"lepas" mino menahan lengan kei yang langsung ditarik paksa oleh myung soo
"kau yang lepas" ucap mino penuh dengan amarah. yang tadinya myung soo datang untuk membicarakan sesuatu pada mino tapi harapan itu tidak sesuai rencana
kei hanya bisa menundukkan wajahnya bersalah. ia bahkan tidak tau apa yang myung soo pikirkan tentang dirinya saat ini "ku bilang lepas" ujar mino sekali lagi dengan menggertakkan giginya
"dia calon istriku dan kau tidak berhak menyuruhku untuk melepaskannya"
"dia calon istrimu, bukan istrimu! jadi kau juga tidak berhak membawa pergi. apa karna kau tunangannya? persetanaan dengan semua itu"
kei memejamkan kedua matanya. kedua lengannya sudah terasa sakit akibat kedua pria yang terus menariknya kesana kemari. kei melepaskan tangan mino "mianhae mino-ya"
"jangan ucapkan itu" jawab mino cepat "kembali ke dalam" perintahnya. otak kei sudah tidak sanggup lagi untuk berfikir. kedatangan myung soo secara mendadak membuat kerja otaknya berhenti. ia tidak tau kapan myung soo pulang.
kei memberikan senyuman singkat pada mino lalu berjalan menuju lift di ikuti myung soo di belakang sedangkan mino tersenyum samar lalu kembali kedalam apartemennya
kim myung soo sedang fokus mengemudi ia bahkan tidak mengeluarkan suara sejak tadi. kei masih merutuki dirinya sendiri atas kejadian yang dialaminya. myung soo pantas marah padanya, pria mana yang tidak murka melihat tunangannya pagi buta berada di apartemen pria lain. kei menarik nafasnya sejenak sebelum memulai pembicaraan dengan myung soo, ia membenarkan posisi duduknya agar berhadapan dengan myung soo di sampingnya
kei berdeham kecil lalu berkata "ini tidak seperti yang kau pikirkan" ucap kei "aku hanya tidur di apartemennya karna sesuatu hal dan tidak lebih dari itu"
"sesuatu hal? aku berhak marah terhadapmu. kau pikir aku akan membiarkanmu dekat dengan pria itu? apalagi kau sampai kembali berhubungan dengan mino. kau harus ingat siapa dirimu, dan kau tuanganku seharusnya kau hargai aku selagi aku tidak berada di korea"
"mino adalah sahabatku dan kau tidak berhak melarangku dekat dengannya. aku lebih tau siapa mino dari pada dirimu. aku tau aku adalah tunanganku dan kau belum jadi suamiku, kau berhak membatasi tapi kau tidak berhak melarangku" ucap kei tidak setuju dengan ucapan myung soo. ia tidak suka jika ada orang yang menyuruhnya menjauh dari mino
"kita akan menikah sebentar lagi"
"maka dari itu sebelum pernikahan aku akan tinggal bersama mino" ucap kei lancar tanpa hanbatan. Ia juga tidak tau kenapa kalimat itu keluar dari mulutnya
myung soo menghentikan mobilnya seketika. ia tidak salah dengar kan? "apa katamu?"
kei mengatur nafasnya sejenak. ia tau myung soo pasti marah tapi ia tidak bisa meninggalkan mino begitu saja, hutangannya itu mengharuskan ia untuk tetap tinggal di sana meski ia tidak tau apa yang bisa ia kerjakan di apartemen mino yang pasti bukan menjadi pembantu karna sesungghunya mino yang akan menjadi pembantu untuknya "mino membantu membayar hutang kedua orang tuaku, dan ia memintaku untuk tinggal bersamanya"
"hutang? hutang apa? kau bilang hutang kedua orang tuamu sudah lunas?" myung soo menyeritkan alisnya kesal "oh jadi kau berbohong padaku? kau tidak jujur padaku kim jiyeon? kau lebih memilih meminta bantuan pria brengsek itu dari pada aku, iya?"
"aku hanya tidak ingin merepotkanmu. kau sudah banyak membantuku selama ini"
myung soo meremas stir mobil lalu memejamkan kedua matanya agar tidak tersulut emosi lebih dalam "ku pikir aku sudah menjadi bagian dari hidupmu ternyata aku salah" myung soo tersenyum miris
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Girl [COMPLETED]
Fanfictionkau itu sahabatku kenapa kita tidak pernah melakukannya. SEBAGIAN CERITA DI PRIVAT HARUS FOLLOW DULU. TERIMAKASIH