Seven

21.2K 485 6
                                    

~
Harry p.o.v

Sial! Kenapa moodku langsung buruk saat ia bilang aku tak bisa menikahinya? Aku bisa mendapatkan apapun yang kuinginkan, apapun. Termasuk menikahinya bahkan  sekarang juga tapi aku harus siap menghadapi moral dan kebencian nya padaku. Untuk moral karena perbedaan umur kami aku sungguh tak peduli, tapi untuk menghadapi kebencian nya aku tak akan pernah bisa.

Aku sudah menyukainya sejak pertama kali kita bertemu dan saat kedua kali bertemu dengan perbedaan fisik yang jauh, kali ini aku yakin rasa sukaku semakin kuat dan kuat. Entahlah, dia terlalu mempesona di mataku. Tunggu berapa kali aku sudah menyebutnya mempesona?

" D,dad,,?"

Suaranya bergetar. Ia pasti takut karena tiba-tiba nada bicaraku berubah tadi.

"Hm?" Aku menyahut.

"A,apa Daddy marah?" Cicitnya.

Tanganku terulur untuk meraih kedua tangan pucatnya yang terasa mungil dalam genggaman tangan besarku. Ia benar-benar takut. Tangannya bergetar dan berkeringat saat aku menggenggam nya.

"Baby,, hey,, lihat aku,,"

Manik mata itu awalnya tampak ragu untuk menatapku, tapi perlahan ia menatapku dengan mata yang berkaca-kaca. Oh shit!! Aku membuatnya menangis.

"Sst,, dont cry please,, i'm sorry baby,,"

Aku mengelus punggung tangan itu dengan kedua ibu jari ku. Tubuhnya tak lagi bergetar dan ia mulai berani menatapku dengan mata kucingnya walaupun masih berkaca-kaca.

"Hey,, can you promise one thing baby? " tanyaku.

Ia terdiam lalu mengangguk pelan.

" jika aku bisa memenuhi kriteria ken mu,, kau harus berjanji akan menikah denganku,,"

Ia membulatkan matanya terkejut mulutnya sempat terbuka untuk berbicara atau mungkin menyanggahku tapi secepat mungkin ku letakkan telunjuk ku di bibirnya.

"Kau hanya perlu berjanji baby,," ucapku.

"Y,yes daddy,,"

Ia tertunduk dan menyembunyikan rona merah di pipinya sambil menggigit bibirnya. She's look sweet.

"Let me,,"

#teng tong

Fuck malik. Kenapa kau datang di saat yang tak tepat.

"Tunggu di sini dan bersihkan wajahmu,,"

Ia mengangguk kecil lalu berjalan ke arah kamar mandi. Kulangkahkan kakiku menuju pintu dan membukanya.

"Hey styles kenapa lama sekali,,?"

Aku hanya tersenyum lalu menyuruhnya masuk begitupun gadis yang ia gandeng di sampingnya.

"Zee,, come here,," panggilku dan tak lama ia keluar dari kamar mandi dan berlari kecil mendekatiku.

"Vio?" Tanya Zee saat melihat gadis di samping kawanku itu.

"Zee?"

"Wait,, Queenzee?"

"Zayn? "

"Kalian?"

"Enough guys. Ini konyol" ucapku lalu menghentikan aksi mereka saling menyebutkan nama.

"Jadi mr styles siapa dia,,?" Tanya Zayn.

"She's my baby dan siapa dia,,?"

"Dia calon istriku,,"

Gadis itu tampak merona saat Zayn menyebutnya calon istri.

[REVISI] Barbie Girl [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang