Distance

251 21 1
                                    

Namaku Jung Hyerin. Panggil aku Hyerin. Aku adalah gadis SMA yang payah.

"Hyerin!" aku masih terus memandang Donghyuk. Tak kuhiraukan gadis yang memanggilku.

"Hyerin! Kamu denger gak sih?!" nada suara Eunhee meninggi. "Apa?" tanyaku.

"Jadi kan belajar di perpustakaan pulang sekolah nanti?"

"Jadi dong!"

Aku mendengar anak-anak lain di kelasku sibuk membicarakan kemana mereka akan pergi hari ini. Aku bukan gadis yang menyukai tempat-tempat itu. Tapi sayangnya, dia menyukainya.

"Donghyuk! Kamu ikut kita kan nanti?" tanya salah satu temannya.

"Maaf ya, hari ini aku gak bisa.. aku harus belajar" Donghyuk menunjukkan senyum terpaksanya. "Donghyuk jadi ikut belajar?" tanya Eunhee. "Jadi dong!" Ha? Aku bakal belajar bareng Donghyuk? WAAAAH!

"Hyerin, kenapa senyum-senyum?" tanya Eunhee tiba-tiba. "Aniyo.." aku mencoba menutupi rasa senangku. Aku tak pernah berani untuk menyatakan perasaanku pada Donghyuk. Aku memang payah. Sampai urusan hati saja aku payah.

***

Aku dan Eunhee menunggu lama di perpustakaan. Aku tidak yakin Donghyuk akan datang. Huh... Aku memang terlalu berharap. Dia pasti akan pergi bersama teman-temannya yang lain dari pada belajar.

"Mianhae, aku terlambat!" Donghyuk datang dengan nafas memburu. "Tak apa. kita masih harus menunggu Jisang" ujar Eunhee. "Oh.." Donghyuk meletakkan tasnya di kursi lalu menghilang di balik ra-rak buku perpustakaan.

Aku beranjak dari kursiku. Aku mencarinya di setiap lorong-lorong perpustakaan. Namun tak kutemukan dia dimanapun. Aku sedikit kecewa. Bagaimana bisa dia menghilang begitu cepat? Aneh..

"Cari siapa?" tanya seseorang tiba-tiba dari belakang. Aku hampir berteriak tapi dia menutup mulutku. "Donghyuk? Kau buat aku kaget!" aku memukul lengannya. "Mianhae.. aku tidak bermaksud" dia menunjukkan wajah merasa bersalahnya padaku. Aku memang payah. Bagaimana bisa hatiku luluh hanya dengan wajah imutnya yang merasa bersalah itu? AIGO!

Aku berjalan menuju meja tempat kami belajar. Hatiku bisa melompat-lompat terus jika aku tetap berdiri di sana. Aku segera duduk dan menutup wajahku dengan buku. Wajahku pasti memerah. Ini memalukan. Hyerin.. jangan terlalu berharap. Hyerin.. jangan pernah jatuh cinta pada laki-laki yang tak mungkin bisa kau dapatkan.

"Mianhae, aku terlambat" Jisang berjalan mendekat ke meja. "Kamu dari mana saja sih?" Donghyuk datang lalu menjitak kepala Jisang. "Sudah banyak sekali komik yang habis kubaca tau!" Donghyuk menjitak kepala Jisang. Lagi.

"Yasudah, ayo mulai" ujar Eunhee. Aku tidak begitu yakin nilai ulanganku kali ini akan bagus. Aku tidak konsentrasi untuk belajar sekarang. Aaa~~

***

"Annyeong" sapa Donghyuk padaku. "A-An-Annyeong.." duuh.. aku bersembunyi di balik pintu lokerku. Wajahku memerah. Aku disapa oleh Donghyuk? Apa ini mimpi? Kurasa selanjutnya akan terus begini. Aku harus mulai terbiasa.

Setiap hari aku dan Donghyuk belajar bersama. Memang sih tidak hanya berdua dengan dia. Tapi aku senang bisa melihat wajahnya lebih dekat setiap hari. Melihatnya tersenyum ke arahku. Mendengar suaranya yang sedang berbicara padaku. Mendengarnya menyapaku setiap pagi. Itu membuatku merasa spesial.

***

"Akhirnya.." aku merenggangkan tubuhku. Selesai juga perjuanganku. Ulangan sudah lewat, semuanya akan kembali seperti semula. Tak aka nada belajar bersama Donghyuk lagi. Obrolan diantara kami akan semakin singkat saja nanti. Sapaan hangat setiap pagi itu akan hilang. Senyuman manisnya yang diberikannya padaku, itu juga akan hilang. Pada akhirnya semua akan seperti dulu lagi. Aku hanya bisa memandangnya dari jauh. Dia memang tidak tergapai untuk gadis sepertiku.

IKON FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang