☆
"Bram ayo Daddy antar keluar" kata Jalal lembut pada putranya yang masih berumur satu setengah tahun namun gelengan kepala cepat yang ia terima dari Bram, putranya itu memeluk leher Jodha dengan hati-hati sambil beberapa kali mengecup pipi Mommynya penuh kasih sayang"Bram sayang Bram tidak boleh bersama Mommy, hanya untuk beberapa saat saja" Jodha membantu Jalal untuk membujuk Bram walau sambil menahan sakit
"Mommy atit" ucap Bram dengan susah payah menandakan dia tidak ingin meninggalkan Jodha yang sedang sakit
"Mommy tidak apa-apa sayang, hanya saja adik bayi di dalam perut Mom ingin segera keluar dan bertemu dengan kita semua" kata Jodha dengan ekspresi meyakinkan, Bram menoleh kearah Jalal yang mengangguk sambil meringis penuh harap putranya segera bersedia menunggu di luar
"aby" ucap Bram dengan gaya lucu sambil menunjuk kearah perut Jodha
"Bram ayo keluar, Bram sama aunty Nicole, aunty Moty dan bibi Reva dulu ya" kembali Jalal membujuk dan kali ini sambil meraih tubuh mungil Bram untuk ia gendong
"Daddy" tanya Bram seakan protes mengapa Jalal boleh tetap tinggal sedangkan dia harus keluar
"Daddy sudah dewasa dan di perbolehkan oleh dokter sayang" jelas Jalal dengan wajah serius
"biggie Bram" kata Bram sambil tersenyum kearah Jodha seakan mengatakan dia ingin cepat besar dan selalu menemani mommynya. Jalal dan Jodha hanya bisa saling memandang kemudian tersenyum geli melihat tingkah putra mereka
☆
Beberapa jam kemudian"Mommy" Bram menyentuh tangan Jodha pelan seperti penasaran mengapa Mommynya belum sadar juga
"Mommy lelah sayang, ayo kita ke ruang bayi untuk melihat adikmu" Jalal menggandeng Bram sambil tersenyum pada bibi yang ikut menemani Jodha pasca melahirkan
"baby boy" kata Bram sambil tertawa dan bertepuk tangan
"adik sedikit berbeda denganmu karena dia perempuan" ekspresi Bram seketika berubah antara bingung dan terlihat tak begitu bersemangat
"jangan kecewa begitu, kau harus senang karena kau bisa berperan seperti Daddy"
"daddy" tunjuk Bram kembali tertarik
"kita akan bagi tugas saling menjaga, saat Daddy tidak ada kau harus bisa menjaga Mom dan adik perempuanmu, begitupun nanti bila adik mulai tunbuh menjadi gadis kecil, kau tidak boleh mengijinkan sembarang anak laki-laki mendekatinya" kata Jalal sambil menggerakkan tangan agar putranya itu sedikit banyak mengerti maksud ucapannya
"yeah Daddy" Bram terlihat senang mendengarnya entah ia mengerti atau hanya karena melihat cara Jalal berbicara
☆
Dua tahun kemudian Jodha duduk di beranda sambil melihat-lihat album foto bersama Jalal dan Bram sedangkan Arambi masih tertidur di kamar
"bukankah aku terlihat sangat tampan Mom" kata Bram memuji dirinya sendiri
"tentu putra Mommy sangat tampan dengan senyumnya yang memikat" Jodha mengiyakan sambil mencium pipi Bram
"adik juga tersenyum karena berada di sampingku" kata Bram bangga
"maksudmu" Jodha tidak pernah bosan mendengar cara Bram berbicara terlebih ucapannya pasti hasil pengaruh Jalal
"Arambi sangat menyukai aku Mom karena dia tahu aku akan selalu menjaganya" jawab Bram percaya diri
"kau memang sangat pintar" puji Jodha sembari mencubit pelan pipi chubby putranya
"terima kasih Mom" balas Bram sambil tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Earl of Newary (Anthony Book 2)
Fanfictionseason baru dalam kehidupan keluarga Anthony