Nama ku Park Mi-Hi, panggil aku Mihi. Mungkin aku bukan satu-satunya yang beruntung di dunia ini. Bukan aku satu-satunya yang sedang beruntung hari ini. Lebih tepatnya saat ini. Tak ada yang lebih bahagia dari pada mendapat keluarga baru yang hangat. Semua anak panti asuhan pasti menginginkan hal ini. Tidak semua dari kita bisa mendapat sebuah keluarga yang bahagia. Broken home, kehilangan salah satu orangtua kita atau mungkin keduanya, orangtua semua sibuk dan tidak mempedulikan kita, dan masih banyak hal lain yang membuat kita merasa memiliki keluarga yang gagal. Aku harap itu tidak terjadi pada keluarga baruku.
Mulai sekarang namaku menjadi Kim Mihi. Aku akan tinggal dengan keluarga Kim. Semua orang tahu kalau keluarga ini baik hati, ramah, dan jangan lupa kalau mereka itu kaya raya. Walau sedikit kecewa karena saat sampai salah satu pembantu berkata kedua orangtua angkatku ada pekerjaan mendadak di luar Korea dan aku harus menunggu cukup lama. Sekarang aku sedang libur musim dingin. Aku tidak akan pernah kedinginan lagi. Sekarang aku sudah bisa tinggal di rumah yang megah dengan penghangat ruangan tersebar dimana-mana. Aku juga tidak akan kekurangan baju hangat lagi.
Aku pergi mengelilingi rumah hari ini. Barang-barang mewah kudapati di setiap sudut. Hampir semua bingkai lukisan dibuat dengan detail yang unik. Ada sebuah kolam berenang di belakang rumah. Halaman yang begitu luas dengan fountain yang akan menyala pada malam hari. Saat sedang berkeliling taman rumah keluarga Kim, aku mendapati gazebo putih kecil. Gazebo ini terlihat usang dimakan usia. Sepertinya juga jarang digunakan sehingga tidak pernah dirawat lagi. Mungkin menyenangkan jika bisa duduk-duduk sembari minum teh dan mengobrol. Apalagi jika dilakukan saat musim semi dan cuaca sedang cerah. Bisa kita coba nanti!
Aku meninggalkan gazebo itu dan melanjutkan berkeliling. Aku melihat seorang laki-laki duduk di sebuah bangku coklat. Wajahnya sendu, tak ada kebahagiaan yang terlihat dari matanya. Sepertinya dia sedang sibuk memikirkan sesuatu yang begitu berat yang tidak sanggup aku pikirkan. Aku hanya memandanginya dari jauh. Kupandangi wajahnya, kuperhatikan setiap detail lekukan di tubuhnya. Kalau dilihat-lihat seperti ini dia tampan juga. Dia juga terlihat imut. Wah, jika aku bisa melihat pemandangan seindah ini setiap hari sepertinya hidupku akan benar-benar berubah. Aku memutuskan untuk pergi tanpa berniat menyapanya. Tepat setelah itu, seseorang memanggil dari belakang.
"Yaa!" aku otomatis menoleh mencari sumber suara. Betapa kagetnya aku saat melihat laki-laki tadi berjalan mendekatiku.
"Aku?" aku menunjuk diriku sendiri. Dia hanya mengangguk.
"Ne?" aku berusaha untuk tidak terkejut.
"Sedang apa kamu tadi? Kamu pikir aku tidak tahu hah? Jangan lagi lihat aku seperti itu!" dia membentakku tepat di depan wajah. Rasanya seperti ditampar dengan keras. Tidak seharusnya pertemuan pertama jadinya seperti ini kan? Kurasa keberuntunganku tidak berjalan lama. Sepertinya masa aktifnya sudah habis.
"Choesonghamnida" aku menunduk.
"Tidak usah bicara formal denganku, aku belum setua itu!" dia manis, tampangnya saja.
"Mianhae.." aku mengulang permintaan maafku.
"Aku Jinhwan" dia mengulurkan tangannya. Wah, dia baik sekali. Kurasa dia tidak bisa lama-lama marah dengan orang lain ya..
"Aku Mihi" aku menyambut uluran tangannya.
"Sendiri aja?" dia bertanya lagi.
"Eh, aku?" aku menunjuk diriku sendiri.
"Iyalah! Memangnya siapa lagi? Hanya ada kita disini.." dia tersenyum melihatku. Duh malunya..
"Kamu juga sendirian aja?" aku bertanya balik.
![](https://img.wattpad.com/cover/68867658-288-k249597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IKON FanFiction
FanfictionCuman Oneshoot kok gak panjang-panjang~ Coba dibaca dulu aja~ kali baper.. (ups.)