"Love Is.."
Si Cewek sibuk, Si Cowok juga sibuk. Yah.. saling mengertilah makanya hubungannya tetap jalan. Dua-duanya tau kalo sibuk mau di apain lagi. Iyakan? Punya waktu free barenagn itu anugrah banget. –Chanmi
Hampir gak pernah punya waktu bareng sejak jadian. Tapi kami berdua baik-baik aja tuh. Yang penting percaya satu sama lain. -Hanbin
***
"Kamu dimana?" suara Chanmi terdengar lemah dari seberang telpon.
"Aku masih di rumah. Kamu kenapa kok suaranya gitu?" Hanbin terdengar khawatir.
"Kamu sibuk banget gak hari ini.. aku sakit soalnya..."
"Oh yaudah nanti aku izin ke manager ya buat cancel jadwal hari ini. Tunggu ya aku ke sana.."
"Gomawo chagi.." suara Chanmi terdengar lirih.
***
Dengan serba buru-buru Hanbin bersiap-siap scepat kilat. Dia begitu khawatir karena pacarnya itu tinggal sendirian di kawasan yang belum terlalu ramai, jauh dari pusat kota. Selebriti ngapain punya rumah di tengah kota, toh jarang pulang. Di tengah kota banyak yang ganggu. Fans everywhere.
Hanbin menghidupkan mesin mobilnya dan dengan cepat melajukan mobilnya. Hari masih pagi, tapi mereka sudah biasa bangun jam segitu.
"Ah, hyung.. batalkan acaraku hari ini ya, aku ada urusan yang sangat penting yang tidak bisa ditinggal. Oke?" ucap Hanbin ketika menghubungi managernya.
"Tapi.."
"Thanks hyung. See you!" Hanbin segera memutus sambungan tanpa mengizinkan managernya memberikan pendapat.
"..Aku bentar lagi sampai, tunggu ya.." Hanbin mengirim pesan suara pada Chanmi. Dia pun kembali fokus pada jalanan yang masih lengang pagi itu.
***
"Kok bisa sampai sakit kayak gini sih.." dengan perlahan Hanbin menempelkan plester pendingin di kening Chanmi.
"Jangan sampai kurang minum. Kalau ada waktu istirahat, walaupun cuman benatr, pakai untuk tidur biar gak kecapekan.." lanjut Hanbin.
"Kamu cerewet banget sih.. kayak Eomma.." balas Chanmi ketus.
"Iyalah, kalo kamu samapi kayak gini lagi aku gak mau dateng.." Hanbin menyelimuti Chanmi.
"Kok gitu sih.. jahat!" Chanmi ngambek. Hanbin tertawa kecil lalu menggenggam tangan Chanmi.
"Enggaklah, masa aku tega sih.." Hanbin lalu mengecup tangan Chanmi.
"Tidur lagi ya, aku masak dulu. Obatnya nyusul.." hanbin bangkit dari bangkunya lalu menutup pintu kamar Chanmi.
***
"Chagi.. ireona.." Hanbin berbisik di telinga Chanmi. Membuat gadis itu merasa geli dan terbangun.
"Wae..?" ujar Chanmi dengan nada malas.
"Aku sudah masak bubur untukmu.. ayo makan dan minum obat supaya lebih sehat.." Hanbin menggeser meja kecil ke dekat kasur agar Chanmi lebih mudah untuk makan.
"Gomawo.." Chanmi mencari posisi duduk paling nyaman.
"Geunde.." seketika raut wajah Chanmi berubah.
"Wae?" Hanbin terlihat bingung.
"Ini bisa dimakan kan?"
"YAA!" Hanbin kesal oleh ledekan Chanmi.
"Mian.. aku makan ya.." Chanmi nyengir lebar.
"Umm! Enak juga.." Chanmi terlihat makan dengan lahap.
"Jangan lupa minum obatnya. Aku keluar bentar beres-beres ya.." Hanbin keluar kamar dan membiarkan pintu kamar terbuka agar dia bisa melihat Chanmi.
***
"Chanmi, sudah selesai?" tanya Hanbin ketika masuk ke kamar. Namun dia mendapati Chanmi tertidur. Hanbin membersekan alat makan dan menggeser meja lau menyelimuti Chanmi yang tidur nyenyak.
"Mimpi indah.. cepat sembuh ya chagi~" Hanbin mengecup kening Chanmi lalu meninggalkan ruangan. Hanbin pun memutuskan untuk pulang dan membiarkan Chanmi istirahat.
***
Malamnya, Hanbin kembali ke tempat Chanmi. Saat masuk ke dalam, dia mendapati Chanmi sedang di dapur.
"Kamu sudah sehat?" tanya Hanbin yang langsung memeluk Chanmi.
"Sudah lebih baik.." Hanbin melepas pelukannya lalu membantu Chanmi masak.
"Kamu lapar? Kok gak bilang, tadi kan aku bisa mampir dulu.." ujar Hanbin.
"Aku gak tau kalau kamu mau balik lagi ke sini.."
"Yaudah kamu duduk sana, biar aku yang lanjutin.." ujar Hanbin lalu mengambil alih dapur.
***
Setelah makan malam, mereka pergi ke kamar. Chanmi dan Hanbin bergelung di kasur. Keduanya belum terlalu lelah untuk tidur. Lagi pula, waktu-waktu seperti ini sayang untuk dihabiskan hanya dengan tidur.
"Hanbin-ah.."
"Eung?"
"Sudah lama ya kita gak begini.." Chanmi menyandarkan keplanya ke dada bidang Hanbin.
"Iya.." Hanbin memeluk Chanmi erat.
"Cerita sesuatu yang menyenangkan.." pinta Chanmi.
"Hmm.. apa ya..?" Hanbin berpikir.
"Oh iya! Beberapa hari lalu kami—aku dan member lain—pergi ke cafe bersama. Hanya sekedar untuk menghabiskan waktu senggang dengan bersantai. Niatnya sih begitu. Tapi ketika masuk cafe, kami bertemu banyak fans yang ingin foto dan tanda tangan. Akhirnya kami kembali ke dorm.."
"Hahaha.. sepertinya kalian harus menyewa cafe itu lain kali.."
"Mungkin.."
Mereka berdua terlibat dalam obrolan-obrolan sederhana yang seru dan menyenangkan. Malam terasa begitu panjang hingga keduanya terserang kantuk dan tertidur. Chanmi tidur dalam pelukan hangat Hanbin malam itu. Keduanya tertidur dengan senyum bahagia terukir di bibir mereka.
-Fin
"Setiap hari, setiap pagi, aku jatuh cinta padamu setiap kali aku melihatmu. Lagi dan lagi"-King Of High School
KAMU SEDANG MEMBACA
IKON FanFiction
Fiksi PenggemarCuman Oneshoot kok gak panjang-panjang~ Coba dibaca dulu aja~ kali baper.. (ups.)