Girl Next Door

1.2K 37 3
                                    

Pagi itu matahari cukup terik. Jinhwan memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar rumahnya. Awalnya sih niatnya cuman untuk mencari udara pagi yang segar tapi siapa yang tahu jika Jinhwan harus berhadapan dengan takdir. Lebay.. Jinhwan bertemu dengan seorang gadis. Kalau ditanya apa gadis itu cantik atau tidak, Jinhwan akan bilang kalau gadis itu tidak cantik. Tapi manis. Jinhwan mengamati gadis itu dari kejauhan. Gadis itu sibuk memindahkan barang-barang yang ada di mobil nya ke dalam rumahnya. "Sepertinya gadis ini baru di sini" gumam Jinhwan.

"Annyeong.." sapa Jinhwan pada gadis itu. "Annyeong.." balas gadis itu dengan senyuman yang begitu manis. Sudah dibilang kan kalau gadis itu manis. "Jae iremueun Jinhwan imnida" kata Jinhwan memperkenalkan diri. "Jae iremueun Jin imnida, Mannaseo pangawoyo.." gadis itu kembali tersenyum. "Biar kubantu" kata Jinhwan lalu mengambil alih kotak besar yang terlihat berat dari tangan Jin. "Ah.. tidak usah, aku bisa" gadis itu berusaha mengambil kembali kotak itu tapi Jinhwan bergerak lebih cepat untuk mengelak. "Biar aku saja.. ini harus diletakkan di mana? Bilang saja, barang yang lain juga akan ku bantu untuk pindahkan. Kamu tinggal menunjuk dimana tempat aku harus meletakkan barang-barang mu" kata Jinhwan lalu mempersilahkan Jin untuk menunjukkan jalan.

Mereka sibuk memindahkan barang satu persatu dari dalam mobil ke dalam rumah. Tak terasa matahari sudah di atas dan perut mereka berbunyi. "Tadi aku belum sempat makan pagi.. bagaimana kalau kita makan dulu lalu melanjutkan pindahannya?" usul Jin. "Terserah padamu, aku juga lapar. Kita mau makan apa?" tanya Jinhwan. "Kamu istirahat di sofa dulu saja biar aku masak dulu di dapur" kata Jin lalu pergi menuju dapur. "Kita belum memindahkan barang-barang dapur! Kamu mau memasak dengan apa?" tanya Jinhwan dari ruang tamu. "Aku lupa!!" teriak gadis itu lalu kembali lagi ke ruang tamu. "Yasudah, ayo kita pergi ke café dekat sini, makanannya lumayan enak kok.." kata Jinhwan lalu menarik tangan gadis itu keluar. Jin mengunci pintu rumah dan mobil nya lalu menyusul Jinhwan yang sudah berjalan duluan di depannya.

Setelah makan kenyang dan istirahat di café, Jinhwan mengajak Jin berkeliling untuk menghilangkan lelah. Jinhwan membawa Jinn berkeliling komplek.

"Jin.."

"Ne?"

"Bagaimana kita bermain tanya jawab saja agar bisa tahu kepribadian masing-masing, mau?"

"Boleh. Aku mulai duluan ya!" kata Jin penuh semangat.

"Apa hobi mu?"

"Hobiku? Hmm.. aku suka nonton film. Kamu?"

"Aku suka makan.. hahaha.."

"Aku serius, aku suka makan" kata Jin. Jinhwan hanya tersenyum melihat gadis itu.

"Apa keahlian mu?" tanya Jin.

"Aku rasa aku pintar dalam bahasa. Kamu?"

"Entahlah, aku tidak terlalu yakin tapi aku bisa melukis dan lukisan ku tidak terlalu buruk.." kata Jin.

"Kamu bisa main musik?"

"Aku cukup mahir bermain trompet" jawab Jinhwan santai.

"Trompet? Jarang sekali aku bisa bertemu seseorang yang mahir bermain trompet. Kapan-kapan ajari aku ya!"

"Dengan senang hati" Jinhwan kembali tersenyum. Kali ini senyuman Jinhwan bisa membuat wajah Jin merah padam, tidak seperti senyuman sebelumnya. "Ada apa?" tanya Jinhwan saat melihat Jin yang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Anio.." kata Jin sambil menggelengkan kepalanya. Jinhwan tertawa. "Tidak ada yang lucu! Jangan tertawa!" kata Jin lalu memukul lengan Jinhwan. "Sakit.." kata Jinhwan manja sambil mengelus lengannya. Jin tak menghiraukan Jinhwan. "Gomawo sudah mau membantuku pindahan hari ini, menemani ku makan dan mau mengajak ku jalan-jalan" kata Jin sesampainya mereka di rumah baru Jin. "Ne.. aku ingin tukar nomor telpon denganmu jika kamu tidak keberatan.." kata Jinhwan. "Tentu saja tidak" kata Jin lalu mengeluarkan hpnya dan memberikan hpnya kepada Jinhwan. Begitu juga Jinhwan, dia mengambil hp nya dan memberikannya pada Jin. Mereka mengetik nomor telpon masing-masing.

IKON FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang