You

444 23 4
                                    

Kamu---
Seberapa pun jauh aku mencoba melarikan diri, Rasa dan perasaan ini tak mampu kuhindari.
Saat aku mampu lari.
Mengapa sosokmu tiba-tiba hadir kembali?
Tanpa dosa saat kau menjatuhkan aku ketika aku terbang dengan harapanmu.

Dan ramuan apa yang kau suguhi hingga nyaris, membuatku masuk pada harapanmu?
Aku tak mengerti, mengapa yang menyakitkan selalu mampu bertahan, selalu mampu mengubah daya pikirku.

Datanglah sesukamu!
Seakan-akan 'Hati ini' adalah Taman Bermain

Aku tau!
Perasaan yang tak pernah menjadi kenyataan memang menyakitkan!
Seperti diiris pisau yang tajam lalu ditaburi garam... Dan hanya tertinggal Pedih dan sakit di sini! Di hati ini!
Mencintaimu bukan hal yang kuinginkan, bahkan memilikimu saja aku tak terlalu berharap, namun mengulang cerita indah bersamamu adalah hal yang amat 'sangat' kurindu.

Pertemuan kita diawali dari sapaan terpendek di dunia, "Hai." Cukup tiga huruf, dan itulah awal sederhana dari kisah ini
Sapaan iseng itu mengantarkan kita pada satu titik, dimana Aku mengetahuimu dan Kamu juga mengetahuiku
Meskipun hanya lewat tulisan, kamu berbeda dan aku suka.
Kamu adalah Sosok Pemuda yang terlihat Pendiam di sudut kelas
Aku tahu kamu tidak nakal.
Kamu pintar dan selalu berjuang untuk yang ingin kauperjuangkan, tapi mengapa kau cepat menyerah tentangku? Apa aku tak layak untuk diperjuangkan?

Aku masih mengingat tentangmu. Tentang lelucon-lelucon konyolmu yang membuat seiisi kelas tertawa, sosok Pemuda Polos dengan mata yang Berbinar yang membuat
"Aku jatuh Cinta"
Waktu kita berkenalan, kamu masih polos. Masih konyol, dengan sejuta lelucon yang selalu mewarnai hidup kelamku.
Kamu~~
Pemuda yang selalu lupa makanan apa saja yang masuk ke dalam mulutnya.
Anak Hotel yang berjiwa Alam.
Pecinta Hardcore, penyuka Linkin Park dan penggemar Slank..
Dan Aku?
Masih di sini, setia menunggu dalam penantian yang lugu

Di tulis ketika 'dia' nyasar dalam pikiran
Maafkan jika begitu Absurd

Goresan AbstrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang