10 February 2013,
Seorang laki-laki umur 15 tahun—sebut saja dia Chanwoo—dia sedang menunggu seorang gadis di bangku taman sekolahnya. Gadis yang dia tunggu-tunggu itu tak kunjung datang. Ini adalah resiko berada di kelas yang berbeda. "Mr. Jung!" seorang gadis mengejutkannya dari belakang. Chanwoo langsung mengenali suara gadis itu dan segera tersenyum lebar. Begitu pula gadis yang akrab disapa Yun. "Hai Mrs. Jung" Chanwoo tertawa lepas setelah melihat wajah malu gadis itu. "Jangan panggil aku seperti itu Chanwoo!" teriak Yun kesal. "Lihatlah! Siapa yang sudah berani memanggilku dengan namaku" Chanwoo menunjukkan tampang tak percayanya pada Yun. "Choesonghamnida tuan muda" ujar Yun sedikit menunduk. Chanwoo tertawa begitu puas.
"Yun"
"Mwo?"
"10 tahun lagi kalau kamu gak punya pasangan menikahlah denganku. Oke?" Yun menjawabnya dengan senyuman dan anggukkan.
"Yaksok?" Chanwoo mengulurukan jari kelingkingnya.
"Yaksok" Yun mengaitkan jari kelingkingnya pada jari Chanwoo.
***
"Tuan Jung..!" Yun berlari memeluk Chanwoo sambil menangis. Chanwoo kaget dan bingung. "Ada apa? Gwaechanayo? Yun-ah?!" Chanwoo mentapa mata gadis itu lekat-lekat. "Aku benci dokter" lalu Yun kembali memeluk laki-laki itu dengan erat. Chanwoo sudah mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Sore tadi..
"Tuan muda, nona Yun difonis mendapat penyakit kronis"
"MWO!!? Bagaimana bisa!?" Chanwoo berdiri dan menatap asisten keluarganya itu dengan garang.
"Saya kurang tahu soal itu tuan. Saya baru saja mendapat telpon dari keluarga nona Yun. Katanya nona Yun pergi dan belum kembali sampai sekarang. Apa—" belum selesai pria tua itu berbicara, Chanwoo segera berlari keluar rumah. Dan, dia melihat Yun di sana. Berdiri sendiri, kedinginan, wajahnya sendu.
"Yun-ah!" Chanwoo berjalan menuju tempat gadis itu. Gadis yang merasa namanya di panggil langsung melihat ke sumber suara.
"Tuan Jung..!" Yun berlari memeluk Chanwoo sambil menangis.
"Ada apa? Gwaechanayo? Yun-ah?!" Chanwoo mentapa mata gadis itu lekat-lekat.
"Aku benci dokter" lalu Yun kembali memeluk laki-laki itu dengan erat.
"Dokter tidak jahat Yun.."
"Mereka semua sama saja Chan.."
***
"Nyonya bilang biarkan saja nona di tempat tuan Jung dulu sampai nona Yun merasa lebih baik"
"Baiklah kalau begitu" Chanwoo berjalan menuju kasur yang ditiduri oleh seorang putri tidur yang begitu cantik. Chanwoo membelai rambut gadis itu pelan. Ditatapnya dalam-dalam setiap lekukan wajah gadis itu. Tanpa sadar air mata Chanwoo jatuh di pipi gadis itu. Dengan cepat Chanwoo menghapusnya dan pergi keluar kamar.
"Apa yang sebenarnya terjadi padamu Yun... aku takut kehilanganmu.." gumam Chanwoo.
***
01 April 2015,
"Fokuslah dulu pada sekolahmu. Setelah lulus SMA, masuklah ke universitas terbaik disini. Jangan kecewakan eomma Chan.."
"Ne eomma.."
Tut.. sambungan telpon diputus.
"Chan? Waeyo?"
"Ani-Aniya.." Chanwoo tersenyum paksa.
![](https://img.wattpad.com/cover/68867658-288-k249597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IKON FanFiction
Hayran KurguCuman Oneshoot kok gak panjang-panjang~ Coba dibaca dulu aja~ kali baper.. (ups.)