☆
"hei bocah kemarilah"seorang pria dengan postur tinggi besar berbadan kurus mendekati Jalal kecil yang saat itu berumur 9 tahun"ada apa sir" Jalal kecil menghampiri dengan wajah ketakutan, sejak awal menginjakkan kaki di rumah ini Jalal tidak bisa merasa tenang, pandangan seisi rumah kepadanya sangat tidak bersahabat, mereka hanya menerima Jalal karena uang bulanan yang bisa mereka dapat dari pemerintah untuk biaya keperluan Jalal.
"apa yang kau lakukan dengan sepatu anakku" Tanya pria itu dengan wajah menyeramkan
"aku membersihkannya seperti perintahmu sir" jawab Jalal kecil sambil menunduk, dia tidak berani melihat kearah pria yang menjadi orang tua angkatnya.
semakin besar Jalal tidak juga ada yang mau mengadopsinya mungkin karena darah campuran yang terlihat dari penampilannya sehingga pemerintah yang harus mencarikannya sebuah keluarga untuk menampungnya sampai cukup dewasa
"membersihkannya?lihat baik-baik apa yang sudah kau lakukan" kata pria itu sambil melemparkan sepatu yang di pegangnya kearah wajah Jalal, sepatu itu mengenai wajah Jalal dan meninggalkan bekas merah di dahi dan salah satu pipinya
"aku benar-benar tidak tahu sir, tadi sepatu ini sudah bersih seperti yang kau inginkan" Jalal kecil berusaha menahan tangisnya, rasa sakit di hati lebih sakit dari apa yang ia rasakan di wajahnya,
ia mengambil sepatu itu dan tak percaya dengan penglihatannya sendiri, sepatu yang susah payah di bersihkannya telah kotor bahkan lecet di beberapa bagian
"baru seminggu disini kau sudah pintar berbohong ya" teriak pria itu langsung melayangkan tamparan keras di wajah Jalal kecil, seketika Jalal tersungkur memegang telinganya yang berdenging akibat pukulan pria itu, Jalal berusaha tidak menangis dalam lanjutan sikasaan yang dilakukan pria itu hanya karena sebuah sepatu rusak, tapi karena rasa sakit di tubuh dan hatinya Jalal menyerah juga dan menangis dalam diam
"siapapun kalian aku membenci kalian yang telah membuatku harus berada disini" bathin Jalal setiap pukulan keras mendarat di tubuhnya, kebencian yang ia pupuk membuatnya kuat menjalani kehidupan yang jauh dari indah
Di setiap kesempatan Jalal berusaha tidak berada satu ruangan dengan pria itu, ia juga berusaha menjalankan semua tugas-tugasnya tanpa melakukan kesalahan, terkadang ia meminta pada gurunya agar memberi pekerjaan lebih disekolah agar ia dapat tinggal lebih lama dan tidak perlu pulang lebih awal.
Di sela jam sekolah Jalal sempat menemui Nicole secara sembunyi-sembunyi agar tak terlihat oleh anak-anak keluarga yang menampungnya, tapi dihari libur Jalal benar-benar tak bisa menemui Nicole atau melakukan hal yang lain yang ia sukai, diumurnya yang ke 13 tahun Jalal mencoba untuk menyelinap agar dapat menemui Nicole di luar jam sekolah karena Jalal ingin memberitahukannya bahwa dirinya akan berusaha melarikan diri dari keluarga itu
"mau kemana kau Jalal" suara yang sangat di bencinya menghentikan langkah Jalal
"aku ingin keluar sebentar sir untuk menemui saudaraku" jawab Jalal memberanikan diri
"saudara yang mana, kau kan tidak punya saudara" kata pria itu sambil tersenyum jahat,
semakin besar Jalal tumbuh menjadi anak yang sangat menarik, tempaan keras membuat fisiknya berotot dan di tambah pembawaannya yang cool membuat pria itu iri, anaknya sendiri tumbuh menjadi anak laki-laki yang lembek dan tidak menarik membuat nya semakin membenci Jalal
"saudara angkatku di penampungan sir" jawab Jalal pelan
"untuk apa?agar bisa memperlihatkan bekas luka di tubuhmu itu dan melaporkan kami pada departemen social" teriak pria itu sambil menarik leher baju kaos jalal
KAMU SEDANG MEMBACA
Earl of Newary (Anthony Book 2)
Fanfictionseason baru dalam kehidupan keluarga Anthony