Two

44 6 2
                                    

"Oiya, ade ini keluarganya korban?" Tanya dokter tersebut

"Bukan, saya pegawai restoran dan ini, sahabatnya" jawab Mas Rio sambil menunjukku

"Sebaiknya kalian kabari dulu keluarganya, mereka harus mengetahui ini" ucap dokter tersebut

"Baik, saya ak..akan kab..kabari dok, terimakasih" ucapku terbata-bata sambil mengontrol nafas dan berusaha untuk berhenti menangis, tapi tidak bisa, ini semua terlalu sakit untukku.

"Iya, nanti korban akan dibawa ke kamar jenazah" ucap dokter sambil kembali masuk ke ruang UGD

"Iya dok" balas Mas Rio

"Kamu tau nomor telepon orang tuanya?"

"Tau mas, aku menyimpannya" jawabku sambil mengeluarkan handphone dari saku

Ting!

Handphone Mas Rio berbunyi, sepertinya ada telepon masuk dan dia segera mengangkatnya.

"Halo Rio, kamu dirumah sakit sekarang?"

"Iya Sar"

"Bagaimana keadaan korban itu?"

"Dia tidak bisa diselamatkan, Elena akan segera memberi tahu keluarganya" balas Mas Rio sambil melirikku. Sepertinya telepon itu dari Kak Sarah.

"Ya ampun, kasihan sekali dia. Aku turut berduka cita ya. Oiya, kalian jangan kemana-mana. Sepertinya polisi sedang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk menemui kalian. Disini juga ada beberapa petugas polisi yang sedang menyelidiki TKP"

"Oh iya kami akan menunggu disini, terimakasih"

"Ya sama-sama, hati-hati"

Sedari tadi, aku memperhatikan Mas Rio yang sedang menelepon.

"Dari Kak Sarah ya Mas?" Tanyaku

"Iya, katanya kita disuruh nunggu disini, ada polisi yang mau menemui kita" jawab Mas Rio

"Baiklah" balasku lemas

Baru saja aku mau menelepon orangtua Melissa, beberapa petugas kepolisian datang menghampiriku dan Mas Rio.

"Selamat malam, adik-adik. Kalian Elena dan Rio bukan?"
Tanya seorang lelaki petugas polisi

"Iya pak" jawab Mas Rio

"Nama saya Imron. Sekarang, kalian ikut kami ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Jenazahnya akan kami urus dan kami akan kabari keluarganya" ucap pak Polisi itu

"Baik pak" balasku

Kami mengikuti Pak Imron menuju mobilnya, sementata beberapa petugas polisi yang lai mengurus jenazahnya. Kami pun menaiki mobil Pak Imron.

"Elena ini kan sudah malam, kalau orangtua kamu nyariin gimana?" Tanya Mas Rio

"Mmm.. belum mas, makasih udah diingetin" jawabku tersenyum tipis

Ya ampun, aku belum mengabari orangtuaku, mereka pasti khawatir. Aku segera mengecek hp ku, dan benar saja. Mama mengirimiku pesan dari WA beberapa kali.

"Elena kamu dimana?"

"Kamu masih di restoran?"

"Apa sudah selesai makan malamnya?"

"Mau mama jemput?"

"Tolong kabari Mama"

"Elena, Mama sudah melihat kabar itu di berita, apa yang terjadi?"

"Tadi Mama dan Papa ke restoran, dan ada petugas polisi yang menanyai Mama dan Papa. Setelah mereka tahu mama dan papa adalah orangtuamu, mereka meminta kami berdua untuk ikut ke kantor polisi dan menunggumu disini"

MelissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang