Love Is.. #Yunhyeong

152 10 0
                                    

"Love Is.."

Tin! Tin!

Suara klakson mobil memecahkan lamunan Jiyoon. Jiyoon berlari kecil ke arah mobil itu lalu masuk ke dalamnya. "Sudah lama?" tanya Yunhyeong. "Belum kok.." ujar Jiyoon dengan senyuman. Gadis satu ini memang ramah dan murah senyum. Melihatnya saja bisa membuat orang lain merasa lebih baik karena suara dan senyumannya yang membuat orang lain nyaman. Dia seperti malaikat.

Yunhyeong melajukan mobilnya ke supermarket. Sesuai janji dan jadwal yang sudah rencanakan sejak beberapa hari lalu, hari ini mereka akan belanja bersama.

"Aku ambil troli nya dulu ya.." ujar Yunhyeong. Jiyoon menunggunya di depan pintu supermarket.

"Kita mau beli apa aja?" tanya Yunhyeong yang tiba-tiba datang.

"Memangnya kita mau masak apa? Aku belum kepikiran sih pengen masak apa.." keduanya berjalan beriringan melewati etalase-etalase yang memajang berbagai produk makanan dan minuman.

"Mmm..sesuatu yang enak.. yang creamy.. bagaimana kalau pasta?" tawar Yunhyeong.

"Yey! Call! Kita butuh banyak bahan sepertinya.." Jiyoon mulai memimpin di depan sembari sibuk mencari bahan yang dibutuhkan.

"Topingnya apa? Bacon? Atau udang?" tanya Jiyoon. Yunhyeong berpikir sejenak.

"Sepertinya akan lebih enak dengan udang"

"Okay"

***

Semua yang mereka butuhkan sudah terpenuhi. Yunhyeong menggenggam kuat sekantong putih belanjaan mereka hari ini.

"Apa ini berat? Sini aku bantu.." Jiyoon sudah menyodorkan tangannya tapi Yunhyeong menolak.

"Aku kan laki-laki.." pamer Yunhyeong. Jiyoon hanya tersenyum kecil. Keduanya berjalan keluar dari supermarket.

"Yah.. hujan.." ujar Jiyoon.

"Deras pula.." tambahnya lagi.

"Aku akan lari dari sini untuk mengambil mobil, kamu tunggu di sini saja ya.." Yunhyeong sudah bersiap untuk lari.

"Aku ikut!" karena tak bisa menolak, akhirnya mereka berlari dibawah hujan bersama. 'Aku suka.. aku suka hujan.. aku juga suka ketika bisa bersamamu.. dan sekarang, ada kamu dan juga hujan' batin Jiyoon.

***

"Akhirnya sampai rumah juga.." Jiyoon langsung terduduk di sofa.

"Ganti bajumu dulu.. nanti sakit" ujar Yunhyeong sambil menyodorkan baju miliknya untuk Jiyoon yang basah.

"Yun.. katanya laki-laki.. bagaimana bisa seorang laki-laki menyimpan hoodie berwarna pink muda dengan tulisan unicorn?" ledek Jiyoon yang sedang berusaha untuk tidak tertawa.

"Itu fashion tau!" teriak Yunhyeong kesal dari araha dapur. Pria itu sudah dibalut celemek hitam dan siap memulai perang untuk makan siang mereka hari ini. 'Garlic Butter shrimp Pasta i'm coming!'.

***

"Selamat makan" ujar keduanya nyaris bersamaan.

"umm!!" mata Jiyoon terlihat berbinar-binar.

"Oppa.. kau memang luar biasa.." Jiyoon tak bisa berkata-kata lagi.

"Ini enak sekali.." ada senyuman kecil terlukis di bibir manis Yunhyeong.

"Aku membuatnya dengan cinta. Cepatlah makan sebelum dingin dan tidak enak.."

***

"Banyak hal yang ingin aku lakukan bersamamu.. Akhir-akhir ini, kamu terus ada di pikiranku Yoon.."

"Ada banyak tempat yang belum kita datangi. Kita juga belum sempat menonton banyak film. Ayo kita pergi sama-sama lagi kayak dulu.."

"Maaf ya aku makin sibuk.." Yunhyeong menggenggam tangan Jiyoon.

"Gwaenchana.. bukan salahmu.." Jiyoon kembali menyuap pasta ke dalam mulutnya.

"Enak banget ya? Makannya sampe celemotan gituh.." Yunhyeong mengelap ujung bibir Jiyoon dengan jarinya lalu mnejilat jarinya yang jadi penuh oleh saus.

"Hehe.." Jiyoon hanya nyengir malu-malu.

***

"Curang! Kamu curang!" Jiyoon memukul-mukul bahu Yunhyeong.

"Curang gimana?" Yunhyeong tertawa kecil.

"Kan kita udah sepakat. Ayo cuci piringnya.." Yunhyeong mengacak rambut Jiyoon dan meninggalkan Jiyoon yang berdiri dekat bak cuci piring.

Mau tak mau Jiyoon harus mencuci piring-piring itu. Dipakainya sarungan tangan karet berwarna pink milik Yunhyeong. 'sisi laki-lakinya kadang hilang kalau sudah berurusan dengan dapur.. ckckck'. Saat sedang sibuk mencuci sambil sesekali bersenandug, ternyata Yunhyeong sibuk memperhatikan Jiyoon dari belakang tanpa sepengetahuan Jiyoon.

Yunhyeong berjalan mendekat dan memeluk pacarnya itu dari belakang. Yunhyeong memeluk Jiyoon erat dengan sepenuh hati. Seolah-olah tak ingin kehilangan, Yunhyeong merasa tak ingin melepaskan pelukannya.

"Yaa! Enyahlah.. aku sedang cuci piring.. Yunhyeong-ah.." suara Jiyoon terdengar kesal.

"Shiro.." bisik Yunhyeong tepat di telinga Jiyoon. Rasanya sedikit menggelitik.

"Yaa!" kali ini suara Jiyoon meninggi. Akhirnya Yunhyeong melepasnya.

"Kamu cantik ketika lagi cuci piring.. membuatku ingin memelukmu.." goda Yunhyeong.

"Enyahlah.." akhirnya Yunhyeong meninggalkan dapur dan duduk di sofa ruang tengah. Yunhyeong mengurusi beberapa berkas pekerjaannya.

***

"Yunhyeong.. kemari tolong aku.." dengan cepat Yunhyeong beranjak dari sofa dan datang menghampiri kekasihnya.

"Ada apa chagi?" Yunhyeong kembali memeluk Jiyoon.

"Yaa! Lepas!" Yunhyeong pun melepasnya dan menatap kekasihnya. "Kenapa memanggil aku?"

"Tolong ikatkan rambutku.. tangaku basah.." pinta Jiyoon. Yunhyeong tersenyum kecil lalu mengambil pita rambut yang ada di samping bak cuci piring. Dengan cekatan, Yunhyeong menyibak rambut Jiyoon. Dalam hitungan detik, rambut Jiyoon sudah terikat rapi.

"Gomawo.." Jiyoon lalu kembali sibuk mencuci.

"Kamu makain cantik kalau di ikat.." goda Yunhyeong. Yunhyeong mencium kepala Jiyoon sebelum kembali ke ruang tengah.

***

Jiyoon memeluk Yunhyeong erat. Mereka berdua bergelung di sofa kecil yang ada di lantai atas rumah Yunhyeong. Mereka saling menghangatkan satu sama lain. Tak ada percakapan yang ber arti malam itu. Mereka menikmati udara malam yang sejuk, menikmati bintang-bintang yang berhamburan, menikmati waktu kebersamaan yang jarang mereka lakukan.

"Hari ini menyenangkan.." bisik Jiyoon.

"Ya, aku masih belum ingin hari ini berakhir.." balas Yunhyeong.

"Kapan lagi kita bisa seperti ini? Kamu sibuk banget tau.."

"Iya, iya.. aku akan sempatkan cari waktunya ya.." Yunhyeong mendekatkan jaraknya dengan Jiyoon.

"Saranghae.." ucap Yunhyeong. Jiyoon tersenyum dan menyandarkan kepalanya di dada Yunhyeong. "Nado.."

-Fin

"Kau tidak bisa kembali ke masa-masa indah, tapi masa yang lebih baik akan datang. Kenangan-kenangan baru akan tercipta" –Gogh Starry Night

IKON FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang