Chapter 11

1.2K 55 2
                                    


Many nights we've prayed
With no proof anyone could hear
In our hearts, a hopeful song
We barely understood

Now we are not afraid
Although we know there's much to fear
We were moving mountains long
Before we knew we could, oh yes

There can be miracles when you believe
Though hope is frail, it's hard to kill
Who knows what miracles you can achieve
When you believe, somehow you will
You will when you believe

"Bram sudah tidur" suara Jalal mengejutkan Jodha yang terlihat sedang menimang putranya Bram yang baru berumur Sembilan bulan

"pelankan suaramu Jalal" bisik Jodha sambil membesarkan mata kearah Jalal

"putra kita tak akan mendengar suaraku bila ia terbuai oleh nyanyianmu princess" Jalal tersenyum dan mencium bibir istrinya yang baru saja akan membalas ucapannya, Jodha akhirnya hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala akibat tingkah suaminya itu

"lagu ini lagu untuk Bram sejak masih tumbuh di dalam rahimku" kata Jodha dengan suara  pelan sambil membelai pelipis Bram dengan ibu jarinya

"ya dan ia akan selalu tettidur dengan cepat bila kau bernyanyi untuknya" Jalal duduk di samping Jodha lalu memeluk bahunya sambil tersenyum bahagia melihat putranya yang sedang tertidur di dekapan Mommynya

"aku juga sangat senang mendengarkan bila lagu ini kau yang menyanyikannya"bisik Jodha sambil melihat kearah Jalal yang kini memandangnya dengan tatapan mesra

"aneh bukan, putra kita merespon dengan cara yang berbeda, bila kau yang bernyanyi Bram akan ngantuk dan akhirnya tertidur pulas sedangkan bila ia mendengar aku yang bernyanyi Bram malah mengoceh seakan ingin ikut bernyanyi" kata Jalal sambil tersenyum kemudian melumat bibir Jodha dengan begitu lembut

¤

"Mommy" Jodha membesarkan matanya dan tersenyum bahagia mendengar Bramnya mengatakan itu

"Jalal kau dengar Bram memanggilku begitu jelas" pekik Jodha tak percaya sambil terus melihat putranya yang duduk di karpet, Bram menggoyangkan tangannya sambil mengoceh bla bla bla, Jalal yang baru saja tiba dari kantor mendekat dan ikut duduk di dekat Bram

"Daddy" kata Jalal secara berlahan setelah terlebih dahulu mencium bibir Jodha dan pipi tembem Bram

"Mommy" balas Bram tak menghiraukan arahan Jalal membuat Jalal sedikit manyun

"aku ikut senang Jodha tapi aku merasa Bram tak menyukaiku" kata Jalal dengan wajah cemberut

"Jalal jangan seperti itu dong, mungkin dia baru sanggup mengucapkan kata Mommy" Jodha mencubit pipi suaminya yang mulai bertingkah kekanakan

"Daddy Daddy Daddy" Jalal kembali mendekatkan wajahnya di hadapan Bram berusaha mengajarinya kata Daddy

"Mommy" dengan santai Bram lagi-lagi tak menuruti Jalal

"tuh kan Jodha dia putramu, ayo kita segera buat anak yang lain" Jalal menunjuk Bram sambil membesarkan matanya

"Jalaall" Jodha mempelototi Jalal penuh ancaman karena tidak menyerah dengan proposalnya

"bercanda princess, ampuuunn" Jalal nyengir kuda kearah Jodha sambil memberi tanda damai dengan jarinya

"Daddy" kata Bram lalu tertawa terpingkal-pingkal

"kau dengar, Bram memangilmu sayang" Jodha tersenyum melihat kearah putranya yang masih tertawa

"Bram melakukannya karena dia senang melihat aku di marahi olehmu Jodha"kata Jalal pura-pura kesal, Jodha ikut tertawa melihat wajah manyun Jalal sambil meraih putranya

Earl of Newary (Anthony Book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang