Chapter 9

1.2K 44 2
                                    

"Bram ada apa, kau baik-baik saja kan"Alisson menghampiri Bram dangan wajah khawatir,

beberapa guru juga ikut mendekat tapi menjauh lagi ketika Alisson memberi tanda semua baik-baik saja, Riana yang ada di samping Bram membesarkan matanya karena terkejut begitu juga beberapa anak yang sempat menyadari suara teriakan Bram, sedangkan Aram tidak peduli dengan keributan yang terjadi karena sedang asyik bercanda dengan teman-temannya

"aku baik Ms. Ali, aku hanya ingin mommy bersamaku"Bram berusaha menenangkan detak jantungnya sambil mengusap air mata yang membasahi pipinya

"mommymu ada tepat di belakang kita mengikuti bus dengan mobilnya" kata Ali sambil tersenyum dan membelai kepala Bram

"bisakah kita berhenti dan menyuruh mommy ikut bersama kita" pinta Bram penuh harap

"tadi aku juga berpikir seperti itu tapi mommy Bram menolak" jawab Ali sambil sesekali melihat kearah belakang bus

"mommy biasanya tidak akan menolak keinginan sederhana dariku"Bram mengepalkan tangan untuk mengusir bayangan mengerikan dari mimpi buruknya tadi

"Bram kau ingin duduk bersama momymu ya, lalu bagaimana dengan aku" Riana menyentuh lengan Bram pelan meminta perhatian

"Mommyku akan duduk di sana di tempat duduk yang kosong" kata Bram sambil tersenyum menunjuk tempat duduk kosong di sebrang mereka, wajah Riana yang sempat kecewa kembali  bersemangat mendengar ucapan Bram

"baiklah aku akan menyuruh supir untuk menepi" Alisson memberitahu rekan-rekan gurunya lalu turun dari bus, Jodha yang melihat bus berhenti otomatis ikut menepi

"ada masalah Alisson" tanyanya setelah menurunkan kaca jendela mobil

"bukan masalah besar tapi bagimu ini mungkin hal yang penting" jawab Ali sambil meletakkan sikunya di pintu mobil

"apa itu" wajah Jodha terlihat khawatir

"Bram ingin kau berada di bus bersamanya" mendengar ucapan Ali Jodha menghela napas lega lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya

"eehhmm aneh, biasanya Aram yang bertingkah tapi kenapa Bram" Bram tidak pernah seperti ini sebelumnya, dia sangat mandiri sehingga Jodha begitu mengandalkan putra sulungnya untuk melindungi adik-adiknya kelak

"tadi dia menangis" kembali ucapan Ali membuat Jodha bingung dan khawatir

"apa, kenapa" Tanya Jodha ingin tahu

"sepertinya dia bermimpi buruk sehingga membutuhkan kau berada di dekatnya"jawab Ali sambil tersenyum, Jodha menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil berpikir mungkin beberapa hari ini Bram sedikit sensitive atau mimpi buruk mempengaruhi perasaannya

"baiklah, Ali bisa kau katakan pada yang lain untuk membawa mobilku sementara aku ikut bersama kalian" tanpa pikir panjang Jodha langsung melepas sabuk pengaman dan turun dari mobil

"tentu saja my Lady" kata Ali sedikit keras, Jodha yang sudah akan naik ke bus membesarkan mata melihat kearah pengawal anak-anaknya

"Alisson" kata Jodha memperingatkan sedangkan Alisson menutup mulutnya sambil menahan tawa

"maafkan aku" kata Alisson dan dibalas senyuman oleh Jodha, ia naik ke bus dan melewati tempat duduk putrinya, Jodha menyapa dan mencium Aram sebelum mendekati Bram

"Mom, aku merindukanmu" pelukan erat Bram membuat perasaan Jodha tiba-tiba terasa aneh, putra sulungnya adalah sumber kekuatan Jodha, karena kelahirannya membuat Jodha percaya tidak ada yang tidak mungkin

"Bram sayang ada apa dengan pangeran mommy yang berani dan pintar ini" Jodha menakup wajah Bram lalu menyentuhkan hidungnya ke hidung putranya, Bram tersenyum malu dengan wajah memerah

Earl of Newary (Anthony Book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang