"mommy" panggil Bram lalu berlari menghampiri Jodha yang baru saja memasuki ruang keluarga diikuti oleh Jalal
"hai Bram sayang" balas Jodha sambil menyambut pelukan erat putranya
"aku merindukanmu, kenapa mommy tidak mencariku, mom melewatkan pertunjukan yang hebat" kata Bram dengan mata berbinar setelah mendaratkan ciuman keras di kedua pipi Jodha
"oh ya apa itu" kata Jodha sambil tersenyum melihat Bram dengan mata indahnya
"aku mengalahkan paman Stefan bermain bola" Jalal yang sedari tadi tersenyum lebar melihat interaksi keduanya langsung cemberut mendengar nama Stefan di sebut-sebut, Moti yang juga ada di situ tersenyum geli melihat ekspresi Jalal, sedangkan Theodore dan Aram hanya tersenyum dan terus mengerjakan sebuah puzzle besar bersama-sama
"wah bagus sekali sayang , Mommy bangga kepadamu, tadi mom membantu Dad membersihkan diri" Jodha melirik kearah suaminya yang memberi tatapan kesal kearah Moti
"apa ada make up dipunggungmu Jalal" Moti semakin bersemangat menggoda Jalal
"iya Moti tadi kembar yang menempelkannya" jawab Jalal sambil membesarkan matanya membuat Moti tak bisa lagi menahan tawanya, bibi yang baru saja masuk sampai menepuk bahu putrinya agar berhenti menggoda Jalal
"oh ya pa tadi aku bertemu dua orang wanita hampir seumuranku dan cara bicaranya mirip dengan papa" kata Jodha sambil memeluk bahu Bram yang duduk di sampingnya, Theodore menegang mendengar ucapan Jodha tapi berusaha mempertahankan ekspresinya tetap tenang
"oh ya berarti mereka berasal dari Newary, karena dialek daerah Newary sedikit berbeda dengan dialek Scotlandia pada umumnya" Jalal dan Jodha hanya menganggukkan kepala mendengar informasi baru tentang dialek asal nenek moyang mereka , keduanya sama sekali tak mencurigai tentang hal lain
"Moti apa Karl dan Ganesh sudah menuju kesini" Tanya Jodha kemudian sambil melihat kearah jam dinding
"ya Jodha, mereka sebentar lagi tiba" jawab Moti sambil beranjak dari tempatnya duduk untuk mengecek apakah suami dan putranya telah tiba
"kalau begitu bibi tolong katakan pada pelayan untuk menyiapkan jamuan makan malam" Jodha ikut berdiri setelah mengecup Jalal dan Bram yang selalu menempel kepadanya, Bram dan Aram mendahului Jodha berlari menuju ruang makan mengikuti bibi Reva
"oh iya Jalal Jodha, mulai besok Bram dan Aram akan diantar jemput oleh Ali dan Stefan" langkah Jodha tertahan mendengar ucapan Theodore
"tidak perlu pa, aku bisa mengantar anak-anakku sendirian" kata Jodha menolak halus permintaan papa mertuanya
"Jodha sayang, papa tidak mau ambil resiko, mereka akan tetap mengawal kalian"
sebenarnya Jodha tidak keberatan bila Alison selalu di dekatnya, hanya saja Stefan membuat Jodha tidak nyaman karena dapat membuat Jalal tidak tenang
"lalu bagaimana dengan Jalal, bagaimana kalau Stefan mengawal Jalal dan Alison mengawal aku dan anak-anak" Jalal yang baru saja ingin angkat bicara terdiam karena lebih dulu di wakili oleh Jodha
"Alison tidak cukup.."
"apa mereka begitu berbahaya" potong Jodha dengan ekspresi tak percaya
"ya Jodha, dulu mereka sanggup membunuh Jalal kecil dan bukan tak mungkin akan melakukannya lagi pada calon pewarisku yang lain" Theodore melihat kearah Jalal dengan mata berkaca-kaca
"apakah mereka akan berhenti kalau mereka tahu kami tidak menginginkan hartamu.." Jodha sedikit frustasi mendengar hal-hal yang seakan tak nyata, ketika mantan Jalal mengancam dan berusaha menyakitinya Jodha masih bisa berpikir jernih tapi memikirkan ada yang berusaha menyakiti anak-anak sunguh tak masuk akal baginya
KAMU SEDANG MEMBACA
Earl of Newary (Anthony Book 2)
Fanfictionseason baru dalam kehidupan keluarga Anthony