Part 21

135 12 0
                                    

Sekolah pun mulai berjalan lancar seperti biasa. Selena pun mulai menjauh dari David. Dania yang baru tiba sekolah langsung menghampiri Selena yang duduk sendiri di bangkunya.

"Sel, gua mau ngomong sama lo tentang sikap lo yang berubah tiba tiba menjauh dari....." belum sempat menyelesaikan omongannya Selena memotong.

"Udah berapa kali sih gua bilang klo gua udah gamau bahas itu lagi. Lo bisa ngertiin gua kan Dan?"

"Tapi gua kasian sama David lo kacangin terus semenjak acara liburan kemaren. Dia jadi galau tau Sel asal lo tau aja."

"Hufft..... Dan, gua juga gamau ngelakuin ini tapi ini demi kebaikan gua sama dia. Lo tuh ga ngerti yang gua rasain sekarang gua bimbang gua bingung gatau harus gimana lagi. Gua gamau kalo David tau kalo kakaknya yang rencanain ini semua." Selena pun menangis, melampiaskan semua penderitaan dalam tangisannya. Dania pun ikut sedih dan memeluk sahabat kesayangannya itu.

David's POV

Seperti biasa aku selalu menunggunya di depan pagar sekolah tapi Selena tak kunjung datang, aku pun tetap menunggu lalu datanglah mobil sedan hitam dan turun Selena. Aku pun mulai mendekati Selena dan ia pun menoleh ke arahku. Ia pun jalan begitu saja dariku tanpa menyapa sepertiga dulu yang ia lakukan padaku.

Dan nyatanya sifat itu sudah hilang tak tau kemana perginya seperti terbawa angin bagai debu beterbangan.

Tanpa ia sadari aku mengikutinya dari belakang. Aku hanya bisa menatapnya dari belakang. Rambut yang dulu selalu aku mainin sekarang untuk menggapainya pun susah.

Ada yang menarikku dari belakang dan aku langsung dibawa menjauh dari belahan jiwaku itu.

" Lu ngapain narik gua sih Dan, gua kan mau ngikutin Selena juga." Aku yang kesal dengan Dania karna menarikku tanpa memberitahu.

" Lu cowo kan, kok cuman ngikutin cewe lu sih kenapa ga lu pegang pundaknya atau tahan tasnya kasih tanda kalo lu masih mau pertahanin hubungan kalian yang lagi diujung tanduk?" Dania langsung menyemprotiku dengan kata yang tak kusukai.

"Gua bingung gua juga sebenarnya gamau kayak gini tapi omongan dia terakhir tuh bikin hubungan ini langsung berjarak. Gua pengen Selena gua yang dulu yang ceria, apa adanya gamau salah paham gini. Sumpah gua bingung harus apa sekarang," aku yang udah gaada jalan pikiran lagi udah menyerah......

" Cuman segini doang cinta lo ke Selena? Gak lebih dari ini? Gua ganyangka cuman dikasih cobaan kayak gini lu udah nyerah gamau usaha apapun buat dapetin Selena lagi......"

" Bukan itu maksud gua, gua bakal usaha gimanapun caranya lu juga gua mohon bantuin bilang ke Selena kalo gua masih sangat menginginkan hubungan ini berjalan lagi dan gua bakal cari cara supaya Selena bisa deket lagi sama gua. Gua janji gabakal ngelepas Selena semudah ini." Aku pun langsung pergi meninggalkan Dania yang memberi senyum semangat padaku.

----------------------------------------------

Hujan pun turun dengan lebatnya. David lupa membawa jas hujan yang seharusnya ada di dalam jok motor ninjanya. Tapi, hari ini dia lupa membawanya. Terpaksa ia harus menunggu di koridor sekolah yang ramai dengan teman temannya yang juga menunggu hujan reda.

Di sisi lain Selena dan Dania pergi ke perpus sembari menunggu hujan reda. Selena yang sangat ingin membaca novel dan memutuskan untuk kesana.

" Lu mau nyari novel apa sih sampe harus banget ke perpus sekarang? Emang penting banget yaa tuh novel?" Dania yang kurang suka dengan perpus menggerutu saja dari tadi. Selena hanya diam dan tetap berjalan lurus kedepan.

I Want You Love Me (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang