Sembilan

14.7K 908 9
                                    


Warning!! Bagian ini mengandung bagian dewasa. mohon pembaca menyikapinya dengan bijak. bagi pembaca dibawah umur bisa dilewati untuk bagian ini.

Mohon komennya setelah membaca ya biar tambah semangat Update-nya.
Salam,
K.S.

###

"Segera selidiki semua hal yang berhubungan dengan Kartika Aldila, besok siang laporannya harus sudah ada di meja kerjaku."Aku memutuskan sambungan kepada seseorang yang dapat kupercaya untuk mencari informasi di sebrang, sembari menggengam KTP wanita yang aku ambil dari tasnya.

Seorang wanita yang saat ini tertidur dengan damai di atas ranjang King Size milikku yanga hanya menggenakan kemeja putih milikku sehingga setengah paha putihnya terlihat begitu saja. Aku memasukan kembali KTP tersebut ke dalam tas manik kecill warna hitam sembari melemparkan begitu saja di lantai. Aku melepaskan bathropeku, memakai celana jogger berwarna abu-abu tanpa atasan, karena aku lebih suka shirtless ketika tidur, dan naik ke ranjang di sisinya. Aku menaikan selimut tebal ke tubuhnya, berbaring di sampingnya dengan bertumpu pada lenganku dan menatap lekat wajah tidurnya.

Aku tidak salah, wanita ini adalah Chikaku, tapi aku masih perlu menyelidiki semuanya; dirinya, latar belakangnya dan kehidupannya yang tidak aku ketahui. Jika dipikir kembali, aku tidak mengetahui apapun mengenai Chika. Aku hanya mengetahui; bahwa orang-orang memanggilnya Chika yang aku tidak yakin itu nama sebenarnya atau nama kecilnya, gadis yang 5 tahun lebih muda dariku, gadis beraroma segar dengan rasa ciuman manis seperti madu dan dia tinggal di Surabaya sebelum tinggal dengan kakek Jono. Itu saja secuil informasi yang aku tahu ketika tinggal bersamanya.

Dia tidak berubah. Wajah damainya ketika tidur, hembusan napasnya yang hamper mendengkur dan raut mukanya. Semuanya sama. Hanya saat ini ia terlihat lebih dewasa. Aku mengambil anak rambut yang jatuh ke wajahnya dan menyampingkannya di belakang daun telinganya. Aku tersenyum menatapnya yang saat ini ada di hadapanku. Aku mengulurkan lenganku, melingkarkan di tubuhnya dan mendekatkan tubuh kami. Aku memeluknya erat dan ikut tertidur di sampingnya.

Kali ini, aku akan menemanimu dan tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi.

Flashback di Pesta

Aku melepas ciuman kami, saat aku melihat Fajri muncul di hadapanku. Aku memeluk wanita ini erat, aku bisa merasakan hembusan napasnya yang panasnya, tangannya meraih punggungku dan memelukku kembali.

"Ambil mobil, antar aku ke Penthouse, SEGERA!"perintahku kepada Fajri, ia menatapku kaget sejenak dan menghilang melaksanakan perintahku. Aku paham akan tatapannya, karena barusan aku mengatakan penthouseku. Selama ini aku tidak pernah membawa seorang wanita pun masuk ke dalam wilayah pribadi. Namun wanita ini berbeda, firasatku mengatakn bahwa wanita ini adalah gadisku. Chika.

Tanpa perlu menunggu, aku menuntunnya keluar dari lorong, keramaian dan pesta bodoh ini. Mobil Mercedes-Maybach S-class berwarna hitam terparkir tepat di depan pintu klub. Aku pun segera mendudukan wanita ini di kursi penumpang dan aku pun segera masuk ke kursi sebelahnya. Fajri pun segera melajukan mobil tanpa perintahku kembali. Selama perjalan aku merasa begitu tersiksa. Wanita ini mendekatkan badannya kepadaku, aku menyambutnya, memeluk erat tubuhnya sehingga merapat ke tubuhku. Wajahnya sudah ada di dadaku, tangan kanannya meraba dada bidangku.

'Obat sialan!' makiku. Aku ingin menanyainya tapi tubuh panasnya membuatku tidak berkutik. Hidungnya yang agak mancung menyenetuh leherku, hembusan napasnya membuat tubuhku merespon tidak karuan. Aku sudah menahan sekuat tenaga. Aku menatap matanya di balik topengnya. Bibir mungilnya terbuka sedikit.

Her Sweet Breath ✔ ( TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang