Warning!! Cerita mengandung unsur DEWASA. Mohon disikapi dengan bijak. Bagi pembaca dibawah umur bisa di skip bagian ini.
K.S.
ᴓ ᴓᴓᴓ
Dum...Dum...Dum... Suara dentuman musik terdengar begitu nyaring di telinga. Pengaruh alkohol yang mengalir di dalam diriku begitu terasa saat ini. dengan lihai aku menari mengikuti gerakan wanita d idepanku yang berlenggak-lenggok sambil mengalungkan tangannya di leherku. Aku meraih pinggulnya mendekat ke arahku hingga tubuh kami bersentuhan.
Kita menari mengikuti irama. ia menunjukkan tarian seksualnya yang berhasil membuatku panas dan sesuatu menegang di balik celana jeansku.
Sesekali aku memeluknya dan menciumi tengkuknya di sela tarian kami.
"You're hot!"Bisiknya saat merasakan sesuatu yang keras saat aku dengan sengaja mencengkram pinggulnya sekali lagi dan menggesekkan kebangganku padanya.
"Then, Fuck me baby" Bisikku sambil menjilat dan menciumi daun telinga wanita yang baru saja aku temui di lantai dansa. Ia pun mendesah di telingaku. Aku bisa merasakan napasnya yang terengah-engah menahan hasratnya yang muncul seketika.
Aku menatap matanya yang membara akan nafsu disetiap sentuhannya. Aku menaikkan ujung mulutku bangga akan ekspresinya.
Tanpa perlu ijinnya aku menariknya menjauh dari lantai dansa dan memojokannya di sebuah lorong yang menuju kamar mandi. Aku menghimpitnya diantara tubuhku dan dinding.
Aku mencumbu bibirnya dan melepaskannya saat ia akan membalasnya. Ia menatapku dengan tatapan memohon. Tatapan yang sangat aku sukai kepada setiap wanita yang aku temui.
Aku menciumnya kembali. Aku menjilat bibir bawahnya untuk mengijinkan lidahku mengeksplor rongga mulutnya. Dia pun membuka mulutnya, dengan cepat aku memasukkan lidahku dan bermain dengan lincah di dalam mulutnya bersama dengan lidahnya yang menari didalam.
Setelah puas bermain dengan mulut sensualnya, aku menarik wanita itu ke dalam salah satu bilik kamar mandi. Saat berada di dalam, aku mengunci rapat pintu tersebut dan menyerang kembali mulut merah yang sensual.
Disela ciuman kami, aku melepas jaket kulit yang kukenakan dan melemparkannya pada toilet duduk yang tertutup. Aku tak bisa membiarkan pantat seksiku terkotori kuman di toilet itu.
Aku duduk di atas dudukan toilet dan mengangkatnya kedalam pangkuanku sehingga dia berhadapan denganku. Aku memegang tengkuk belakangnya dan mendekatkan kepalanya kepadaku sehingga aku bisa menguasai bibir seksinya dengan kedua bibir ku yang lapar.
Masih dengan ciuman panas kami, tanganku mengelus punggung kecilnya di atas kain satin hitam yang ia pakai. Tangannya meraba dada bidangku dan mengelus lembut otot perutku yang terbentuk di balik kaos hitam yang kukenakan. Perlahan wanita ini mencengkram sabuk di jeansku, dengan cekatanan dia membuka sabuk kulit dan kancing jeansku. Tangan lentiknya meremas juniorku dibalik celana boxerku dan berhasil membuatku mengerang kesakitan.
Ia turun dari pangkuanku dan sekarang sedang berjongkok tepat di depan juniorku yang mengeras di balik celana boxer. Dengan tatapan membara, wanita ini menjilat dan mengigit pelan bibirnya, tanpa membuka boxer ku dia mulai memberikan gigitan kecil pada bagian paling menonjol dan keras, dimulai dari pangkal ia bergerak ke ujung.
Wow! wanita ini tahu benar cara melakukannya. Aku mulai menikmati gigitannya yang lembut. Ia pun menyelipkan jemari nya di dalam boxer. Dia mengeluarkan juniorku yang sudah begitu menegang dan berhenti sejenak menatapnya dengan takjub. Tanpa perintah, wanita ini mencium perlahan ujung juniorku dan memulai aksinya dengan menjilatinya seperti sebuah es loli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Sweet Breath ✔ ( TELAH TERBIT)
RomanceQuality: Raw Status: 25 to 25 (Completed) Rate: 21+ Started: April 22, 2016 End: July 18, 2016 *Prequel of His Eyes on Her "Menikahlah denganku! Aku yang akan menjagamu menggantikan kakek" Sebuah janji yang terucap begitu saja disaat melihat gadis d...