"apa yang akan kita lakukan sekarang pa" Tanya Jalal pada Theodore ketika sedang duduk berdua di serambi belakang
"kita disini dan mereka disana Jalal, selama mereka tidak memulai mengusik ketenangan kita apa kau keberatan kalau kita lupakan saja masa lalu sambil terus menunggu bukti yang bisa menjadi senjata kita melawan mereka semua" jawab Theodore sambil tersenyum, walau pembicaraan itu membangkitkan kenangan buruk baginya tapi hari ini Theodore seperti tidak bisa menahan kebahagiaannya
"aku setuju saja pa, lagi pula aku tak ada urusan lagi dengan mereka walau secara hukum mereka adalah keluargaku, tidak bisa kah kau memutuskan hubungan kalian secepatnya"
Jalal tidak akan tenang bila papanya itu masih di kelilingi orang-orang yang tidak baik, biar bagaimanapun papanya pasti akan kembali ke Scotland di beberapa kesempatan untuk memenuhi tanggung jawabnya
"sedang dalam proses nak, mungkin sekarang mama tirimu sudah menerima surat perceraiaan kami" kata Theodore yang telah memulai usahanya untuk lepas dari Megi
"aku penasaran apa yang akan dia dan keluarganya lakukan" kata Jalal lebih pada dirinya sendiri
"aku harap bila kau bertemu Megi dan keluarganya kau bisa bersikap biasa saja, aku tidak ingin mereka curiga kita sedang mencari bukti-bukti itu"
Theodore tidak ingin Jalal menantang mereka secara terbuka, mereka licik dan bisa sangat berbahaya
"berpura-pura bukan keahlianku pa, tapi aku akan berusaha semampuku"Jalal setuju karena dia tahu orang yang pernah melakukan usaha pembunuhan pada anak kecil yang tak berdosa tidak akan ragu untuk menghabisi seseorang yang telah dewasa
"lagi pula mertuaku sudah tiada, jadi hanya istriku, pamannya dan saudara laki-lakinya yang terlibat kejahatan di masa lalu, sedangkan keponakanku Mery dan Shelbi tidak tahu apa-apa" jelas Theodore membuat Jalal menganggukkan kepalanya tanda mengerti
"aku harap mereka sadar dan tidak melakukan hal-hal bodoh yang bisa membuatku marah pa" kata Jalal dingin sambil membayangkan wajah Jodha dan kelima anak-anak mereka
"mereka tidak tahu dua Newary yang sedang terluka sanggup melakukan apapun" kata Theodore setuju dengan putranya
"kini aku bisa melihat diriku didalam dirimu pa" kata Jalal sambil tersenyum bahagia
"begitupun aku Jalal" balas papanya dengan senyum yang nyaris sama dengan putranya itu
¤
"sayang pagi-pagi sudah cantik, hari ini kan Bram dan Aram libur" sapa Jalal sambil menghampiri istrinya dari belakang , Jalal melingkarkan kedua lengannya di pinggang ramping Jodha dan mencium lehernya mesra"karena mereka libur aku sudah siap untuk pergi , aku masih menunggu Moti" jawab Jodha lalu membalikkan badan untuk mengecup bibir Jalal
"Apa suaminya juga ikut?" Tanya Jalal sambil melepaskan lengannya dari pinggang Jodha, mereka berjalan menuju meja makan di dekat taman
"tidak Jalal aku dan dia akan pergi belanja dan spa" jawab Jodha setelah duduk di kursi yang disediakan Jalal
"aku ga diajak" tanya Jalal sambil memeluk bahu Jodha dari belakang
"ga dong kan kamu harus jagain anak-anak terutama si kembar. papa,Bram dan Aram sedang asyik dipekarangan belakang olah raga berkuda" jawab Jodha sambil tersenyum nakal
"mereka dan kembar sudah sarapan duluan, sekarang aku sarapan sama siapa dong" Tanya Jalal manja
"sama aku dong sayang, aku kan mesti sarapan dulu sebelum pergi" jawab Jodha sambil memutar bola mata karena suaminya ini mulai kumat oonnya , mereka berdua duduk di meja makan pagi-pagi begini tentunya akan sarapan bersama.
Jodha segera mengisi piring Jalal dengan sarapan yang sudah disediakan oleh pelayan. Jalal tak hentinya melihat kearah istrinya sambil sesekali menggerakkan alis menggoda Jodha, Jalal berharap siapa tahu Jodha akan berubah pikiran dan memilih mengajak dirinya dan anak-anak. Jodha menggelengkan kepala melihat tingkah kekanakan Jalal

KAMU SEDANG MEMBACA
Earl of Newary (Anthony Book 2)
Fanfictionseason baru dalam kehidupan keluarga Anthony