Two

37.5K 691 4
                                    

~

"Zee!!!!!"

Gadis berambut coklat itu tersentak dan hampir saja tersedak dengan sandwich chocolate di mulutnya. Gadis itu segera menengok ke arah sumber suara dan mendeathglare nya.

"Hi,,, ow kenapa kau melihat ku seperti itu? "

Zee menghela nafas berat lalu kembali memakan sandwich buatan bibi marie itu dan berusaha mengabaikan sahabatnya si rambut ombre ungu terang Violet. Ya gadis itu penyuka warna ungu sesuai namanya.

" happy birthday dear,, i love you mmuach,," Vio mencium pipi Zee dan seketika gadis itu membelalakan matanya terkejut.

"Hei!! Ew kenapa kau menciumku,, "

" itu hadiah ulang tahunmu dari princess Violet,, i know you like it,,"

Zee hanya mengkerlingkan matanya tak peduli lalu kembali memakan sandwichnya.

"Zee kau mau ke mall? Tanganku benar-benar gatal ingin berbelanja. Taraa Zayn memberiku uang sebagai hadiah nilai matematika ku kemarin,"
Violet terlihat sangat senang saat menunjukan benda kecil persegi panjang itu yang diberikan oleh pacarnya Zayn. yah Zee sudah tak aneh karna Zayn memang selalu memanjakan pacarnya ini. Lelaki idaman.

"Maaf tapi jangan hari ini Vio,, bibi marie menyuruhku untuk pulang lebih cepat dan menemui hadiahku,,"

"Wait,, hadiahmu? Apa yang bibi marie beri untukmu? "

"Mm,, barbie seukuran manusia? Aku berharap ya,,"

Kali ini Vio yang mengerlingkan matanya. Ia tahu persis bagaimana sifat Zee. Mereka sudah bersama sejak pertama kali bibi marie merawatnya. Yah itu sudah lama dan bodohnya Nathan membatasi pikiran gadis itu dengan fantasy dunia dongeng. Yah,,kau tahu seperti nenek sihir,pangeran berkuda putih terutama barbie dan ken. Nathan bahkan rela menghabiskan uangnya untuk membeli boneka  beruang besar untuk ulang tahunnya tahun lalu. Lalu tahun ini apa? Barbie dan Ken sungguhan? Yang benar saja.

"Kau sudah terlalu besar untuk memiliki benda seperti itu,," Ucap Vio diikuti tawa kecilnya lalu duduk di samping Zee.

"Apa salahnya? Memangnya anak kecil saja yang boleh memiliki nya?  Aku menyukai mereka semua Vio,, lebih dari aku menyukai yang lain " ujar Zee panjang lebar.

"Ingat umurmu sweetheart 17 tahun usia yang matang bukan? Carilah pacar dan double date bersamaku dan Zayn,,"

"Aku akan membawa Ken saat kita double date nanti sudahlah ayo masuk kelas akan dimulai,,"

~

Lelaki itu memberhentikan mobil lamborgini hitamnya di sebuah pekarangan rumah. Sejenak ia memandang rumah itu tepat di sebuah jendela yang terang karena lampu di dalamnya. Lelaki itu menghela nafas kemudian turun dan melangkah mendekati rumah tersebut.

#tok tok tok

"Who's,,,, ah kau disini?" Bibi marie berujar setelah membukakan pintunya. Lelaki itu tersenyum dan mereka berdua berpelukan sejenak.

"Ayo masuklah,," ucap bibi marie.

Lelaki itu segera masuk dan duduk di ruang tamu. Ia terus mengedarkan pandangannya dan mengamati ruangan yang tak asing lagu baginya ini.

"Its have been 10years,, kau semakin tampan,," bibi marie mengusap surai panjang milik lelaki itu sementara ia hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. Dalam hati ia membenarkan perkataan bibi marie.

"Ya,, its have been 10 year since i leave my baby here,,,"

"Bagaimana dia?" Tanyanya.

"You should go to her room,, c'mon,,"

Bibi marie bangkit dari duduknya diikuti lelaki itu. Mereka berdua berjalan menuju sebuah kamar dengan interior serba pink yang benar benar terkesan seperti perempuan. Untuk pertama kalinya lelaki itu melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar itu dan merasakan suasana hangat di sana.

" aku akan meninggalkanmu disini,," ucap bibi marie kemudian menutup pintu itu.

Lelaki itu tak menjawab apapun dan masih terlarut dengan uniknya kamar ini. Disini banyak sekali boneka teddy besar dan barbie juga interior seperti anak kecil berumur 5tahun ini. Tanpa sadar sebuah senyum mengukir wajah tampannya.

Ia kemudian melangkah menuju meja belajarnya dan meraih sebuah bingkai foto disana. Foto bibi marie dengan seorang lelaki dan seorang gadis. Lalu tangannya kembali menyimpan bingkai itu dan meraih bingkai foto lain yang hanya ada gadis itu saja.

"She's beautiful "

Tiba-tiba pikirannya kembali menerawang kejadian 10 tahun dirinya bersama gadis itu. Semuanya berawal dari sebuah kecelakaan besar.

"Kau dengar ini?  Kau akan jadi pewaris tunggal kekayaan ayahmu. Jadi persiapkanlah dirimu untuk memimpin perusahaan segera,,"

"Tapi paman yang bebar saja aku bahkan baru menginjak usia 17 tahun saat ayah dan ibu meninggal dan mewarisi semua harta sialan ini padaku,,,"

"Tolong mengerti lah,, kau anak mereka satu-satunya dan siapa lagi jika bukan kau? "

"But,,,, #ckiiiiiit,,"

" oh god apa baru saja,," paman itu menggantungkan perkataannya kemudian berjalan keluar. Remaja itupun ikut berjalan keluar dan sedikit terkejut melihat pamannya menggendong seorang gadis kecil dengan boneka beruang di tangannya.

"Paman apa yang,,"

"Jangan banyak bicara aku takut ia terluka ayo masuk"

Remaja itu menurut dan hanya diam saat pamannya menyerahkan gadis kecil itu padanya dan keduanya langsung masuk ke dalam mobil.

"Mommy,, Daddy,," gadis kecil itu bergumam lalu memeluk leher remaja itu. Seketika ia membulatkan matanya terkejut kemudian melirik pamannya tak mengerti. Tapi selanjutnya hatinya tergerak untuk mengelus rambut coklat gadis itu dan tak lama ia tertidur.

-
"What?  Paman apa maksudmu,,?

"Gadis kecil itu warga negara asing namun saat kuperiksa kedua orangtuanya sudah meninggal dalam sebuah kecelakaan. Ya,, kecelakaan yang sama dengan ayah dan ibumu.."

"Berarti ia sendirian?"

"Ya,,, sama seperti mu.,,"

Remaja itu terdiam sebentar hingga sebuah sentuhan di tangannya menyentak dirinya. Ia segera melirik tangannya dan disana gadis itu tengah menggenggam tangannya erat. Tampaknya gadis itu menyukainya.

" what's your name dear?"
" Zee,,, quinzee,,"

Remaja itu tersenyum kemudian berjongkok dan menyelaraskan wajahnya nya dengan wajah gadis itu.

" hei listen call me daddy,, do everything i said or you will get your punishment ok,,?"

"Yes daddy,,"

-
Lelaki itu tersenyum saat teringat perkataannya pada gadis itu. Saat itu ia hanya ingin membuat gadis itu menurut  padanya. Tapi ia tak seharusnya berkata demikian pada gadis kecil yang baru saja ia temui itu. Dulu ia tak bisa merawatnya mengingat ia harus menjadi pemimpin perusahaan di usia yang bisa dibilang terlalu muda sementara ia bersikukuh untuk merawat gadis itu. Akhirnya pamannya menyuruh bibi marie untuk merawat gadis itu sementara hingga ia cukup dewasa untuk merawat gadis itu dan ia pikir inilah saatnya.

Ia menantikan hari ini. Hari dimana ia akan menjemput gadis itu dan tinggal bersamanya. Selama ini ia hanya mengetahui perkembangan gadisnya dari pamannya yang selalu memantau gadis itu dari jauh. Selama ini ia penasaran bagaimana gadisnya tumbuh dan seperti apa ia. Tapi hanya dengan photo ini ia tahu jika gadisnya tumbuh menjadi gadis yang mempesona.

# cklek.

"Daddy,,,?"

Tbc

[REVISI] Barbie Girl [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang