Love Is.. #Jinhwan

205 14 6
                                        

"Love Is.."

Gadis bernama Hwang Eunji itu tidak peduli dengan namja yang ada di hadapannya. Jinhwan sampai bosan hampir gila menunggui Eunji mengerjakan tugas-tugas kuliah yang menumpuk. Jinhwan juga masih bingung bagaimana bisa dia memacari gadis yang sebelumnya hanya pacaran dengan buku-buku pelajaran yang tidak menyenangkan itu.

"Eunji.." panggil Jinhwan.

"Hmm?"

"Euji.." panggil Jinhwan lagi. Kali ini tak ada tanggapan.

Jinhwan pun memiliki ide untuk menarik perhatian pacarnya itu. Jinhwan menarik buku cetak yang sedang di buka Eunji. Eunji menatapnya tajam seolah berkata 'mau mati ya?'. Jinhwan pun mengembalikan buku itu tepat di tempatnya tanpa kekurangan suatu apapun.

Dia memandangi Eunji yang sibuk belajar. 'pantas saja aku bisa jatuh cinta padanya.. dia memang benar-benar cantik.. tapi galak'. "Hwang Eunji.." panggil Jinhwan dengan nada sok imut. "Wae?" Eunji bahkan tak menatap Jinhwan. Matanya sibuk melihat susunan kata dalam pargraf yang ada di hadapannya. 'aku pasti gila bisa menyukainya..'

Jinhwan belum menyerah. Kali ini dia mengambil kotak pensil Eunji dan membuyarkan seluruh isinya di atas meja. Eunji bahkan tak bergeming. Jinhwan mengambil nafas berat. 'ya, aku pasti sudah gila.. aku sangat yakin'. Jinhwan pun kembali memasukkan isinya dan bangkit dari kursi meninggalkan eunji sendirian di ruang makan.

Tak lama kemudian Jinhwan kembali dengan membawa boneka tangan. Jinhwan menarik kursi untuk duduk tepat di sampin Eunji. Dimaininya boneka tangan itu.

"Eunji-ah" ujar Jinhwan dengan suara yang dibuat-buat.

"Eunji-ah.."

"Mrs. Kim.."

"Mwo?" kali ini Eunji menoleh dengan tatapan galak.

"Wah, pacarku cantik sekali kalau lagi marah..." Jinhwan tersenyum dengan manis namun tak mendapat balasan berharga dari Eunji. Gadis itu kembali sibuk dengan tugasnya. 'bagaimana bisa seorang gadis mengabaikan pacarnya? Sepertinya dia yang gila, bukan aku'

"Aku pergi dulu untuk beli makan siang. Kamu lapar?" Eunji hanya membalas dengan anggukan.

"Tak ada jawaban yang lebih berarti?" pertanyaan Jinhwan hanya dijawab dengan gelengan. 'oke baiklah.. aku menyerah'.

***

"Aku pulang. Aku bawa ayam favoritmu.." Jinhwan menyiapkan semunya ke piring lalu meletakkannya di meja makan. Jinhwan juga menyusuk buku-buku Eunji dan memindahkannya ke meja lain.

"Makan dulu baru kerjain tugas lagi. Nanti sakit aku yang repot" Jinhwan menyodorkan piring makanan ke arah Eunji. Eunji mulai makan dengan lahap. Tanpa sadar, Jinhwan terus memperhatikan gadis itu. 'dia memang manis..'. Eunji berhenti makan ketika menyadari Jinhwan memperhatikannya.

"Wae..?" Eunji terlihat sedikit malu. 'kyeopta..'

"Kamu manis sekali.." Jinhwan memajukan wajahnya dan mengelap saus yang menempel di pinggir bibir Eunji. "Sepertinya anak ayam satu ini kelaparan.." ujar Jinhwan sambil mencubit pipi Eunji.

"Aaaw!" Eunji teriak keras dan dia terlihat kesal. Jinhwan hanya tertawa pelan. 'saranghae..'

***

Olahraga rutin yang sepasang kekasih ini lakukan adalah bersepeda. Sore ini mereka mengelilingi komplek mereka dengan sepeda. Komplek perumahannya cukup besar. Mereka bersepeda bersama menyusuri jalanan yang lengang itu.

"Tunggu aku!" Eunji yang berada tak jauh di belakang Jinhwan minta ditunggu.

"Aku tak akan meninggalkanmu, kamu tau itu kan?" Jinhwan memperlambat kayuhan sepedanya untuk mengimbangi kecepatannya dengan Eunji.

"Kita mau kemana?" tanya Jinhwan.

"Aku bosan terus-terusan berjalan di sekitar sini. Ayo pergi ke tempat yang lebih jauh.." rengek Eunji.

"Ah! Ada cafe yang sepertinya enak dekat sini. Kita ke sana saja!" ajak Jinhwan.

"Kajja!" sora Eunji gembira.

***

"Kamu mau yang mana?" tanya Jinhwan pada Eunji yang sibuk melihat kue-kue yang ada di etalase.

"Yang ini sepertinya enak!" tunjuk Eunji ke sebuah kue berwarna hijau-susu dengan icing berwarna kuning cerah.

"Saya ambil yang ini, dua ya" ujar Jinhwan pada pelayan toko.

"Mau minum apa?" tanya Jinhwan.

"Teh saja.. kamu lebih ahli.." Eunji tersenyum, membuat senyuman Jinhwan ikut mengembang.

"Kami ambil dua gelas teh. Berikan aku sebuah kejutan!" ujar Jinhwan pada pelayan.

"Pesanan anda akan kami antar. Kamsahamnida.." ujar pelayan itu. Sepasang kekasih ini pun berjalan menuju meja yang ada dekat jendela.

"Kamu suka ke sini?" tanya Eunji.

"Jarang sih.." Jinhwan menatap ke arah Eunji yang sepertinya menerawang jauh ke luar jendela cafe. 'apa yang dia pikirkan? Tugaskah?'.

***

"Kamu pulang duluan yah, tiba-tiba ada urusan mendadak. Maaf ya gak bisa anter kamu pulang.." ujar Jinhwan pada Eunji di luar cafe.

"Iya.. hati-hati ya.." Eunji melambai kecil pada Jinhwan yang sudah mengayuh sepedanya dengan buru-buru. 'dia taak melihat lambaian tanganku..' Eunji menunduk dan menaiki sepedanya. Dia mengayuhnya dengan lesu menuju rumah.

***

Jinhwan memarkirkan sepedanya lalu membuka kunci rumah. Pukul 9 malam. Namun suasana rumah masih begitu terang. Jinhwan mencari keberadaan kekasihnya dan mendapati Eunji tertidur di atas tumpukan bukunya dengan posisi tidak nyaman. Dia terlihat lelah.

"Bikin susah saja.." ujar Jinhwan. Dia menggendong Eunji ala bridal style dengan selembut mungkin agar Eunji tak terbangun. 'berat juga..'. Jinhwan menidurkan Eunji di atas kasurnya. Setelah menyelimuti Eunji, Jinhwan mengecup kening Eunji. "Jaljja.. mimpikan aku ya.." Jinhwan tersenyum tipis. Dia mengeluarkan sebuah kotak dan note kecil lalu meninggalkannya di dekat Eunji. Jinhwan mematikan lampu kamar dan meninggalkan rumah Eunji.

***

Eunji terbangun pagi itu. Dia sedikit kaget, tau-tau terbangun sudah ada di kasur empuk kesayangannya. "Pasti Jinhwan mampir ke rumah lagi tadi malam.." Eunji menyibak selimut. Perhatian nya teralihkan oleh kota berwarna ungu muda dengan sebuah note biru muda tertempel di atasnya. "Untuk My Lovely Eunji, Saranghae.." 'Jinhwan... nado saranghae..'.

Eunji membuka kotak itu dan mendapati kalung yang begitu ingin dia beli. "Bagaimana bisa.. Jinanie.." dengan gembira Enji memasang kalung itu di lehernya. "Johahae.."

***

Jinhwan berlari kecil ketika sorot matanya menangkap seorang gadis cantik menunggu di depan rumahnya. Siapa lagi kalau bukan Eunji. Begitu pula dengan Eunji, gadis itu menyadari kehadiran Jinhwan dari jauh dan melambaikan tangannya tinggi-tinggi.

"Kok nunggu diluar? Kan diluar dingin.."

"Gak apa kok.. aku cuman pengen liat kamu pulang aja.." Eunji tersenyum hangat.

"Aku suka kalungnya.. sangat suka!" Eunji memeluk Jinhwan. "Gomawo.. bukan hanya untuk kalungnya.. tapi untuk semuanya.." Eunji menatap mata Jinhwan dalam.

"Saranghae.." Jinhwan mengucapkan kata yang sudah Eunji tuynggu-tunggu. Senyuman Eunji mekar begitu saja. "Nado.." balasnya.

"Ayo masuk.. di luar dingin.." mereka pun masuk ke dalam rumah penuh kehangatan.

-fin

"Aku merindukanmu. Aku melihat wajahmu setiap hari tapi aku masih tetap merindukanmu" -Hwarang

IKON FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang