Bel sekolah berbunyi dengan nyaringnya. Anak-anak berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing. Selena dan kedua sahabatnya pun berencana pulang bersama.
"Sel, lu pulang bareng siapa?"tiba-tiba David muncul sambil membawa sepedanya.
"Gw pulang bareng Dania sama Tita. Kenapa emang?"tanya Selena langsung berhenti berjalan.
"Emang kalian bertiga mau pergi kemana sebelum pulang?"tanya David sambil menaiki sepedanya.
"Mau langsung pulang aja sih. Gak ada rencana mau kemana,"jawab Selena sambil menoleh ke arah kedua sahabatnya.
"Kalo pulang bareng gw lu mau gak?" tanya David kepada Selena. Sebelum menjawab, Selena menoleh ke arah Dania dan Tita. Selena lebih menoleh ke arah Tita yang keliatannya tidak suka sama David yang mengajak Selena pulang bareng.
"Enggak deh, gw pulang bareng Dania sama Tita aja. Soalnya tadi udah janji mau pulang bareng mereka,"jawab Selena kembali menatap David.
"Emang kalo pulang bareng gw kenapa?Kan kita rumahnya satu komplek jadi lebih gampang daripada sama mereka,"David pun mencoba untuk tetap pulang bersama Selena. Selena menoleh lagi ke arah Tita. Dia merasa tidak enak pada Tita. Tita pun menatap seperti menjawab pertanyaan Selena. Yaudah-gapapa-lu-pulang-bareng-David-aja-kasian-tuh-dia-berharap-banget-pulang-bareng-lu.Itu jawaban yang diberikan Tita. Tapi-gw-gaenak-sama-lu-gapapa-nihh. Tanya Selena yang takut sahabatnya marah padanya. Tita pun hanya mengangguk dan tersenyum tipis pada Selena.
------------------------------------------------Tita's POV
"Kalo pulang bareng gw lu mau gak?" tanya David sambil menatap Selena. Ketika mendengar kata-kata itu hatiku rasanya seperti ada yang menusuk dari belakang. Bayangin sahabat yang udah ngedukung aku buat ngedeketin David ternyata Davidnya malah ngedeketin sahabat aku, Selena. Sabar Tita lu harus sabar ngedeketin David gumamku sambil mengelus dada pelan.Lalu Selena pun menoleh ke arahku sambil menatap iba.
"Enggak deh, gw pulang bareng Dania sama Tita aja deh," jawab Selena sambil menatap mata David.
"Emang kalo pulang bareng gw kenapa?Kan kita rumahnya satu komplek lebih gampang daripada sama mereka," David mencoba untuk bisa pulang bareng Selena. Kok David kayak berharap banget pulang bareng Selena. Jangan-jangan David suka sama Selena, gumamku menerka-nerka kenapa David memaksa Selena. Selena pun menoleh ke arahku sambil menatap mataku. Aku terpaksa menjawab sambil menatap yaudah-gapapa-lu-pulang-bareng-David-aja-kasian-tuh-dia-berharap-banget-pulang-bareng-lu kataku terpaksa melakukannya, walau dadaku terasa sesak sekali. Selena pun membalas tatapanku tapi-gw-gaenak-sama-lu-gapapa-nih. Aku pun hanya mengangguk dan memberi senyum palsuku pada Selena.
"Gimana sel lu mau gak pulang bareng gw. Pliss sekali ini aja, mau ya?" tanya David sambil memohon pada Selena. Kayaknya David beneran suka deh sama Selena. Tuhh dia maksa banget pengen pulang bareng Selena, gumamku menggerutu kesal.
"Yaudah deh gw pulang bareng lu. Tapi sekali ini aja yaa," jawab Selena sambil naik dibagian belakang sepeda David. Kulihat David pun mengangguk sambil tersenyum senang lalu David dan Selena langsung pergi meninggalkan aku dan Dania.
"Ta, gw tau kok perasaan lu sekarang gimana. Pasti nyesek banget kan ta. Sabar yaa, gw yakin Selena gak berniat buat nyakitin lu. Tadi gw liat sendiri kok tatapan Selena tuh gak...." belum Dania melanjutkan aku sudah memotongnya.
"Yaudah Dan jangan dibahas lagi mending kita pulang yukk. Udah keliatan banget kok David tuhh suka sama Selena dan cuman gw yang terlalu berharap dia bisa suka balik sama gw. Kayaknya itu kemungkinan yang sangat kecil," kataku pesimis sambil berjalan duluan meninggalkan Dania. Aku rasanya pengen nangis tapi aku gamungkin nangis di tengah jalan kayak gini. Dania pun menyusulku yang udah duluan meninggalkan sekolah.
----------------------------------------------
Di perjalanan pulang ternyata David gak langsung pulang dulu ke rumah tapi dia mengajak Selena ke taman yang tak jauh dari sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You Love Me (COMPLETED)
Teen FictionNamanya David Andre Handerson Akankah dia juga suka padaku atau sebaliknya? Akankah dia akan menyakitiku juga seperti pria lain? Tapi, aku berharap padanya karena dia memberi harapan lebih padaku