The Last

276 13 1
                                    

Hari demi hari, bulan demi bulan mereka sudah beranjak remaja. Bulan Juli sudah datang menandakan mereka udah SMA. Untunglah mereka satu sekolah lagi jadi berangkat bareng. Selena dan David semakin dekat dan asmara mereka semakin bertambah.

"Selena, cepetan makannya udah dijemput sama David tuh. Kamu mau biarin dia nunggu lama?" Mama berteriak dari ruang tamu.

"Iya mah, bentar lagi aku selesai makannya."

"Samperin aja tuh David biar Selena cepet makannya kadang gak inget orang yang nungguin." Tante Sefi senyum senyum saja menyuruh David menyusul Selena. Dengan rasa gugup, David pun mengangguk dan deketin Selena dengan pelan pelan supaya Selena gak tahu.

"Aaahhh, siapa yang narik rambut sih?"

"Your prince."

Singkat, jelas, bermakna.

Selena pun menoleh ke belakang dan mendapati David sedang senyum iseng.

"Gak ada kerjaan apa narikin rambut orang sakit tau," Selena langsung menyerang dengan pukulan sengit.

"Dih, udah digombalin juga kena omel ama ibu kost lagi, hadeuhh"
David yang sok dramatis hanya menggelengkan kepala.

"Duh ini lagi digangguin sama drama king udah ahh mau siap siap,"

"Kalian berdua cepetan berangkat nanti telat dibully lagi sama kakak senior. Cepetan," mama dateng langsung ngomel ngomel. Selena pun segera bersiap dan David langsung pergi ke luar tak lupa salim sama calon mama mertua setelah itu langsung menyiapkan motor ninjanya.

Nyaris telat mereka langsung pergi ke lapangan dimana mereka akan di ospek sama kakak killer, gak semua galak sih.

Satu sekolah lagi dengan Dania kecuali Tita yang katanya melanjutkan di luar negeri. Tapi, sebelum Tita pergi,Selena dan Dania udah baikan sama Tita malah Tita udah relain David buat Selena. Obrolan mereka terakhir mungkin buat Tita sadar klo dia harus relain David.

"Selena sini baris bareng gua," Dania memberi tanda biar Selena melihatnya dan ia pun ikut baris di belakang Dania tinggi mereka itu hampir sama.

"Ciee pasti tadi berangkat bareng David yaa," goda Dania buat Selena menjadi memerah seperti buah tomat.

"Udahlah itu kan udah jadi rahasia umum itu gausah dibahas,"

"HARAP TENANG SEMUANYA JANGAN ADA YANG BERISIK!!!"

Hening seketika. Upacara apel pembukaan ospek dimulai. Setelah upacara selesai mereka masuk ke kelas bersama kakak PA nya. Selena sekelompok dengan Dania tapi tidak dengan David. Kelas mereka berjarak lumayan jauh.

Waktu istirahat pun akhirnya datang. Selena dan Dania pun bergegas ke kantin dan bertemu dengan David.

"Gua duluan ya bareng sama anak anak lain," Dania langsung pergi meninggalkan Selena dan David berdua.

"Tadi gimana ospeknya seru gak apa ada yang nge bully kamu tadi?" David bertanya sambil membawa dua mangkok bakso ditangannya.

"Gak dibully sih cuman bikin kesel aja biasa,"

"Kakak PA aku dong gak rese malah kita bikin permainan dan seru banget gak berasa lagi diospek," David berbicara sembari menyuapkan bakso ke mulutnya.

"Enak banget, beda sama kakak PA aku yang nge bosenin bikin kesel kerjaanya marah marah mulu lagi," Selena sembari meminum es teh manis miliknya.

"Udahlah biasa kakak kelas galak gitu kan kalo ospek kita pulangnya cepet gausah lama lama terus kita jalan deh hari ini. Oke?" Hibur David sambil mengelus rambut Selena. Selena hanya mengangguk dan kembali menghabiskan baksonya. Dania datang ke arah mereka dan duduk di depan Selena.

I Want You Love Me (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang