Thirteen

7.4K 211 14
                                    

>>><<<

Harry berjalan keluar kamarnya sambil memakai kaos putih dengan logo terkenal di bagian kanan kaos tersebut. Ia menghirup aroma lezat dari arah dapur dan menebak jika bibi molly selesai memasak. Ah.. Gadis kecilnya. Dengan langkah panjangnya ia melangkah menuju kamar Zee. Namun saat ia sudah berada di depan kamarnya, ia mendengar sebuah suara samar. Suara lelaki..

"Baby Boo ?"

Harry terdiam. Ia memelankan langkahnya namun masih mengarah ke kamar Zee. Ia segera menggenggam kenop pintu di depannya Dan..

"Zee ?"

Ia membuka pintu kamar Zee dan tak menemukan apapun selain gadis kecilnya yang tengah tertidur pulas dengan rambut setengah basahnya. Namun bukan Harry namanya jika ia hanya percaya begitu saja. Ia berjalan ke sisi lain ranjang lalu memeriksa jendelanya. Jendelanya masih tertutup rapat. Kemudian ia berbalik dan melangkah mendekati lemari. Baru saja ia akan membuka lemari tersebut, lenguhan gadis kecilnya menarik perhatiannya. Harry berbalik arah lalu duduk di bibir ranjang  Zee.

"Sayang bangunlah, kita makan dan keringkan rambutmu Ok?"

Zee menggeliat pelan. Perlahan kedua kelopak matanya terbuka. Beberapa kali ia mengerejapkan matanya membiasakan cahaya matahari yang masuk ke dalam matanya. Harry mengusap sebelah mata Zee yang masih terlihat sembab. Gadisnya terlalu banyak menangis.

"Apa daddy sudah lama disini ?" Tanya Zee masih dengan suara paraunya.

"No baby, dad baru sampai beberapa menit yang lalu"

"Benarkah ? Tapi aku merasa seseorang memelukku tadi" gumam nya.

"Kita bicara di bawah Ok? Come here, dad akan menggendongmu beruang manis"

Harry mendaratkan sebuah kecupan di hidung kecil Zee dan gadis itu terkikik. Ia segera menggendong Zee di depan tubuhnya seperti koala dan pergi ke meja makan. Dari bawah kegelapan ranjang itu.. Tidak aku bercanda maksudku dari bawah ranjang itu Luke berguling keluar. Ia segera berdiri lalu membersihkan pakaiannya dari debu di bawah lantai tersebut. Pikirannya tiba tiba menerawang jauh. Lelaki bernama Harry itu tentu bukan Ayah kandungnya mengingat ia tahu jelas siapa CEO di usia muda Harry styles. Lalu gadis beruangnya kini berada dalam wilayah Harry begitu saja. Luke menaikan sebelah sudut bibirnya. Seperti nya ia akan sangat kesulitan untuk kedepannya.

>>><<<

Zee selalu terlihat manis di matanya. Seperti saat ini, perpaduan kemeja putih dengan hotpants pink pastel itu benar-benar cocok dengan tubuh mungilnya. ingatkan Harry jika gadis di depannya kini sudah memperhatikannya juga. Zee menghentikan acara sarapan nya lalu menatap Harry yang masih menyandarkan punggungnya kebelakang dengan kedua tangan terlipat di dada. Gadis itu terlihat kikuk saat Harry tak kunjung melepaskan pandangannya. kedua tangannya saling meremas dan bertautan diatas paha putihnya. Zee mengedarkan pandangannya, asal jangan menatap mata Harry.

"Kenapa berhenti?"

"uh? uhm.. Daddy tak makan?"

aku bahkan sudah siap memakan mu manis.

"Daddy juga harus sarapan, bagaimana dengan pancake? "

"tidak sayang, lanjutkan saja acara sarapanmu"

Zee tak berkata apa-apa lagi selain diam dan menikmati pancake paginya. Tapi sulit sekali untuk fokus pada pancake madunya sementara sepasang mata menatap setiap gerak gerik nya dengan tatapan, uh menginginkan ?

"bagaimana keadaanmu sweetheart ?"

"aku baik baik sajaa Dad, Bibi Marie pasti ingin aku banyak tersenyum kan ? " Zee menjeda sebentar untuk menarik nafas. Menguatkan hatinya.

[REVISI] Barbie Girl [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang