"Love Is.."
Yerin sudah bangun pagi-pagi sekali untuk membeli bahan-bahan masak. Hari ini Donghyuk ulang tahun. Yerin ingin memasakkan makan siang untuk kekasihnya itu. Dia tahu Donghyuk selalu sibuk. Kadang untuk makan pun tak sempat. Entah apa yang pria itu kerjakan di kantor appa-nya.
Yerin memasak makanan favoritnya Donghyuk. Tidak lupa juga dengan sup rumput laut. Yerin juga berdandan agar terlihat cantik hari ini. Dia ingin orang-orang melihat mereka sebagai sepasang kekasih yang serasi. Walaupun semuanya berdasar pada perjodohan. Yerin ingin meyakinkan hubungan mereka bukan hanya karena perjodohan. Tapi memang karena pad akhirnya mereka saling mencintai satu sama lain.
Semuanya didasarkan oleh cinta, bukan pemaksaan. Sebuah perasaan yang memang hadir dari lubuk hati yang paling dalam, bukan kepalsuan. Sebuah perasaan yang sungguh-sungguh, bukan hanya dari bibir saja. 'Aku sayang dia, dan dia juga sayang aku'.
***
"Permisi.. dimana aku bisa bertemu dengan CEO Kim Donghyuk?" ucap Yerin pada pusat informasi.
"Maaf sebelumnya, dari siapa?"
"Saya kekasihnya.." wajah petugas informasi terlihat terkejut.
"Ah.. bisa tunggu sebentar. Kami akan menghubunginya.."
"Iya.. terima kasih.." Yerin pun duduk di lobby. Tak lama kemudian seseorang menghampirinya dan duduk di sampingnya.
"Kenapa gak telpon dulu? Kalau gini kan kamu jadi nunggu lama.." ucap Donghyuk.
"Aku gak nunggu lama kok..Saengil Chukhae my baby Dongi~" Yerin memeluk Donghyuk.
"Ini aku bawa makanan. Belum makan siang kan?" Yerin menunjukkan kotak bekal yang dibawanya.
"Belum.. Ayo makan di ruanganku saja.." keduanya pun pergi dari lobby.
***
Yerin bersenandung sesekali sambil menyiapkan kue ulang tahun hasil karyanya sendiri. Dia juga sudah mendekor ruangan untuk pesta ulang tahun Donghyuk, walau hanya mereka berdua yang merayakan. Setelah kue nya selesai dan semuanya sudah tertata rapi, Yerin duduk sambil menunggu Donghyuk pulang. Janjinya sih dia akan pulang cepat hari ini.. tapi ini sudah pukul 10 dan Donghyuk belum di rumah.
Yerin mulai mengantuk. Matanya mulai berair karena terus-terusan menguap. Yerin duduk di meja makan sambil bertopang dagu. Lama kelamaan matanya tertutup. Yerin pun tertidur. Menyisakan dekor dan kue yang belum disentuh. Donghyuk pasti tak akan pulang cepat.
***
Yerin POV
Sudah pagi dan aku baru menyadarinya. Ini sih bukan pagi lagi tapi sudah kelewat siang. Matahari sudah terang sekali. Aku terbanguin di atas kasur. Pasti tadi malam Donghyuk pulang dan menidurkanku di kasur. Kenapa dia malah membiarkanku tetap tidur bukannya membangunkanku!? Harusnya kan kemarin kami bisa merayakannya bersama.... kenapa...
Dengan lesu aku beranjak dari kasur dan membersihkan diri. Ketika aku sampai di dapur untuk masak, aku menemukan sebuah note kecil tertempel di kulkas.
'Aku suka kuenya.. aku sudah makan sedikit sisanya aku bawa ke kantor supaya semuanya bisa mencicipi.. terima kasih sudah membuatkan kue untukku.. terima kasih masih mau berjuang untuk hubungan kita padahal aku sibuk.. saranghae~'
Aku tak akan pernah menyerah pada hubungan kita walaupun kamu sibuk. Kan sudah kubilang, aku mencintaimu sungguhan, bukan hanya dari ucapan saja Dongiii....
***
24 Desember,
Donghyuk sampai di rumah tepat ketika Yerin baru selesai menyiapkan makan malam. Hari ini malam natal. Mereka memang selalu menghabiskan waktu bersama setiap ada event-event penting.
"Wah.. makan enak nih.." ucap Donghyuk yang langsung duduk di meja makan.
"Siapa dulu dong yang masak.." Yering membanggakan diri.
Mereka pun mulai makan. Yerin dan Donghyuk sudah tinggal bersama sejak musim panas tahun lalu. Setelah kedua orang tua mereka menjodohkan mereka, hanya butuh 2 bulan untuk meyakinkan perasaan satu sama lain dan akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama.
Entah sebuah kebetulan atau apa, jarang sekali sebuah perjodohan bisa berjalan dengan baik. Jodoh memang ada di tangan Tuhan, kita tak perlu terlalu khawatir tentang itu. Jangan cemas, mereka datang di waktu yang tepat.
Setelah makan malam selesai, keduanya saling bahu-membahu membereskan dapur. Setelahnya mereka merapikan rak-rak dan mengisi foto album.
"Wah! Ini kan foto lama sekali!" Yerin terdengar excited.
"Wah.. Yerin-ku masih chubby.. imut-imut sekali disini.." ujar Donghyuk sambil mencubit kedua pipi Yerin.
"Hentikan.."
"Hahahaha..." keduanya menikmati waktu itu dengan bahagia. Mungkin Yerin nyaris menangis bahagia karenanya. Jarang sekali mereka bisa begini. Jadi bisa kalian bayangkan betapa sibuknya Donghyuk. Yerin juga pernah terpikir, 'Jangan-jangan dia menyukaiku karena sebelumnya tak pernah berhubungan dengan wanita mana pun karena terlalu sibuk?'. LOL.
***
Yerin menunggu di bawah pohon natal. Donghyuk datang membawa sekotak hiasan natal. Mereka menghias pohon natal yang baru Yerin beli dua hari lalu. Setelah memasang beberpa pernak-pernik, Yerin membaringkan tubuhnya di sofa sembari menunggu Donghyuk mengambil lampu natal yang tertinggal di gudang. Tanpa sadar, Yerin tertidur.
***
Donghyuk POV
Ketika aku kembali ke ruang tengah, aku mendapati Yerin tertidur pulas di sofa. Gadis ini.. bisa tidur dimana saja dan kapan saja. Aku pun meletakkan kotak lampu natal di bawah pohon natal dan mendekati Yerin. Kupandangi wajahnya yang tertidur pulas itu. Kyeopta!
Aku menggendong Yerin, memindahkannya ke kasur yang ada di kamar kami. Dulu awal-awal, dia pernah berkata kalau ada malaikat yang hidup di rumah ini. Setiap Yerin tidur di luar kamar dia selalu terbangun di kasur. Katanya ada malaikat yang mengangkutnya samapi ke kamar. Lucunya..~~
Aku mengambil posisi nyaman dan tidur di sampingnya. Ku tarik selimut agar kami berdua merasa hangat. Kupandangi wajahnya dari samping. Sesekali kuusap kepala dan pipinya.
"Saranghae.." ucapku di telinganya. Lalu kucium pipi chubby nya dan tidur bersamanya.
-Fin
"Kau adalah alasanku tersenyum.." -Goblin
![](https://img.wattpad.com/cover/68867658-288-k249597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IKON FanFiction
FanfictionCuman Oneshoot kok gak panjang-panjang~ Coba dibaca dulu aja~ kali baper.. (ups.)