Semua orang sibuk. Semua hal dikerjakan. Entah mereka senang atau tidak dengan apa yang mereka kerjakan itu. Mereka bahkan tidak peduli dengan orang di sekitarnya. Kedua orang tua ku, teman-teman ku.. Mereka semua sama saja. Bahkan mereka tak peduli jika aku mati sekalipun.
Aku beda. Itulah mengapa aku selalu merasa kesepian di keramaian, padahal kedua orang tuaku punya koneksi dengan berbagai orang hebat dari seluruh dunia. Teman-temanku adalah anak-anak orang kaya, anak-anak cerdas, anak-anak berbakat, dan anak-anak pejabat. Tapi itu semua hanya sekedar koneksi. Statusnya memang menyatakan kalau kami berteman, tapi aku tak pernah merasakan ada ikatan pertemanan di antara kami. Menyedihkan ya..
Karena bosan, sore ini aku memutuskan untuk pergi ke taman. Aku tidak pernah pergi ke taman. Pernah sih, tapi aku tak ingat. Mungkin di taman aku bisa menemukan seseorang yang bisa aku sebut teman atau aku malah akan bertemu dengan orang yang sama. Lihat saja nanti.
***
Taman yang aku pijaki sekarang begitu indah. Banyak pohon dan bunga. Tempatnya juga bersebelahan dengan danau. Beruntungnya lagi tempatnya tidak jauh dari rumahku. Beruntungnya lagi, ada seorang gadis cantik bermain biola sendirian. Permainannya bagus sekali. Wah..
Aku belum pernah melihat gadis itu sebelumnya. Rambut hitam panjangnya berkibar indah karena tiupan angin. Tangannya dengan lihai menggerak-gerakkan bow biolanya. Aku terus memperhatikan tiap gerakan yang dia buat. Tiba-tiba gadis itu berhenti bermain dan menatapku. Sepertinya dia merasa diperhatikan. Aku pun berjalan mendekat ke arahnya.
"Hai, aku Donghyuk. Panggil aku apapun yang kamu suka.." aku tersenyum ke arahnya. Gadis itu kembali melanjutkan bermain biola tanpa membalas perkenalanku ataupun tersenyum padaku. Wajahnya juga terlihat galak. Tapi dia manis!~~
Aku terus memperhatikannya. Bola mataku memperhatikan setiap sudut gerakannya dengan detail. Aku jatuh cinta untuk pertama kalinya. Aku jatuh cinta pada setiap gerakan yang dia buat, pada setiap alunan musik yang dia mainkan. Aku jatuh cinta. Padanya.
Gadis itu berhenti memainkan biolanya. Dia menatap ke arahku tajam. "Apa kita bisa jadi teman?" tanyaku. Dia hanya membalasnya dengan anggukan pelan. "Siapa namamu?" entah mengapa aku mulai berpikir kalau gadis ini tidak bisa bicara. Dia hanya membalas pertanyaanku dengan menunjukkan jari telunjuknya ke langit. Aku melihat ke langit. Berpikir sebentar lalu bertanya untuk memastikan. "Haneul? Namamu.. Haneul?" tanyaku. Dia kembali membalasnya dengan anggukan. Gadis itu kembali memainkan lagu lain dengan biolanya. Entah kenapa, mataku tidak bisa beralih darinya.
Haneul berhenti bermain dan membereskan biolanya ke dalam kotak. Dia menutup kotak biola dan berjalan pergi. Aku menahannya. Haneul melepas tanganku dengan paksa. Wajahnya terlihat kesal melihatku. "YAA! Jangan sentuh-sentuh!" bentaknya. Aku benar-benar kaget. "YAA! Jangan lihat aku seperti itu! Atau jangan-jangan.. Kau pikir aku bisu ya?! Wah, keterlaluan!". "A-aniyo.. lancang sekali aku berpikir begitu" kataku menyangkal. Ternyata dia galak ya. "Dah.." Haneul berjalan pergi sambil melambaikan tangannya. "Oh ya! Aku selalu bermain di sini setiap sore!" lanjutnya. Aku tersenyum. Aku tahu dia tertarik padaku. Hahaha~~
***
Setiap sore, seperti kata Haneul, dia selalu ada di taman bermain biola. Donghyuk juga datang untuk menontonnya bermain biola. Mereka mengobrol banyak hal bersama. Kadang-kadang jika bosan mereka bermain sesuatu. Sebuah kemajuan dalam hubungan pertemanan mereka yang semakin hari semakin akrab saja. Suatu hari, Donghyuk datang membawa biola di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IKON FanFiction
FanfictionCuman Oneshoot kok gak panjang-panjang~ Coba dibaca dulu aja~ kali baper.. (ups.)