Twenty

1.1K 50 18
                                    

Tidakkah kau mengerti ? aku bahkan mencintaimu sampai rasanya tersiksa karena kau tak bisa kujangkau.

Violet terengah lalu menyandarkan punggungnya kedinding di belakangnya. Disampingnya Zee duduk dengan cemas. Daddy datang menjemputku, batinnya terus mengucapkan hal yang sama sedari tadi. Violet tak berhasil membawa Zee keluar dari bandara sesuai rencana mereka. Luke dan timnya bergerak cepat hingga semua pintu keluar bahkan sudah dijaga. Violet benar-benar ingin mengutuk lelaki pirang penuh obsesi itu.

“V, terimakasih kau dan yang lainnya sudah datang menjemputku”

Zee tersenyum dan Violet ingin memaki. Bagaimana ia bisa tersenyum begitu polos disaat acara melarikan diri mereka mungkin saja batal?

“aku tak mau kalian terluka, kembalikan aku pada Luke ,V.”

Violet membulatkan matanya. Gadis bersurai ungu itu merendahkan tubuhnya hingga ia berlutut didepan kursi roda Zee.

“jangan gila Zee. apa gilanya si pirang tertular padamu? Demi tuhan kau harus lepas darinya!”

“aku punya firasat ia akan melakukan hal buruk pada kalian. Dia menjagaku dengan baik V. aku memang merasa tertekan dengan sikap posesif dan acara penculikan itu. Tapi percayalah dia akan menjagaku dengan sangat baik” Violet meringis.

Luke meracuni otaknya, ya pria sialan itu. Maki Violet dalam hati.

“lalu katakan padaku, kau berada di kursi roda dengan infus dan wajah pucat. Ini yang kau bilang baik-baik saja ha?!”

Zee terdiam. Violet terlihat frustasi dengan perkataannya. Entah ia merasa sia-sia karena acara menjemputnya ini atau karena gadis berambut ungu itu menganggapnya gadis bodoh. Ada sebutir air mata yang meluncur di mata Violet dan Zee buru-buru menghapusnya. Ia sendiri mati-matian menahan tangisannya hingga kedua matanya memerah. Zee benar-benar ingin Harry dan yang lainnya membawanya pergi tapi jika Luke dan anak buahnya sampai melukai salah satu dari mereka Zee akan sangat menyalahkan dirinya sendiri.

“ katakan padaku apa artinya aku selamat jika kalian tak ada disisiku? Apa bedanya dengan penyiksaan jika kalian tak ada gara-gara melindungiku?” lirih Zee.

Violet menggelengkan kepalanya pelan berusaha menyangkal kata-kata dari Zee tapi hati kecil Violet membenarkan kata-kata sahabatnya itu. Mungkin tak ada artinya jika nanti Zayn…

“tidak! Kekasihku atau Daddy mu tak mungkin sampai terluka dan astaga kau ini berpikir apa sih!”

“V dengar aku-“

“kita keluar dan bersihkan kepalamu Zee. kau memang sudah teracuni”
Violet segera mendorong kursi roda Zee namun sebuah tembakan membuat keduanya mematung. Mendadak perasaan keduanya jadi tak enak. Zee tiba-tiba mencabut infus ditangannya dan berdiri dari kursi rodanya.

“Zee kau_ ehh!”

Nyaris saja dirinya menghantam lantai jika Violet tak segera menopang tubuhnya. Rasa lemas langsung terasa di kaki nya hingga lengannya. Violet melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Zee agar gadis itu tak ambruk lagi. Zee menggelengkan kepalanya mencoba mengusir pandangannya yang tiba-tiba berkunang-kunang. Punggung tangan kanannya terasa ngilu karena efek jarum infus yang ia cabut sekaligus.

“kau ini nekat sialan! Aku hampir jantungan!” keluh Violet.

“aku takut V ayo ikuti suara tembakan tadi”

Violet meneguk air liurnya. Apa tidak apa-apa? Batin Violet bertanya-tanya. Tapi dirinya juga penasaran dan khawatir dengan suara tembakan itu. Terlebih sepertinya tak jauh dari tempat Zayn yang sedang menghajar teman-teman Luke.

[REVISI] Barbie Girl [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang