Lima

35K 1.4K 25
                                    

Badan capek dan lelah turun dari pesawat dan naik bus, kena macet dua jam. Penantian akhirnya mendapat akses wifi di stasiun.
Selamat liburan semuanya~
K.S.
###
Suara musik dangdut terdengar nyaring di sepanjang jalan pasar malam itu. Ia berjalan dengan memegang tanganku. Ia berhenti di setiap tempat yang menjual pakaian pria. Dengan semangatnya, ia memilihkan pakaian yang pas dengan tubuhku. Ia selalu menunjukkan gigi kelincinya setiap kali tersenyum ketika melihatku memakai pakaian pilihannya. Tawanya terdengar renyah setiap kali ia bercanda dengan penjaga toko untuk mendapatkan potongann harga.

Ia menggoyangkan pinggulnya setiap kali berhenti di tempat orang yang menjual cd yang bisa kutebak bajakan. Aku hanya menatap bahagia melihat senyuman tulusnya kepada siapa pun, yang terkadang membuatku kurang menyukainya. Aku memang egois. Aku tidak ingin membagi senyuman itu dengan orang lain selain diriku. Namun aku tidak bisa mengekang kebebasannya.

Ia menarikku mendekat kepadanya. Ia mengalungkan tangannya ke leherku dan memintaku ikut menari bersamanya diiringi musik dangdut itu. Aku menolak menah-mentah tapi sorakan orang-orang memaksaku ikut menari bersamanya. Ia tertawa melihat tarian anehku yang mencoba menikmati musik itu.

Aku menariknya menjauh dari keramaian. Ia tertawa, tertawa dan tertawa menampakan gigi  kelincinya setiap kali mengingat tarianku. Aku memeluk pinggulnya untuk mendekat  ke padaku, ia terdiam menatapku kaget.

"Berhenti mentertawaiku?!" bisikku pelan, masih menatap  lurus ke matanya yang hitam.

"Jika aku tidak mau berhenti tertawa?" Ia memiringkan sedikit kepalanya dan menawaarkan senyuman jahil di wajahnya. Tanpa memberikan jawaban, aku meraih tengkuknya dan mendekatkan kepalanya kepadaku. Bibir kami saling bertemu. Aku bisa merasakan tubuhnya yang menegang dalam pelukanku. Aku melepas kecupanku dan menatapnya.

"Kurasa, aku akan menertawakan kak Surya." Ia mulai tertawa kembali sembari mengalungkan tangannya pada leherku. Seperti diberi tanda hijau, aku mencium bibir manis itu kembali lebih dalam. Kali ini rasanya terasa begitu manis setiap kali ia membalasnya.

Her Sweet Breath ✔ ( TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang