Goresan Abstrak

Titik Henti

Bukan salah rasa, bukan pula hati , aku , kamu maupun kita
Tidak ada yang salah di sini!
Karena semua punya titik henti, dan 'kita' telah di hentikan di titik ini ...

oooooOOOooooo

Ada titik di mana semua rasa terhenti, tak bisa bergerak
Entah karena realita atau sadar diri akan situasinya
Semua terlihat samar sebelum ini, belum jelas
Apa tujuan dari ...
Kedatanganmu, keberadaanmu dan kepergianmu

Apa ini sudah menjadi titik awal scenariomu sebelumnya?

Tapi titik akhirnya, memang aku yang harus selalu rela.
Datang dan pergimu hanya repitisi percuma yang entah mengapa tetap saja mampu membuat bahagia.
Sederhananya, bahagiaku tertitip di kamu.
Jika kamu menuju arah yang bukan aku, begitupun bahagiaku menjauh.
Entah hingga kapan harus terikat padamu.
Sebab jatuh hati ini telah terlanjur, tak mungkin aku bisa mundur.

Pada langkah yang hampir terhenti, kamu ada. Pada harap yang perlahan memudar, kamu hadir.

Tersisalah aku dengan sebuah keadaan, di mana arah yang semestinya kutuju masih samar. Seperti tujuanmu
Entah harus terus berjuang atau memang tak perlu keluar sebagai pemenang.
Kebahagiaanku masih terombang-ambing, aku harus rela mengikuti ke manapun ia ditempatkan.

Barangkali serupa aku yang kepadamu, dan titik takdirku yang hanya ingin henti di situ.

Lalu apa maksud semesta yang selalu menghadirkan kamu.
Atau mungkin aku yang diam-diam mengantarkan kenangan tentangmu, hingga pada titik henti yang terdekat.
Berbagai macam hal yang semesta suguhkan, mengapa kamulah garis akhir dari segala ingatan?

Ingatan terlarang yang tak seharusnya (lagi) teringat

Ini salah!

Kenapa aku masih saja terselimuti masa lalu!

Aku membenci diriku yang merindu padamu
Rasanya masih tidak adil, kenapa setelah di dekatkan kita seperti sengaja di jauhkan?

Apa ini permainan masa kini yang menyenangkan-- tak tahulah? ini terlalu menyenangkan jika iya

Tapi jelas ini bukanlah 'Permainan'

Titik Henti, menurut teorinya adalah modifikasi dari teori gravitasi.
Tapi titik henti kita?
Adalah akhir dari segalanya

Segalanya ...

🔚