memejamkan matanya menikmati sentuhan mino
Gadis itu miliknya. cukup membuatnya marah karna ia bukan orang pertama yang merasakan tubuh itu. Mino melepaskan ciuman mereka lalu membiarkan kei bernafas terlebih dahulu. Ia mencium kening kei, kelopak mata hidung dan pipi "aku sangat marah ketika tau aku bukan yang pertama menyentuhmu tapi bukankah aku sangat egois ketika aku sendiri sering melakukannya dengan berbagai wanita"
"Mino-ya-" sebenarnya ingin sekali kei mengatakan bahwa ia bahkan tidak pernah berciuman dengan myung soo tapi mino langsung menutup bibirnya menjadi ciuman kasar lalu ia menarik bibirnya kembali "aku tidak suka milikku di sentuh orang lain"
Mino kembali melumat bibir kei kali ini terasa sangat lembut dan memabukkan semakin lama makan semakin kasar dan kei tidak bisa mengimbangi permainan mino yang selalu meminta lebih dari ini
Kei hanya bisa menggigit bibir bawahnya ketika mino mulai membuat tanda di sekitar lehernya, menahan rasa geli bercampur nikmat
"BRENGSEK!" Seseorang mendobrak pintu kamar
"Kim myung soo?"
***
Vote and komen jusseeooo...
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Girl [COMPLETED]
Fanfictionkau itu sahabatku kenapa kita tidak pernah melakukannya. SEBAGIAN CERITA DI PRIVAT HARUS FOLLOW DULU. TERIMAKASIH