Five

33 4 0
                                    

"Tante, apa tante mengenal seseorang yang bernama Richard?" Tanyaku

"Hmm.. sebentar ya. Nama itu terasa familiar buat tante, tante rasa tante pernah mendengarnya beberapa kali. Oiya setau Tante, Richard itu teman Melissa semasa SMP dulu. Dulu mereka sangat dekat" jawab Mama Melissa dengan penuh keyakinan setelah mengingat-ngingat kembali siapa sosok Richard tersebut

"Teman SMP? Sangat dekat? Apa tante pernah bertemu dengannya?" Tanyaku lagi

"Pernah beberapa kali. Dia pernah ikut kerja kelompok disini sekitar 2 atau 3 kali sewaktu Melissa masih SMP dulu. Tetapi setelah lulus SMP, Tante tidak pernah melihat Melissa bermain atau bergaul dengan Richard lagi. Entah kenapa" jawabnya

Orangtua Melissa adalah orang sibuk, mereka sering pulang larut malam karena pekerjaan mereka. Jadi mereka tidak memiliki banyak waktu untuk Melissa, mungkin itu sebabnya kenapa Melissa tidak banyak bercerita tentang hal-hal yang dia alami kepada orangtuanya.

Sebentar, sangat dekat? Apa Richard itu lebih dari sekedar teman untuk Melissa? Sahabat dekat? Atau mungkin mantan kekasihnya?

Aku membuka amplop lainnya

"Apa maumu? Richard pasti meracuni pikiranmu agar kamu mau membantunya kan? Ini bukan urusanmu. Berhentilah ikut campur atau kau dalam bahaya

15 Mei
-03"

Memangnya bantuan apa yang Melissa berikan? Sampai-sampai "03" ini mengancamnya berkali-kali seperti ini.

"Hmm, tante. Apa tante berpikir kalau Richard ada hubungannya dengan penembakan Melissa?" Tanyaku

"Mungkin saja. Bisa saja Richard mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Tante tidak tahu dimana keberadaan dia sekarang" jawabnya

"Ini salah tante. Harusnya tante lebih memperhatikan dan mempedulikan Melissa. Kalau tante lebih memperhatikan dia, mungkin semuanya tidak akan begini" tambahnya dengan mata yang berkaca-kaca dan menahan tangis

"Sudahlah tante, ini bukan salah tante. Tante tidak boleh menyalahkan diri sendiri lagi ya" ucapku menenangkan Mama Melissa sambil menepuk pundaknya dengan halus

"Terimakasih ya. Melissa sangat beruntung memiliki sahabat sepertimu. Kamu anak yang baik dan suka menolong" balasnya

Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Aku membuka amplop terakhir

"Kamu tidak perlu mencampuri urusan kami. Sepenting itukah Richard di hidupmu sehingga kamu mau berjuang untuknya? Dia tidak pantas mendapatkan iu. Ini semua milikku dan ayahku. Jika kau terus ikut campur, hidupmu akan benar-benar berakhir. Tunggu saja.

25 Mei
-03"

Berarti surat yang baru kubaca tadi adalah surat pertama yang "03" kirim kepada Melissa. Aku menjadi semakin penasaran. Apa salah Melissa? Apa benar Melissa sudah menghancurkan kehidupan si pengirim surat dan ayahnya? Lalu siapa sih sebenarnya Richard itu?

Jika kubaca semua surat-surat ini, tampaknya Richard adalah orang yang sangat penting di kehidupan Melissa sehingga Melissa mau melakukan apa saja untuknya. Bukan hanya sekedar teman SMP yang Mama Melissa bilang.

Nama Richard berkali-kali disebutkan disini. Sudah pasti ini ada hubungannya dengan sosok Richard tersebut. Aku harus mencari tahu siapa dia. Apa hubungannya dengan Melissa. Apa dia terlibat dalam penembakan ini? Mau tidak mau, aku harus menelusuri kembali masa lalu Melissa.

"Rencananya, Tante akan menyerahkan surat-surat ini ke polisi" ucap Mama Melissa

"Itu ide bagus, siapa tau surat-surat ini memberikan titik terang untuk penyelidikan kasus Melissa" balasku

"Ya, Tante juga berpikir begitu"

"Hmm.. tante. Boleh tidak kalau aku mencari tahu siapa Richard yang sebenarnya dan apa hubungan dia dengan semua ini?"

"Tante sih sebenarnya sangat menghargai niat baik kamu itu. Tapi tante takut terjadi sesuatu sama kamu. Sudahlah, kita serahkan semua ke polisi saja"

Tidak bisa. Aku ingin mencarinya. Aku sangat penasaran. Aku ingin segera tahu apa yang terjadi. Tetapi mungkin perkataan Mama Melissa benar juga. Kalau aku mau mencari tahu sekalipun, aku harus sangat berhati-hati dan waspada.

"Mmm baiklah tante" balasku dengan setengah hati

"Iya. Intinya kita semua harus berhati-hati. Tante tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap kamu. Karena kamu saksi tunggal dalam kasus itu, meski kamu juga tidak bisa melihat dengan jelas pada waktu itu"

"Ya tante. Terimakasih. Jika sudah selesai, aku pulang dulu ya. Ini sudah siang, aku takut mama mencari dan khawatir"

"Iya kamu hati-hati ya. Terimakasih sudah mau datang dan membantu. Maaf merepotkan ya"

"Iya sama-sama tante. Gak merepotkan kok. Kalau ada apa-apa tolong kabari aku ya"

"Iya sayang, terimakasih banyak ya"

Aku menyalami tangan Mama Melissa dan langsung mengendarai motorku kembali ke rumah.

Bagaimanapun juga aku bertekad mencari tahu siapa Richard itu. Richard, Richard, Richard. Nama itulah yang terus ada pikiranku saat ini. Apa dia dalang dari semua ini? Tapi menurut Mama Melissa, Richard dan Melissa sangat dekat semasa SMP. Apa mungkin Richard menyakiti Melissa? Lalu, apa yang membuat Richard dan Melissa menjauh setelah lulus SMP?

MelissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang