One

46.6K 781 1
                                    

Gadis itu bergerak gelisah dalam tidurnya. Tangan kecilnya meremat selimutnya erat dengan keringat yang mulai membasahi kening dan pelipisnya. Suara tembakan, kubangan darah dan suara tawa mengerikan berputar di mimpinya layaknya sebuah layar yang memutar film. Ia melihatnya. Seorang lelaki tua tengah berdiri menatapnya dengan tatapan tajam. Saat lelaki tua itu mengacungkan sebuah senjata api padanya, Seketika ia membuka matanya dengan nafas terengah. Disaat bersamaan suara derit pintu sukses menyentak jantungnya dan membuat tubuhnya refleks menghadap pintu.

"Kau terbangun sayang?" suara lembut itu masuk ke telinganya dan seketika menghantarkan perasaan tenang. Gadis itu tak menjawab dan hanya menatap sosok lembut bibinya yang kini melangkah pelan mendekatinya.

"Mimpi buruk lagi? Kau lupa berdoa sebelum tidur ya?" Bibi Marie duduk di hadapannya dan mengelus pipi nya yang sudah basah karena keringat.

" Bibi mau tidur bersama?" lirihnya.

"kemari sayang, bibi akan mengusir mimpi burukmu."

Seperti sebuah mantra, kata- kata Bibi Marie berhasil mengusir rasa tak menyenangkan di dadanya. Gadis itu tersenyum lalu bergeser untuk memberi ruang agar Bibi Marie merebahkan badan nya di sampingnya. Bibi Marie mengisi tempat kosong di sisinya dan selanjutnya ia bisa merasakan tepukan pelan di punggungnya.

" Aku lihat Nathan membawa boneka besar sore tadi."

Bibi Marie terkekeh pelan. " pura-pura saja terkejut sayang, Nathan sangat antusias dengan ulangtahun mu."

"Bibi tahu tidak ? aku tidak mau bertambah tua. Aku tak mau meninggalkanmu dan Nathan."

Gadis itu merasakan tepukan di punggungnya berhenti. Ia mendongakan kepalanya dan menatap wajah Bibi Marie yang kini sudah memejamkan matanya dengan deru nafas yang teratur. Bibi Marie tertidur.

"Aku menyayangimu Bibi Marie."

~
Lelaki itu menyibak rambut panjangnya yang sejenak menghalangi pandangannya. Hari sudah terlalu siang namun lelaki itu baru saja membuka mata dan meregangkan tubuhnya. ia bangkit lalu berjalan keluar kamarnya menuju dapur. Walaupun dengan mata setengah terbuka, ia bisa meraih lemari es dan meminum satu botol air mineral untuk meredakan rasa tak nyaman di tenggorokannya. Tiba-tiba pandangannya teralih pada kalender putih di atas kulkasnya. Ia melingkari hari ini tanggal 20 juli dengan spidol merah. Lelaki itu mengedipkan matanya beberapa kali sambil mencoba mengingat hari apa ini.

'Daddy?

"Oh shit,,,!!" tiba-tiba ia berlari masuk ke kamarnya dan tak lama terdengar suara shower memenuhi seluruh penjuru ruangannya ini.

Ia melingkari hari ini dengan sebuah tulisan.

-Welcome home baby -

TBC


Helloooo~ ini versi revisi yaa, suka atau gak suka komen sajaa ya ya ~ 

[REVISI] Barbie Girl [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang