Bulan menyapa
Melepaskan cahaya dari ikatan malam
Meraba tangis merasuk dalam dada
Memeras empedu dekat jantung ini(pahit)Langit semakin menghitam
Terasuk jiwa terendam laraDisana~
Kau tertawa renyah dengan kebahagiaan
Sedangkan aku?
Aku di sini tertawa sendu dalam tangis
Dengan kebahagiaan yang pahit bagai empedu yang sudah terperasAku melihat dan merasakan
Tapi aku hanya membisu dan membekuDiam-diam aku menangis
Dengan perasaanku dan ingatanku
Tentang kamu yang masih ku ingat,
(Sangat Ingin)Kubuang bahkan kumusnahkanAku bingung antara marah dan sayang
Antara sakit dan rindu
Antara benci dan cinta
Sungguh ini apa?Hari(itu) akhirnya datang.
Hari yang sangat tidak aku nantikan, meski aku tau akan tiba.Akhir dimana aku sang Gadis yang mencintaimu dalam diam, harus berhenti bahkan sebelum di ungkapkan.
Bahkan Malam Kembali menertawakanku, tentang Penantian panjang(ini) yang lagilagi berujung Luka(Menyedihkan)
Untaian kata kata yang ku Goreskan di setiap tulisanku selama ini terasa sia sia.
Sang Moodboster yang selama ini kupertahankan dalam hati telah hilang, melarikan diri tanpa mau bertanggung jawab(atas semua rasa yang dia tinggalkan)Kamu sudah pergi sejak lama!
Aku tau sudah 1 tahun kamu pergi,
Tapi setidaknya Hatiku masih lega bisa melihat matamu(disekolah)
Dan sekarang?
Kamu akan benarbenar hilang dari pandangan mataku!Hey?
Apa aku terlalu egois, Jika hanya ingin melihatmu setiap hari?
Apa aku tidak boleh untuk melihatmu, walau itu hanya dari kejauhan?
Apa aku salah jika Hatiku belum bisa melepaskan?Bahkan Rembulan dan Bintang pun meredup, ketika aku bertanya.
"Dimana kamu berada sekarang?"
"Apa Aku begitu Menganggu Pandanganmu(di sekolah)?"
"Apa kamu begitu pengecut hingga harus kabur, tanpa peduli apa yang tertinggal?"Omong kosong dengan semua alasan itu...
Nyata nya Kamu yang selama ini menduduki tempat teratas di hati, tak lebih 'hanya' Pemuda jahat yang tak punya Hati
Namun cukuplah sudah semua ini
Aku lelah dan takkan berakhir menghindari kenyataan ini(lagi)Disini aku masih bisa berdiri
Menatap bulan dengan wajah menyingkap tangisAku adalah air mata yang mengalir dengan setiap tetesannya yang terbuang sia-sia bersama serpihan lara ku
Menetes di setiap lukaAku bukan sosok ceria, yang selalu bahagia dan tertawa
Aku hanya seorang Gadis yang berusaha menutupi air mataDari gadis yang(lagilagi) terluka
Dari Harapan yang telah Patah
Dari Hati yang telah Hancur
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Abstrak
PoetryHanya beberapa Goresan seorang Gadis yang terlalu lama memendam RasaNya. Semoga Bekenan This not Story, not Quotes! Hanya Sebuah Goresan Abstrak.