Bab 18

2.4K 95 19
                                    

Semenjak pertemuan mereka kali itu, Sachi selalu lari darinya. Ken sangat menyadari betapa Sachi selalu bersikap emosional saat bertemu dengan Ken, beberapa kali Sachi berteriak keras saat bertemu denganya tanpa peduli banyak orang yang memperhatikanya, Sachi juga sering melempar buku yang ada di genggamanya dan melempar gelas saat makan siang. Sikap yang sangat mencolok itu mendadak menjadi isu yang beraneka ragam di sekolah, bahkan Koran sekolah memuat kabar tentang Ken dan Sachi secara rutin.

Natsuki yang pada awalnya tidak begitu perduli, semakin lama mecoba untuk mendesak Ken untuk bercerita dan pada Akhirnya Ken terpaksa menceritakan segalanya. Tentang pertemuanya dengan Sachi yang mengesalkan, Tentang Aiko misawa yang sudah sangat menginjak-injak harga dirinya karena datang dan pergi sesukanya dan saat itu Ken sama sekali tidak bisa menolak. Dan saat Sachi pergi dari rumah dihari Ken memutuskan bahwa Sachi yang semestinya menjalani kontrak Red Date bersamanya selama tiga bulan.

“Jadi betul kata sachi bahwa kau terlalu tua untuk sekolah! Umurmu yang sebenarnya berapa?” Tanya Natsuki saat mereka berdua beristirahat dikamar sepulang sekolah.

“Tua? Aku mungkin hanya berbeda dua tahun dengan kalian!” “Kalau begitu seharusnya kau bisa menjawab ujian dengan baik, kau kan sudah pernah mengalaminya.”

“Tapi, soal ujian kan tidak selalu sama. Lagipula aku sudah lupa. Absen kuliahku sendiri sangat parah, tinggal menunggu surat Drop Out ku keluar saja.” Ken menjawab jujur. Tahun ini adalah tahun gemilangnya di dunia hiburan. Hal itu membuatnya harus mengorbankan kuliah untuk tampil di televisi.

“Lalu mengapa kau memilih Sachi-chan untuk ikut acara itu?”

Kedua alis ken bertaut. Natsuki menanyakan hal itu sudah berkali-kali dan dia menanyakanya lagi? Natsuki seringkali melupakan hal-hal yang sudah di lakukanya. Panggilanya kepada Sachi dengan embel-embel Chan juga sangat mengganggu telinga Ken meskipun Ken sama sekali tidak ingin protes. Bukankah pertemanan Natsuki dan Sachi sudah berlangsung lebih lama daripada dirinya. Tunggu dulu, dia bahkan tidak pernah berteman dengan Sachi selama mereka saling mengenal. “Karena aku tidak mau bertemu dengan Aiko Misawa. Jika aku disuruh memilih diantara Sachi dan Aiko, lebih baik aku bertemu dengan orang yang ku benci daripada bertemu dengan orang yang membuat aku bingung setiap hari. Aku bisa jadi tidak Keren di TV!”

Natsuki tertawa terbahak-bahak. Ken sama sekali tidak menyangka bahwa candaan yang di keluarkan mulutnya direspon dengan sangat baik oleh Natsuki. Natsuki selalu bersemangat dan ceria, mengingatkan Ken pada Sachi saat masih berada di rumahnya.

“Katakan padaku, Apa kau menyukai Sachi Chan?” Tanya Natsuki tiba-tiba. Pertanyaan yang sama yang pernah Ken tanyakan kepadanya.

Ken berusaha meyakinkan dirinya. Apakah dia menyukai Sachi. Seandainya dirinya bisa menjawab selugas jawaban Natsuki tempo hari, tapi ini menjadi pertanyaan yang berat baginya. Kata suka bagi dirinya selalu menjadi kata yang memiliki arti mendalam. “Aku tidak yakin,” Jawab Ken.”Tapi kurasa aku mulai menyukainya!”

“Lalu, Apa rencanamu sekarang?”

“Kau mau membantuku?”

“Kau juga harus membantuku. Bantu aku untuk lulus ujian Negara, Ajari aku semua yang sudah kau pelajari bagaimana?”

Ken berfikir sambil memandangi Natsuki. Tentu saja dia akan mengajari Natsuki tanpa harus Natsuki pinta. Bukankkah Natsuki sudah menjadi sahabatnya?. “Tapi ada satu mata pelajaran yang aku sangat payah. Bahasa Inggris, aku mengerti dengan percakapanpercakapan ringan, tapi aku sangat buruk dalam tata bahasanya. Bagaimana bisa aku mengajarimu sedangkan aku sendiri masih butuh bantuan”

Natsuki memandanginya dengan ekspresi aneh, kemudiantersenyum licik. “Sepertinya aku mendapat ide!”

****TBC****

Sedang mengalami peperangan dengan beberapa orang yang memposting cerita dan me-remake cerita Phoebe tanpa izin. NYEBELIN >.< *keluar Tanduk*

DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang