Part 6

188 17 0
                                    

David's POV
"Berarti kita bisa menjadi tetangga yang baik dong,Sel?"tanyaku pada Selena masih dalam keadaan memegang tangannya. Entah kenapa, ketika ku memegang tangannya seperti ada sengatan listrik di tubuhku. Engggak, gw gamungkin suka sama Selena, gumamku dalam hati sambil menggelengkan kepalaku. Seketika itu pun Selena menoleh kearahku dalam jarak yang bisa dibilang dekat. Ternyata Selena cantik juga yaa, gumamku dalam hati. Ehh, gw bilang apasih gajelas banget.

"Terus gw harus peduli gitu kalo lu tetangga gw?"tanya Selena sambil berusaha menghindar dariku. Tetapi, gagal karena gw lagi - lagi menahan tangannya.Rencana gw buat lu deket ama gw berarti bakalan berjalan lancar, apalagi kalo kita ternyata tetanggaan. Itu buat gw mudah ngedeketin lu, gumamku dalam hati sambil tersenyum senang. Selena yang melihatku melamun langsung berusaha menghindar dariku. Dan yup, dia lepas dari genggamanku. Aku yang menyadari hal itu hanya bisa membiarkannya pergi. Biar saja dia pergi, yang penting rencana gw bakalan tetap terjadi, gumamku lalu melanjutkan lagi lari pagiku.
------------------------------------------------------

Setelah bebas dari David, Selena pun langsung berlari ke taman, tempat mereka semua akan berkumpul. Dan benar saja, mereka semua sudah ada dalam taman itu sambil memandangku kesal. Bahkan, Dania dan Tita pun sudah sampai disana.

"Lu darimana aja sih, kita udah nungguin daritadi juga. Dasar Selena lama,"kata Dania kesal padaku sambil membuang muka. Walaupun Dania tahu bahwa Selena bertemu dengan David di jalan.

"Sorry gw tadi... sempet... sempet ketemu temen lama gw. Makanya agak lama," kataku berbohong sambil terbata - bata.

"Kan kalo tadi bilang lagi ketemuan sama temen lama kita pulang duluan, Sel"kata Tita juga kesal padaku. Tapi, Dania dan Titania tahu kalo Selena baru saja berbohong pada mereka.

"Sekali lagi maaf deh. Janji gak ngulang lagi,"kataku menyesal pada mereka. Dan janji kalo bisa gaakan berbohong lagi pada kalian juga gaakan ketemu David secara tidak sengaja. Gak akan lagi, gumamku menyesal pada kejadian yang baru terjadi beberapa menit lalu.

"Yaudah gapapa, kali ini kamu kita maafin kok. Tapi jangan diulang lagi yaa dek," kata kak Agnes yang memaafkanku. Dia memang sangat baik padaku.

"Makasih yaa kak udah dimaafin. Janji deh gak ngulang lagi, hehehe..." ujarku sambil memberi tanda peace pada mereka.

"Nes, bisa gak sih jangan terlalu baik sama dia. Nanti dia malah minta dimanjain terus. Kak Agnes boleh maafin kamu tapi, kakak nggak," kata Kak Samuel masih marah padaku.

"Kak maafin aku lah, kan aku udah janji gabakal ngulangin lagi, ya. Plisss?"kataku sambil memohon padanya.

"GAKK"

"Plisss"

"GAK SEKALI BILANG GAK YA NGGAK"

"Pliss kakak baik deh, kakak ganteng dehh. Kak Agnes bantuin aku dongg"

"Tuhh udah dibilang ganteng sama adek sendiri masa masih gak mau maafin" kata kak Agnes bermaksud untuk membelaku.

"Iyaa deh, kalo kamu yang nyuruh aku mahh nurut aja sama kamu sayang," kata kak Samuel menyerah sambil mengusap rambut kak Agnes. Kak Agnes pun hanya bisa tersenyum malu - malu.

"Jangan pacaran mulu dong kak. Masa adeknya dikacangin," kataku dengan nada mengejek kak Samuel.

"Biarin. Yukk sayang kita balik duluan,"kata kak Samuel langsung menarik kak Agnes dan meninggalkanku bersama dua sahabatku.

"KAKAKKK TUNGGUIN!"kataku teriak sambil mengejar kakak dan sahabatku hanya mengikuti dari belakang.

~Him~

Aaahhh... so sweet banget Samuelnya. Part ini lebih menjurus ke David daripada Selena. Tungguin kelanjutannya yaa.Please vote and comment yaa! Butuh banget saran dari kaliannya gimana. See you next part!!!

I Want You Love Me (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang