Beberapa saat setelah keduanya puas menuangkan segala kesedihan, Jalal mengangkat tubuh Jodha menuju kamar tidur tanpa melepaskan tatapannya kearah wajahnya. Kini keduanya telah di kuasai gairah cinta yang membutuhkan pelepasan, mereka ingin rehat sejenak dari rasa sakit kehilangan putra tersayang dan salah satu cara adalah saling mencintai dengan jiwa dan raga
"apa kau merasakan sakit pada lukamu princess" Tanya Jalal sambil mengelus pipi kanan Jodha, Jalal meletakkan Jodha di tempat tidur dan ia sendiri duduk di sisinya. Jodha memandang Jalal sendu sekaligus penuh cinta tanpa menjawab pertanyaannya
"aku tak ingin egois tapi..."
"aku juga membutuhkanmu Jalal, bercintalah denganku sekarang juga"
Jalal tak menyangka Jodha yang lebih dulu memintanya
Keduanya melihat satu sama lain dengan sinar cinta yang tak bisa di sembunyikan, mereka masih terpesona hingga kini oleh kehadiran masing-masing, rasa sejak jatuh cinta pertama kali masih ada dan selalu sukses membuat keduanya menahan napas.Jodha melihat Jalal dengan pertanyaan di dalam matanya apakah suaminya merasakan kebutuhan yang sama, ketika hasrat dalam ekpresi Jalal menjawab semuanya Jodha tersenyum sambil menggigit bibirnya, selanjutnya desahan pelan keluar dari bibir Jodha ketika ciuman Jalal mendarat di dagu kemudian turun untuk menjelajahi kulit lehernya. Tangan Jalal memegang pinggul Jodha dan memijat pelan memberikan kenyamanan yang memang sangat ia butuhkan
"apa yang harus aku lakukan padamu" bisik Jalal sambil bergerak menyelimuti tubuh Jodha dengan tubuh kekarnya
"apapun yang bisa membuatku tenggelam dalam cintamu" balas Jodha sambil melingkarkan kedua tangannya pada kedua lengan Jalal dan berusaha menariknya agar semakin menempel erat padanya
"aku juga ingin tenggelam bersamamu princess karena kau membuatku merasakan segalanya" kata Jalal sambil menggesekkan pinggulnya di pinggul Jodha sedangkan hidungnya menyusuri garis rahang sempurna istrinya itu
Tak dapat menahan diri lagi Jalal mengerang pelan di telinga Jodha lalu menggigit mesra leher istrinya,rasa menusuk gigi Jalal di kulit Jodha membuatnya bergetar hingga merasakan sengatan itu ke seluruh titik sensitifnya, dalam hitungan detik Jalal mampu membuatnya siap dan basah
"Jalal" bisikan terengah Jodha begitu merangsang kegilaan Jalal
"aku menyukai nada suaramu setiap kali kita bercinta princess" kata Jalal bersamaan dengan gerakan tangannya menurunkan pakain dalam istrinya kemudian membuka celanannya sendiri
Tangan Jodha mencengkram lengan Jalal ketika suaminya itu meluncur masuk menyatukan tubuh mereka, gerakannya begitu alami dengan kepedulian tinggi akan kebutuhan dan kepuasan Jodha
percintaan mereka sangat berlahan tidak begitu meledak-ledak seperti biasanya, dorongan teratur tubuh Jalal membuat Jodha mulai merasakan sesuatu terbangun dalam dirinya,hanya Jalal yang ia rasakan, hanya Jalal yang ia lihat dan hanya Jalal segalanya untuk saat ini. tubuh Jodha menyerah dalam kehangatan cinta Jalal dan ia melakukan semua yang dapat tubuhnya berikan untuk Jalal
¤
Satu jam kemudian Jalal telah rapi sehabis mandi, ia melihat Jodha yang masih menelungkup di tempat tidur menghadap foto keluarga mereka yang ada di atas nakas"kau baik-baik saja" Tanya Jalal sambil membelai punggung telanjang Jodha, istrinya itu tak berbalik atau bersuara , Jodha hanya membalas dengan menganggukkan kepala
"apa kau akan kembali berdiam di kamar atau kau mau mencoba menemui putra dan putri kita" Tanya Jalal sambil menahan napas mengantisipasi reaksi istrinya
"kau duluan saja Jalal, aku janji akan menyusul" kata Jodha pelan masih tak berbalik untuk melihat Jalal
"aku tidak akan memaksamu Jodha tapi tolong hadapi semua ini bersamaku sayang, jangan menjauh dari kami" kata Jalal lagi dengan suara memohon membuat air mata Jodha mengalir dipipi
KAMU SEDANG MEMBACA
Earl of Newary (Anthony Book 2)
Fanfictionseason baru dalam kehidupan keluarga Anthony