"Love Is.."
"YAA! JUNG CHANWOO!" Hyeni berteriak kesal ke layar ponselnya.
"SELALU SAJA SEENAKNYA MEMBATALKAN JADWAL KENCAN KITA! JEMPUT AKU SEKARANG ATAU JANGAN HUBUNGI AKU LAGI!" Hyeni pun memutus sambungan telpon secara sepihak. Dengan perasaan kesal, Hyeni masuk ke sebuah cafe. Niatnya untuk menunggu Chanwoo menjemputnya, tapi jika pria itu tidak datang..? yasudah.
Sudah hampir 30 menit Hyeni menunggu. Amarah sudah tidak lagi membara. Itu semua diganti dengan ketakutan kalau Chanwoo tak akan datang menjemputnya. Dia belum ingin hubungan ini berakhir. Hyeni mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Di luar hujan. Tak terlalu deras. Langit juga masih terlihat cerah. Hyeni menundukkan kepalanya.. menatap sepatunya. 'Sepatu ini hadiah dari Chanwoo.. aku tak tau kenapa, tapi waktu itu, tiba-tiba saja dia memberiku ini.. sepatu merah muda cantik..'. mata Hyeni mulai berkaca-kaca. Dengan susah payah, ditahannya air mata itu.
TUK!TUK!
Jendela cafe—tepat di sebelah Hyeni—diketuk. Pria itu menggunakan setelan casual yang lengkap dengan headphone terlingkar di lehernya. Pria itu menggenggam payung hitam untuk melindungi diri dari hujan. Mata Hyeni berbinar-binar. Senyum kecil mengembang di bibirnya. Hyeni bangkit dengan cepat dan keluar dari cafe.
"YAA!" bentak Hyeni ketika sudah di payung yang sama dengan Chanwoo.
"Mian.." ujar Chanwoo. Dengan sekejap, Hyeni langsung memeluk Chanwoo.
"Setidaknya kamu masih mau datang.." mereka berpelukan di bawah payung hitam. Merasakan dinginnya hujan yang digantikan oleh pelukan orang yang disayang.
***
Chanwoo membawa Hyeni ke apartemennya. Setidaknya pria malas satu ini tak perlu menghabiskan uang dan banyak tenaga untuk kencan kali ini.
"Chanwoo-ya..." Hyeni mengganggu Chanwoo yang sedang fokus bermain game di sofa.
"Jung Chanwoo.." ujar Hyeni lagi. Chanwoo masih tak menggubrisnya.
"Chanwoo... Jung Chanwoo.." Hyeni memperkeras suaranya dan mengatakannya tepat di telinga Chanwoo.
"YAA! Aku bisa kalah! Nanti dululah.." Chanwoo berdisri dari sofa dan pindah duduk di bangku meja makan. "Cih.." Hyeni kesal melihat kelakuan pacarnya.
"Dulu kamu memintaku berhenti menyukai game! Tapi lihat sekarang! Kamu yang begini!" Hyeni semakin kesal dan memilih untuk menonton drama di TV.
"Lebih baik aku melihat aktor-aktor tampan daripada menunggumu yang si-" ucapan Hyeni terhenti ketika Chanwoo sudah duduk di sebelahnya dan mematikan TV.
"Apa yang kau lakuakan? Aku ingin nonton!" Hyeni berusaha merebut remot TV yang ada di tangan Chanwoo, tapi gagal.
"Kita taruhan saja" tawar Chanwoo.
"Apa lagi?"
"Kita adu game. Yang kalah mengabulkan 2 keinginan si pemenang. Setuju?"
"Baiklah.." mereka pun memulai taruhan. Dimulai dari bermain Line Jelly, Pokopang hingga Cookie Run. Dan naasnya, ketiga ronde itu dimenangkan oleh Chanwoo. Hyeni membanting ponselnya ke sofa lalu menyilangkan kedua tangan di dada. "Curang.." ucapnya.
"Curang dari mana?" ledek Chanwoo yang berusaha menahan tawanya. "Sekarang kabulkan permintaanku.." Chanwoo tersenyum begitu manis. Kekesalan Hyeni luluh.
"Apa?" ucap Hyeni ketus. "Bereskan dapur untukku.." Chanwo nyengir lalu masuk ke kamarnya.
"Kalau sudah ketok saja kamarku" Chanwoo pun menutup pintu kamar. Menyisakan Hyeni yang penuh dengan amarah terduduk di sofa sendirian. 'Dasar pria kurang ajar!'.
***
Hyeni sudah menyelesaikan kesepakatannya sejak tadi. Karena malas melihat Chanwoo, dia tak mengetuk pintu kamar Chanwoo dan lebih memilih berdiri di balkon apartemen. Menikmati cuaca sore yang sangat bersahabat dan menenangkan.
Chanwoo keluar dari kamarnya untuk mengambil minum. Didapatinya dapur sudah rapi. Chanwoo menemukan sosok Hyeni yang berdiri membelakanginya.
"Hyeni-ah.." Chanwoo menghampiri Hyeni dan memeluk gadis itu dari belakang.
"Kamu marah ya?" tanya Chanwoo.
"Menurutmu?" Hyeni balik bertanya.
"Jangan gitu dong.. Mianhae.." Chanwoo menyandarkan dagunya di bahu Hyeni. "Saranghae.." bisik Chanwoo lembut, tepat di samping telinga Hyeni. Hyeni tersenyum tipis.
"Ngomong-ngomong.. masih ada satu permintaan lagi.." Chanwo memutar tubuh Hyeni agar dia bisa menatap mata gadis itu.
"Tatap aku" ujar Chanwoo. Ada kesungguhan di mata Chanwoo. Chanwoo memajukan wajahnya perlahan.
"Hyeni-ah.."
"Eung?" 'Wajahnya terlalu dekat.. aku bisa merasakan nafasnya..' batin Hyeni.
"Saranghae.." ucap Chanwoo lagi. Chanwoo pun mengecup bibir Hyeni sekilas. Wajah Hyeni memerah.
"Kyeopta.." Chanwoo tersenyum geli melihat Hyeni yang salah tingkah. Kembali dikecupnya bibir Hyeni. Hanya sekilas. Tapi dia melakukannya berkali-kali.
"YAA!" Hyeni kesal.
"Kamu semakin imut jika marah" Chanwoo kembali mendekatkan wajahnya. Kali ini kening keduanya sudah bersentuhan.
"Kamu mau apa sih..?" tanya Hyeni sebal karena merasa dimaini.
"Aku hanya ingin menikmati waktu-waktu indah ini.." Chanwoo menatap mata Hyeni lekat-lekat. 'Aku jatuh hati karena mata ini..' batin Chanwoo. Chanwoo mempererat pelukannya. "Saranghae.." Chanwoo mengucapkan kembali kata itu lalu mencium Hyeni. Kali ini ciumannya lebih lama.. lebih dalam.
Mereka menikmati waktu yang indah itu. Di sore hari yang indah pula. Berciuman dengan latar belakang matahari terbenam.
-Fin
"Kisah cintaku lebih panjang dari umurku" –The Legend Of BlueSea
^^^^^^^^^^^^^^^
Hi! I'm back!
Udah gak lanjut lagi.. terus keinget aja ada Valentine trs ada inspirasi baru gitu.. makanya dilanjutin..
gtw ini bakalan lanjut lagi kapan.. jadi see you ajalah!
Bye! -rg.
KAMU SEDANG MEMBACA
IKON FanFiction
FanficCuman Oneshoot kok gak panjang-panjang~ Coba dibaca dulu aja~ kali baper.. (ups.)