Sixteen

2.6K 97 2
                                    

Zee terbangun ketika langit sudah gelap. Ia cukup terkejut mendapati dirinya berada di sebuah kamar dominasi putih dan kaca jendela yang memenuhi dinding di depannya. Gadis itu menyibak selimutnya dan berjalan menuju pintu kayu dengan langkah terseok-seok. Ketika tubuhnya akan jatuh,buru-buru ia berpegangan pada gagang pintu. Tubuhnya terasa berat namun perasaan kalut,takut dan resah membuatnya tak ingin terus diam di ruangan tersebut. Zee terus berjalan menelusuri lorong lalu menuruni tangga. Dengan langkah perlahan ia berhasil mencapai ruang tengah. Namun ia merasa aneh dengan tubuhnya yang langsung terasa lemas padahal ia baru berjalan sedikit.

Zee mengingatnya. Kilasan memori tentang bagaimana Luke menculiknya. Mendadak ia ingin menangis. Namun ia harus keluar dari tempat ini segera.

"Daddy"

Harry. Zee berharap daddynya itu akan mencarinya dan mengeluarkan dirinya dari sini. Sejujurnya Zee tak sungguh-sungguh marah akan kejadian Harry yang menyentuhnya. Hanya saja perasaannya campur aduk dan dirinya malah menarik diri menjauh dari Harry. Zee menyadari perasaannya. Ia nyaman bersama Harry, ia suka bagaimana lelaki berambut panjang itu tersenyum, memeluknya, menciumnya. Zee juga menyadari ia cemburu ketika Louis bertanay apa ia menginginkan wanita lain bersama Harry dan menjadi Mommynya.

Munafik ? tidak. Zee hanya berusaha sadar diri. Harry sudah mengambilnya, menitipkannya pada Bibi Marie dan membiayainya. Harry sudah terlalu baik dan ia tak berharap lebih dengan mendamba hati seorang Harry styles. Zee tak se-serakah itu.

"astaga kenapa tubuhku- " Zee limbung dan terduduk di lantai dengan bersandar pada sofa besar di belakangnya.

Nafasnya terengah-engah. Zee bisa merasakan keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya. Pandangannya mulai berkunang-kunang sementara pegangannya pada sofa mengerat seiring rasa pusing di kepalanya semakin menjadi. Zee melihat seorang lelaki menghampirinya dengan tergesa-gesa. Lelaki bersurai pirang itu mencengkarm kedua bahunya dan mengatakan sesuatu yang entah kenapa hanya sebuah gerakan mulut tanpa suara di mata Zee. Lelaki itu mengangkat tubuhnya dan Zee yakin lelaki ini membawanya kembali kekamar tersebut.

"dimana? Pulang..aku ingin pulang" Lirih Zee.

"sst..sayang kau akan baik-baik saja." Lelaki itu mencium keningnya lama.

"Luke.. " Zee melirihkan namanya sambil berusaha menahan agar matanya tetap terbuka.

"kau bisa melewati ini Zee. Kau dan calon anak kita. Kau pasti bisa sayang."

Anak ?

Dan kegelapan kembali membawanya tertidur dalam rengkuhan si tuan yang terobsesi padanya.

>>><<<

Louis masih berusaha melacak Zee bersama beberapa anak buahnya. Di belakangnya Harry dan Zayn menyiapkan orang-orang untuk mencari Zee kota ini. Louis tiba-tiba memutar kursinya dan menatap Harry.

"katakan padaku Harry "

Harry menoleh lalu menatap Louis.

"apa yang akan kau lakukan jika kita menemukan Zee nanti?"

Harry tak menjawab. Matanya beralih menatap keluar jendela. Ia tak memikirkan apa-apa selain bagaimana membuat Zee menjadi miliknya selamanya. Bagaimana caranya? Cih. Harry punya 1 cara baik dan 1000 cara buruk untuk menjadikan Zee miliknya setelah ini. Jika Zee tak bisa jadi miliknya dengan cara baik, maka ia akan memiliki Zee dengan cara buruk.

"kau tak akan mengurungnya dan menjadikan ia hanya milikmu kan?"

Harry mendelik tak suka.

"kalau kau seperti itu, kau tak beda dengan si penculik itu styles"

Harry merasa tertohok. Walaupun ia ingin marah, tapi perkataan Louis ada benarnya. Tidak, Harry mencoba menepis pemikiran tersebut. Louis tak tahu bagaimana rasa rumit yang ia rasakan pada Zee. rasa memikat bagai manisnya wine dan membuat kecanduan seperti heroin. Semakin Harry mencoba menyingkirkan rasa manis itu, ia semakin ketagihan dan kini ia berakhir dengan kecanduan akan manisnya seorang Quinzee.

"Harry aku menemukannya"

Harry menoleh kearah Louis dan menatap lelaki itu tajam. Louis cukup kewalahan karena alat pelacak tersebut mendadak samar-samar. Namun ia berhasil menemukan titik keberadaan Zee walaupun setelah itu kembali hilang. Tiba-tiba handphonenya bergetar. Harry segera mengangkat telphonenya.

"Harry, kau tak akan percaya yang aku dan Liam temukan"

"apa yang kau temukan Niall ?"

cctv sekolah Zee di buat error dan tak berfungsi untuk beberapa menit. Namun selanjutnya cctv tersebut berfungsi normal. Zee di culik setelah Vio meninggalkannya dan ternyata mereka cukup ceroboh

"teruskan Horan." Harry mulai kesal karena Niall bicara berbelit-belit.

"salah satu cctv berhasil menangkap seseorang yang tengah membawa Zee dalam keadaan pingsan. Pelakunya adalah Luke. Luke Hemmings"

Harry menggeram marah lalu menutup telphonenya. Ia tak terlalu terkejut jika lelaki itu yang membawa gadisnya. Tapi sayangnya Luke berurusan dengan orang yang salah. Keinginan untuk menghancurkan lelaki itu semakin besar karena ia mengusik miliknya. Harry kembali cemas dan memikirkan Zee. Apa yang lelaki pirang itu lakukan padanya. Demi tuhan Zee bahkan terlihat rapuh ketika kedua tangan besarnya merengkuh tubuh kecil itu kedalam pelukannya.

"jadi Harry apa yang akan kau lakukan?" Tanya Zayn.

"siapkan semuanya. Aku akan menjemput gadisku sekarang"

Bolehkah dirinya berharap ? sebuah harapan kecil membangun sebuah keluarga kecil bersama Zee. walaupun hanya diatas sebuah tanah kosong disisi danau dan hamparan lavender, jika artinya bersama Zee selamanya, Harry akan menerimanya.

>>><<<

"brengsek! Kenapa Zee bisa kembali pingsan setelah ia sadar?! "

Luke menatap Calum dengan tajam dan penuh amarah. Calum menghela nafas. Ia dan seorang dokter sudah memeriksa keadaannya. Tubuh Zee sedang bereaksi pada cairan dan sperma yang di suntikan pada rahimnya. Karena itu untuk beberapa hari Zee akan terus merasa lelah dan sebaiknya Zee beristirahat dan meminum vitamin yang dokter berikan padanya.

"Tenanglah Zee baik-baik saja. Itu reaksi tubuhnya saja. Kau hanya harus memastikan Zee tetap diranjangnya dan beri ia vitamin sesuai resep dokter." jawab Calum.

"lalu mengenai Harry?"

"aku berhasil melepas alat pelacak di gigi Zee. namun untuk jaga-jaga sebaiknya kita pindah dari sini. Istana kecilmu ini kemungkinan sudah terlacak. Harry dan kawan-kawannya bukan orang sembarangan. Kau tahu itu."

"aku tahu. Besok pagi kita akan pergi dari sini. Ashton sudah menyiapkan beberapa tempat yang akan kita kunjungi sementara untuk lari dari Harry dan menunggu bayiku tumbuh."

Bayiku. Luke benar-benar sangat antusias jika membayangkan bagaimana Zee akan mengandung bayinya. Gadis itu tak akan bisa pergi lagi. Luke pastikan Zee akan menerima bayinya dan mereka akan hidup bersama.




Tbc~

[REVISI] Barbie Girl [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang