Chapter 17

965 41 2
                                    

Enam bulan kemudian keluarga Anthony sudah mulai terbiasa dengan kehidupan baru mereka, Theodore sangat bahagia dan menikmati masa tua yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Jalal sendiri lebih sibuk dari sebelumnya karena ia menggantikan posisi Theodore sekaligus rutin mengecek perusahaannya sendiri yang ada di Liverpool dan perancis via online. Jodha masih menekuni dunia event organizer dan telah membuka cabang baru di Newary sedangkan untuk kantor di Liverpool Nigar yang menjadi penanggung jawabnya. Tawaran iklan juga masih datang kepadanya namun Jodha belum berminat mengingat masih menjadi model salah satu brand asal New York.

Aram menikmati sekolah formal maupun sekolah kepribadian di tambah les berkuda membuatnya menjadi gadis kecil yang super sibuk, Jalal dan Jodha sesungguhnya tidak memaksa namun semua itu adalah keinginan dari Aram sendiri. Kembar semakin hari tumbuh menjadi bocah yang tak kalah tampan dari kakaknya Bram, untuk anak-anak seumuran mereka kembar termasuk anak yang begitu baik serta sangat pengertian, mereka hanya sedikit jahil dan banyak akal untuk memuluskan keinginan mereka.
Theodore terlalu memanjakan cucu-cucunya, sedangkan Jalal tidak tega terlalu keras pada mereka sehingga hanya Jodha yang dapat menghentikan kekeras kepalaan kembar

"Mom boyeh tami maam eng cleam tekayang"tanya Archery dengan wajah imut merasa bosan dengan mainan di depannya

"belum waktu makan siang sayang, kalian hanya boleh makan es cream setelah makan siang" jawab Jodha sejenak mengalihkan matanya dari laporan yang di kirim oleh Nigar

"Mindu temayen Dada membeyitanna tebeyum maam tiyang Mom" tambah Arjun berusaha merubah keputusan Jodha

"oh ya.. lalu mengapa kalian baru mengatakannya sekarang" Jodha meletakkan laporan di meja dan menatap putranya satu persatu

"kalna tami tanat inin es cleamna Momy" kata Arya dengan ekspresi yang di buat-buat, Jodha berusaha menahan senyum dan mempertahankan ekspresinya terlebih Arjun dan Archery ikut memasang wajah memohon yang terlihat sangat lucu

"oh wajah memelas seperti itu hanya ampuh untuk Grady sayang, ayo ceritakan bagaimana kalian membujuk Daddy minggu kemaren" tanya Jodha lagi sambil mempelototi ketiganya

"tami biyang tayo Mom boyeh tama Dada yebih yama, tami tidang atan dandu dan mayen beltama Glady tada" jawab Arya dan di dukung dengan anggukan kedua saudaranya

"oh kalian sangat pintar tapi lain kali tidak boleh seperti itu ya atau akan mommy hukum, sekarang lanjutkan memasang puzlenya" kata Jodha lalu berpura-pura batuk menyamarkan tawa

"otai mom" jawab ketiganya dengan wajah sdikit kecewa

"cie cie cie yang nurut coba dengan Daddy pasti lanjut merengek sampai kuping Dad panas" goda Jalal sambil berjalan mendekat lalu mencium bibir Jodha

"Moommmyy" kembar merengek sambil menunjuk kearah Jalal memberitahu Jodha agar memarahi suaminya

"Jalal sayang kalau mau makan siang dengan tenang jangan godain kembar deh" Jodha pura-pura berlagak marah dan kembar menyukainya sehingga tertawa berlebihan

"eeehhh kalian pake ngetawain Daddy lagi" Jalal bertolak pinggang sambil mempelototi kembar namun kembar tidak terpengaruh, mereka tahu daddynya tidak pernah marah bila mereka sedang tertawa

"Jalal jangan gitu aahhh ayo sini" kata Jodha mencegah Jalal yang berniat mendekati kembar untuk di kerjai

"aku cuma mau cium mereka saja sayang" balas Jalal beralasan dan akhirnya Jodha melepaskan lengannya.

Belum sempat memeriksa laporan yang kembali di pegangnya Jodha sudah di buat pusing dengan teriakan dan tawa terpingkal-pingkal putra dan suaminya yang semakin lama berubah menjadi jeritan hingga tangisan sandiwara si kembar

Earl of Newary (Anthony Book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang